Rabu, 03 Mei 2017

Family Secret : "SENTUHAN PENGANTAR GAIRAH" (PART 02)


"Mas... Aku turut prihatin, mungkin ini semua adalah cobaan agar lebih giat dan lebih teliti lagi" ujarnya
"Mungkin, tapi rasanya ada yang berbeda dengan kamu malam ini" kataku iseng
"Berbeda ?" heran dia
"Kamu kan bukan ABG seperti dulu, tapi kamu masih kelihatan sama seperti waktu itu" jawabku
"Bersyukurlah mas... Aku hadir dalam hidupmu hanya untuk menemanimu sebagai kekuatan tambahan" katanya
Lalu, dia berdiri dan membelakangiku' kemudian dia merangkul leherku sehingga jemari lentik nan indah meraba bahuku.
Aku jadi kalang kabut, mengapa dia begitu mesra disaat aku galau begini ?
Ahh... Mungkin dia mencoba menghiburku, tetapi dia punya cara tersendiri dalam mencairkan suasana.
"Mas... Usiaku sudah tidak muda lagi, tetapi kekuatan cintaku tetap kuat hingga sekarang" bisiknya
"Serius ?" tanyaku
"Ehhhmmm.... Mungkin mas agak capek sehingga pikiran tidak menentu datang menghantui" katanya sambil menyentuh pipiku
"Sayang, aku harus bagaimana' apa karena aku berdosa padamu sehingga rejeki dan keberhasilan jauh dariku" kataku
"Benar mas... Dan kamu memang bersalah atas dosamu" katanya lirih
"Terus aku harus apa ?" tanyaku
"Ayo, kita bicarakan di kamar" jawabnya manja
Mendengar jawabannya aku seperti teringat sesuatu, rupanya ini memang malam dimana tepat hari ini adalah ulang tahun pernikahanku.

Dia membuka pintu kamar dan mengajakku masuk kedalam, pintu pun terkunci dan dia mulai memperlihatkan sesuatu padaku.
Aku pun hanya berdiri tegak sambil memperhatikan gerak-gerik tubuhnya.
"Mas... Apa kamu ingat saat pertama kali kita di kamar ini ?" tanya dia
"Iya... Waktu itu kita pindah dari rumah orangtuamu dan belum sempat berolah asmara" jawabku
"Kamar ini menjadi saksi dimana kita melakukan hal itu untuk pertama kali" katanya lirih
Aku jadi agak tidak karuan, apakah dia mencoba membangunkan gairahku ?
Oh... Mungkinkah dia ingin merayakan ulang tahun pernikahan malam ini ?
Terserah, itu semua dia yang inisiatif dan aku hanya sekedar menuruti tindakannya.
"Malam ini panas sekali, aku buka bajumu" katanya
Lalu, dia membuka bajuku dan melepas pakaian dalamku, rupanya dia begitu terampil saat kesepuluh jari lentiknya menyentuh dadaku.
"Mas... Biarkan aku menang malam ini' habis... Sudah lama kita sering begini tetapi aku selalu yang kalah" ujarnya sambil memamerkan gigi rapinya.

"Kamu mau minta apa ?" tanyaku
"Sekarang aku mau minta mas membuka celana dan suguhkan milikmu untukku" jawabnya genit
Berdebar jantungku mendengar apa yang diutarakannya, aku seperti tak berkutik.
"Baiklah akan kubuka" ujarku pelan
Lantas, aku pun melepas celanaku hingga terjatuh ke lantai tanpa menyisakan sehelai kain.
Terlihat didepan matanya, sebuah benda tak bertulang yang sudah ditumbuhi lumut hitam dalam keadaan terlelap.
"Wah... Sedang tidur, aku bangunkan yach..." ujarnya mesra
"Boleh, tapi jangan..." kataku
"Aku tahu, jangan kasar kan' aku kan lebih tahu cara memperlakukan benda yang sudah sering membuatku lemas tak berdaya ini" katanya sambil jongkok
Istriku segera menyentuh benda yang menempel dibawah perutku dengan kedua tangannya. Sentuhan dan pijatan yang ditimbulkan benar-benar nikmat.
Dia sangat lihai mengobati galauku dengan cara seperti itu' sungguh istri dambaan yang tiada duanya.

Sambil tersenyum dia memainkan benda tak bertulang itu dengan sentuhan jari lentiknya.
"Ahhhh... Ahhhh.... Sentuhanmu membuatku nyaman" kataku mendesah
"Biasa saja, ini belum seberapa' nanti ada moment khusus setelah ini" ujarnya sambil memijat dengan terampil
Semakin lama aliran darahku berdesir dan berpusat pada alat vitalku, sehingga tanpa kusadari makin lama makin mengeras.
"Akhirnya bangun juga, makin lama makin panjang" ujarnya dengan nada lucu
"Masa ?" heranku
Dia hanya mengangguk, senyum simpul yang terlihat dari bibirnya terkesan membuatku agak bahagia.

Dimana perbuatan seperti itu berjalan penuh kemesraan dan kenyamanan, memang itulah yang selama ini dicari.
"Ahhhh... Awwww.... Mainkan tanganmu sayang' jangan dilepas sebelum keluar" kataku
"Sabar... Ini belum tuntas' jangan buru-buru menyuruhku hehehehehe" jawabnya sambil meringis genit
Cukup cekatan, kemampuan meremas alat vitalnya benar-benar ampuh membangkitkan birahiku. Sentuhan inilah yang mampu mengobati galauku, kemungkinan aku bisa lemas hanya karena sentuhan tangan malaikat cantikku.
Dan rupanya, aku pun akhirnya melenguh karena orgasme pertama akibat sentuhan itu.
Air kehidupan menyembur ke wajahnya yang cantik, aku cuma bisa memejamkan mata sembari menikmati sisa-sisa tenaga yang keluar.
"Uhhhhhh.... Luar biasa' kamu memang hebat, aku tidak berdaya seperti ini hanya karena perbuatanmu" pujiku
Istriku hanya bisa mencolek kudapan air kehidupan yang membasahi wajahnya, dia benar-benar menghayati perannya sebagai eksekutor permainan tangan.
"Sayang, bagaimana' air kehidupanku enak kan ?" tanyaku dalam keadaan lemas
"Mas, ternyata air kehidupanmu masih kental dan putih... Sudah begitu rasanya lezat" ujarnya dengan kalimat sedikit ngaco.

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar