Rabu, 25 Desember 2019

Lirik Lagu Tegalan : Duwe Duwe Ora Duwe (Krisis Ekonomi)

Duwe duwe ora due
Kudu sing akeh prihatine
Urip ning jaman saiki
Sing diarani krisis ekonomi

Usaha tetep usaha
Kanggo nafkahi keluarga
Susah payah dilakoni
Olih setitik tetep disukuri

Duwe duwe ora duwe...

Krisis... krisis...
Krisis... krisis...
Krisis ekonomi

Sandang pangan
Pupuk larang
Kabeh serba larang

Krisis... krisis...
Krisis... krisis...
Krisis ekonomi

Dollar mundak
Duit murah
Rega ora nggenah

Pengangguran pating slebar
Pegawean luruh susah

Kamis, 05 Desember 2019

Puisi : Abadi

 Foto : Maria Vania



Separuh jiwaku hanya untukmu
Separuh ragaku hanya untukmu
Tiada seorang pun selain dirimu
Tiada satu pun selain dirimu

Hari demi hari kita lalu bersama
Dalam suka mau pun duka
Kerja keras bersama
Banting tulang bersama

Suara tawa hingga air mata
Mewarnai kehidupan kita
Aku bersyukur kita masih bersama
Walau hidup serba apa adanya

Tiada kata menyerah meraih cita-cita
Untuk bahagia selama-lamanya

Tuhan, restuilah cinta kita
Untuk hidup lebih lama

Jangan ada lagi pertentangan
Diantara kita berdua

Sampai kiamat tiba, kita berdua tetap selalu bersama
Sampai akhir dunia, kita berdua berlindung dibawah cinta

Abadi dalam ikatan cinta
Abadi dalam kisah asmara
Abadi menuju alam baka
Abadi menuju cinta yang sempurna

Selasa, 26 November 2019

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 11)

Hampir saja Omen meneteskan air mata usai mengenang masa lalunya bersama The New Bad Boys. Baginya grup musik fenomenal itu adalah jembatan kesuksesan yang mengubah hidupnya. Akan tetapi, Omen harus menentukan pilihan hidup.

Jika ia kembali bermusik maka ia harus berpisah dengan istrinya atau tetap bekerja seperti biasa asalkan tidak berpisah. Sebuah dilema yang rumit, namun apakah istrinya masih segan memberinya kelonggaran untuk kembali bermusik seperti dulu ?

Semalaman Omen tidak bisa tidur, ia memandangi foto yang terpasang di tembok. Dalam keadaan terjaga, Omen masih memikirkan teman-temannya yang masih mencari keberadaan dirinya selama ini. Sedih rasanya bila mengingat masa-masa itu, ingin kembali tapi tidak bernyali... apa boleh buat, semua adalah takdir baginya.
Bertemu dan berpisah adalah rentetan peristiwa yang harus dialami setiap manusia.

Kehidupan Omen beserta istrinya memasuki fase baru, dimana krisis finansial mulai terasa.
Sepeser uang pun tidak ada untuk membeli keperluan dapur.
Bahkan kondisi kehamilan istri makin berkembang.
Omen berniat membelikannya Susu Formula, dan pada pagi itu Omen pergi bekerja seperti biasa.

Sepulang kerja, Omen tidak lupa menunaikan rencananya untuk membeli susu formula.
Tiba-tiba ditengah perjalanan pulang, Omen ditabrak motor dan tubuhnya terluka parah.
Sayangnya pengendara motor justru kabur tanpa bertanggung jawab atas apa yang dialami Omen.

Tidak lama, berhentilah sebuah mobil dan penumpangnya berhamburan keluar mencoba menolong Omen. Ternyata para penumpang itu adalah rekan-rekan Omen di grup musik The New Bad Boys yang baru saja pulang wawancara di radio.

Omen pun dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan, setelah diobati Omen harus di-opname untuk memulihkan lukanya. Selama di-opname Omen gelisah bukan kepalang.
Ia memikirkan nasib Fhey, istrinya di rumah yang sedang hamil. Tidak lama, Fhey pun datang pada hari ke 2. Dalam keadaan tergopoh-gopoh' Fhey menemui Omen yang masih dibalut perban dan terbaring.

Fhey sampai menangis melihat keadaan suaminya itu. Mengingat sudah 2 hari tidak kunjung pulang. Omen yang terbaring penuh perban mengatakan bahwa sepulang kerja ia ditabrak mobil.

Untung saja tidak menimbulkan sesuatu yang serius, hanya lecet-lecet dan memar. Tetapi, sebagai wanita hamil tentu sangatlah was-was mendengar suaminya di rumah sakit.
Fhey bilang bahwa seharusnya ia sendirilah yang berada di rumah sakit, sebab dirinya sedang hamil.

Omen berkata bahwa dirinya teramat bersalah, karena setelah berhenti bekerja sebagai pemusik dirinya mengaku sulit memperbaiki ekonomi. Sebab, Omen tidak ingin mengecewakan Fhey yang sedang hamil tua. Karena dilarang bermusik oleh mertua, Omen harus mencari pekerjaan lain.

Fhey anggap apa yang dikatakan orang tuanya sudah menyengsarakan dirinya dan juga suaminya. Mestinya orang tua tidak perlu mengintervensi profesi anak dan tidak berhak mengatur kehidupan anak-anaknya yang sudah mapan.

Omen tidak sanggup kalau harus begini jadinya, sebab tidak ada satu pun yang membuatnya bahagia kecuali bermusik. Kemudian, Sahili mencoba menenangkan hati Omen. Dia berkata bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Sebab, The New Bad Boys masih eksis meski tanpa kehadiran Omen. Omen berniat ingin kembali bermusik, namun ia bimbang karena harus menentukan pilihan.
Apakah tetap bermusik atau harus menemani istrinya yang sedang hamil ?
Suasana menjadi haru, semua terdiam setelah Omen mengatakan hal itu.

Tidak lama, datanglah kedua orang tua Fhey' yang tidak lain adalah mertua Omen. Mereka berdua agak gusar menyaksikan Omen terbaring lemah setelah mengalami kecelakaan.
Omen tidak tahu harus berkata apa ?
Sebab ia takut akan mengalami seperti yang selama ini ia bayangkan.

Maka dengan berat hati, Omen mengatakan yang sejujurnya kepada kedua mertuanya itu.
Terus terang, Omen tidak mampu menghadapi semua cobaan ini. Karena perlakuan mertuanya yang tidak menyukai pekerjaan Omen.

Omen merasa bekerja di bidang selain musik malah membuat dirinya tidak bahagia dan tidak tenang pikiran. Terlebih pada saat istrinya yang kini hamil tua, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan demi membahagiakan sang istri.

Omen, meminta agar mertuanya tidak mengusik dan mengatur-atur kehidupan pribadinya terutama masalah pekerjaan. Bahkan Omen sudah berniat untuk berpisah dengan Fhey bila mertuanya benar-benar menolak dengan tegas. Omen bahkan berpesan kepada mertuanya untuk menjaga Fhey yang kelak akan melahirkan anak pertama.

Orang tua Fhey tidak mengerti apa yang dimaksud Omen.
Yang jelas Omen tidak mau diatur-atur karena masalah pekerjaan.
Terlebih, Omen ingin hidupnya bebas seperti dulu. Dimana ia bisa bekerja sesuka hatinya tanpa adanya intervensi.

(Bersambung)

Desain Kaos Pemain Sepak Bola : PSMS Medan Adidas



PSMS Medan Adidas

Desain Kaos Pemain Sepak Bola : Manchester United 1990 & 1991

Manchester United 1990


Manchester United 1991

Jumat, 22 November 2019

Puisi : Jurang Pemisah

Foto : Maria Vania

Kawan dengarkanlah suara hatiku
Melihat kenyataan yang amat pilu
Perbedaan diantara banyaknya cinta
Yang seharusnya tidak jadi masalah juga

Coba kau pikir lebih dalam
Coba kau bayangkan lebih jauh
Sudah cukup banyak peristiwa kelam
Membuat pikiran kita semakin keruh

Hanya karena perbedaan keyakinan
Turun ke jalan membuat kekacauan
Sebab mereka tidak mau berteman dengan yang tidak seiman
Walau pun seiman kadang lebih jahat daripada bajingan

Haus kekuasaan dan haus jabatan
Itulah manusia yang penuh kegilaan
Sampai-sampai keyakinan jadi barang dagangan
Dijual murah asal dapat jabatan menjanjikan

Mengapa kita dipisah oleh jurang yang dalam
Antara mayoritas dan minoritas
Mengapa kita digariskan melewati masa yang suram
Antara identitas dan individualitas

Negeriku sedang jatuh sakit
Negeriku sedang lalui masa sulit
Di balik putihnya sorban dan jubah itu
Terdapat mimpi persatuan yang semu

Keyakinan dikorbankan demi nafsu pribadi
Bukankah Yang Maha Kuasa akan murka
Melihat hambaNya jadi pendusta nurani
Hanya karena ingin semata-mata berkuasa

Ku dengar suara sumbang menggema
Diantara lautan kesunyian dalam jiwa
Terlihat noda-noda yang najis penuh luka
Itulah orang-orang dungu tapi bermuka dua

Puisi : Aku Memang Pendosa

Foto : Sri Wahyumi Maria Manalip

Hidupku ini penuh dengan perbuatan salah
Tiada satu pun yang pernah kulewatkan
Semuanya kulakukan tanpa ada masalah
Itu pun ketika nasib sedang meyakinkan

Apalah artinya jadi orang baik-baik ?
Kalau nantinya jadi orang yang jahat
Sebaik apapun sifatmu pasti jadi jahat
Sejahat apapun sifatmu semua itu biasa saja

Setiap manusia terlahir serba kekurangan
Mulai dari kurang asupan hingga kurang pendidikan
Jangan salahkan ibu yang melahirkannya
Sebab tiada satu pun manusia yang lepas dari kesalahan

Aku memang pendosa, tak pantas diampuni
Aku memang pendosa, tak pantas dihormati
Kesalahanku adalah faktor perubahan zaman
Kejahatanku adalah faktor perubahan zaman

Sedikit orang yang berbuat baik
Lebih banyak orang berbuat jahat
Jangan seenaknya mengumpat para pendosa
Karena belum tentu pendosa masuk neraka

Aku memang pendosa, namun aku masih punya nurani
Aku memang pendosa, namun aku masih punya rasa iba
Jangan seenaknya menghakimi
Jangan semaunya menghina

Senin, 11 November 2019

Kisah Arjuna Sasrabahu : Perselingkuhan Dewi Renuka (Episode 08)

Prabu Citrarata segera bangkit, ia berganti pakaian dan mengubah dirinya sebagai orang lain. Kiranya dia ingin berguru ilmu, tetapi dia harus mencari dimana tempat menimba ilmu yang tepat. Maka diseberangilah sungai yang baru saja ia temui dan sampai pula ke sebuah pertapaan. Pertapaan itu diduga milik Begawan Jamadagni, lantas masuklah ia ke dalam lingkungan pertapaan.

Kehadiran Prabu Citrarata menimbulkan keheranan oleh semua penghuni pertapaan.
Sebab, ada orang lain yang masuk ke dalam lingkungan tanpa izin. Kemudian salah satu cantrik menemuinya dan menanyakan maksud kedatangan orang asing itu.

Begitu mengaku dirinya adalah seorang raja, cantrik itu kaget lantas melakukan sembah. Akhirnya dipersilahkanlah Prabu Citrarata ke dalam, lalu Cantrik yang menemui sang Prabu melapor kedatangan priyayi agung ke Jatisrana pada siang itu.

Dari dalam pertapaan muncul seorang brahmana berbusana serba putih, dialah Begawan Jamadagni. Prabu Citrarata diterima kedatangannya, tanpa panjang lebar dua figur beda kasta ini saling bertutur kata di dalam balai pertapaan Jatisrana.

Maksud hati Prabu Citrarata datang ke Jatisrana tujuannya adalah berguru ilmu kebathinan. Sebab, selama menjadi seorang raja' Prabu Citrarata selalu berbuat semena-mena oleh rakyat dan tidak menjalankan dharma sebagai ksatria.

Atas keinginan pribadi, Prabu Citrarata mengungkapkan sebuah tujuan dalam hatinya untuk mantap berguru pada Begawan Jamadagni. Begawan Jamadagni menyetujui keinginan sang Prabu, itu artinya sang Begawan memiliki murid baru selain anak-anaknya dan cantrik-cantriknya.

Langkah pertama sebagai seorang murid baru, Prabu Citrarata harus menjalani kehidupan sebagai bawahan yang selalu patuh kepada perintah atasan.
Mulai dari menyapu halaman, bercocok tanam, mempersiapkan sesajen dan menggembalakan ternak layaknya cantrik-cantrik yang sudah terbiasa melakukan hal itu.

Lama kelamaan, Prabu Citrarata mulai terbiasa dengan semua kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh kaum ksatria. Mengingat dirinya sejak menjalani masa pembersihan jiwa, memulai segalanya dari nol adalah sesuatu yang tidak buruk.

Sang prabu amat gembira dengan kehidupan barunya sebagai seorang murid.
Hingga suatu ketika, istri Begawan Jamadagni yang bernama Dewi Renuka terpesona dengan ketampanan Prabu Citrarata. Seakan terhipnotis, sang dewi mulai tidak sadar bahwa dirinya sudah terjerembab dalam nafsu yang kotor.
Singkat cerita, Dewi Renuka akhirnya berani mengajak Prabu Citrarata bercinta saat suasana lowong.

Kenekatan Dewi Renuka ini membuat seluruh alam murka, petir menyambar dan gempa bumi melanda diseluruh jagat raya. Pertanda moral mulai terkikis akibat nafsu birahi yang tiada terkendali. Hingga pada akhirnya Begawan Jamadagni yang memergoki kejadian itu segera memerintahkan Wasi Bargawa untuk memenggal kepala Dewi Renuka.
Padahal, Wasi Bargawa sangat sayang kepada ibunya hingga tidak tega melaksanakan hukuman tersebut. Namun, ternyata garis takdir telah lurus terukir diatas bumi yang bulat nan tua.

Dewi Renuka dipenggal kepalanya oleh Wasi Bargawa dan dipersembahkan untuk Begawan Jamadagni. Sementara itu Prabu Citrarata yang sudah merebut istri Begawan Jamadagni akhirnya dibunuh oleh Wasi Bargawa dengan memakai kapak raksasa yang selalu dibawanya kemana pun.

Setelah dibunuh, mayat Prabu Citrarata dibuang ke sungai hingga hanyut sampai ke negeri asalnya. Tidak disangka mayat Prabu Citrarata ditemukan oleh juru perahu yang biasa menyeberangkan orang-orang. Dengan mudah mereka mengenali sosok Prabu Citrarata yang sudah tidak bernyawa itu.

Akhirnya, berita kematian Prabu Citrarata sampai ke telingan Patih Hehaya. Sang patih merasa kehilangan dan bersedih atas kematian sang Prabu yang tidak diketahui apa penyebabnya. Akhirnya Patih Hehaya memutuskan untuk mengangkat dirinya sendiri sebagai raja dan mengadakan hari berkabung selama 7 hari untuk menghormati Prabu Citrarata.

Setelah Dewi Renuka dan Prabu Citrarata dieksekusi mati, Wasi Bargawa mengaku telah berdosa karena menghabisi nyawa ibunya. Wasi Bargawa merasa ini tidak adil, kenapa perselingkuhan harus dibayar dengan nyawa ?

Seharusnya Dewi Renuka dihukum buang atau diusir dari Pertapaan untuk membersihkan noda birahi yang mencoreng nama baik keluarga.

Akan tetapi keputusan Begawan Jamadagni sudah bulat untuk mengeksekusi istrinya yang sudah berbuat serong. Bahkan semua orang di pertapaan cukup tercengang dengan apa yang dilakukan oleh Begawan Jamadagni. Wasi Bargawa pun tertunduk lesu menyesali perbuatannya, ia merasa berdosa karena telah melaksanakan perintah ayahnya.

Dengan penuh penyesalan, Wasi Bargawa meninggalkan pertapaan untuk bertapa di gunung lebih lama. Alasannya jelas, yaitu membersihkan dosa-dosa dan meminta pengampunan dari dewata. Sambil menggendong Kapak Besar dan Gandewa Raksasa, Wasi Bargawa pelan-pelan menjauhi pertapaan meski air mata menetes sepanjang perjalanan.


Singkatnya, seusai Wasi Bargawa pergi meninggalkan pertapaan untuk bertapa.
Namun, ketika Wasi Bargawa pulang ada sesuatu yang tidak beres terjadi. Ia menemukan banyak penghuni pertapaan tewas terbunuh.

Alhasil, tidak disangka Wasi Bargawa melihat ayahnya terbujur kaku tanpa nyawa.
Wasi Bargawa menduga ada sekelompok orang yang menyerang pertapaan.
Menurut naluri, tidak mungkin pertapaan dirampok. Wasi Bargawa menemukan potongan senjata yang diduga adalah milik prajurit kerajaan.

Sudah jelas pertapaan diserang oleh pasukan bersenjata, tetapi darimana mereka itu ?

Dari kejauhan terdengar suara orang yang merintih, rupanya itu adalah salah satu suara penghuni pertapaan yang masih bertahan penuh luka. Wasi Bargawa segera mendekati orang itu dan menanyakan siapa yang berbuat keji semacam ini.

Menurut penuturan orang yang terbaring penuh luka, pertapaan diserang oleh rombongan prajurit dari Kerajaan Martikawata.

Setelah menjawab, korban penyerangan itu diselamatkan dan diobati oleh Wasi Bargawa.
Menurut penuturan korban, pasukan Kerajaan Martikawata menyerang tanpa ampun. Mereka tidak tanggung-tanggung merusak pertapaan bahkan dengan tega menghabisi nyawa Begawan Jamadagni.

Mendengar ayahnya tewas, Wasi Bargawa bangkit dan bersumpah akan menghancurkan kerajaan yang menyerbu pertapaannya itu.
Kemudian, Wasi Bargawa datang ke negeri dimana pasukannya itu baru saja merusak pertapaan dan membunuh ayahnya.

Dari kejauhan, terlihat para prajurit sedang merayakan kemenangannya sambil mabuk-mabukan dan menari-nari dengan diiringi musik gamelan.
Makin murka raut wajah Wasi Bargawa melihat suatu pemandangan dimana orang-orang disekitar pertapaan menjadi korban penyerbuan.

Tanpa pikir panjang Wasi Bargawa masuk ke dalam keraton tanpa permisi, lalu prajurit yang berjaga-jaga menghalangi Wasi Bargawa. Mereka hendak mengusirnya, namun salah satu prajurit yang mengusir Wasi Bargawa malah dicekik dan diancam.
Wasi Bargawa meminta agar raja negeri itu keluar dan meladeninya bertarung satu lawan satu.

(Bersambung)

Kamis, 10 Oktober 2019

Lirik Lagu Tegalan : Luruh Ilmu




Ya Ngandel Nyong Sih Ngomong Apa
Lagi Kon Sekolah Ora Gelem
Krasa Kajogan Barang Wis Kaplak
Wis Kaplak-Wis Kaplak

Kiye Lagu Sing Judule Luruh Ilmu
Sing Nembang Bocahe Gering Ora Lemu
Ora Kurang Pangan Ora Penyakitan
Tapi Sebabe Pancen Kakeyen Pikiran

Ya Maklum Enyong IQ-ne Pas-pasan
Mulane Bocah Luruh Ilmu Sing Temenanan
Soale Wajib Awit Ceprot Sampe Mati

Presiden Nganjurna Sekolah Sampe Lanjutan
Jarene Ora Dipungut Bayaran
Tapi Sejen Karo Ana Ning Kenyataan 

Cita-citane Dari Guru Agama
Belajar Ngaji Esih Alip Ba Ta Sa
Awit Sing Mlebu TK Nganti Sarjana
Kon Mulang Awake Deweke Ora Bisa

Kanggo Apa Sekolah Duwur-Duwur
Yen Wis Lulus Jebule Esih Nganggur
Aja Ringokna Nada Suara Ngawur
Sing Ngomong Lagi Nonton Sinetron Si Doel

Memang Bener Apa Jarene Uwong
Pengin Kepenak Kerja Kudu Nganggo Ilmu
Tapi Ilmu Dudu Nganggo Luruh Kerja

Luruh Ilmu Memang Akeh Lika-liku
Luruh Kerja Juga Akeh Lika-liku
Liku-liku Cari Sekolah
Liku-liku Menjadi Kuli

Yen Duwe Ilmu Wis Dijamin Makmur
Pengin Dadi Apa Bae Wis Bisa Diukur
Asal Aja Sampe Dadi Dukun Cabul 

Esih Mending Yen Dadi Dukun Sunat
Apa Luwih Apik Yen Dadi Dukun Bayi 
Grayangan Rogoh Tapi Olih Gaji 

Cita-cita Boleh Setinggi Langit
Asa Njaluk Ning Tempat Sing Singit
Mbokan Dadi Tumbale Para Dedemit
Ente Kabeh Bisa Dadi Apa Bae

Sing Penting Ente Wis Ana Ilmune
Dadi Penyiar Kayak Zaldi SA
Apa Dadi Penyair Kayak Apito Lahire
Apa Dadi Dalang Kayak Ki Enthus Susmono 

Luruh Ilmu Ora Susah Royal Kadal
Ora Mesti Kudu Nebus Sing Formal
Sing Penting Nimba Ilmu Endah Pinter

Bocah Pinter-bocah Pinter
Mbesuk Dadi Dokter
Bocah Bodo-boca Bodo 
Mbesuk Dadi Kebo

Rabu, 09 Oktober 2019

Puisi : Dosaku, Dosamu

 Foto : Joker (Musuh Bebuyutan Batman)

Katakan apa yang kau mau ?
Dari segala yang aku miliki
Jika itu yang justru kau mau
Lantas mengapa jadi begini ?

Kesalahanku tidak jauh bedanya dengan kesalahmu
Kecerobohanku tidak jauh bedanya dengan kecerobohanmu
Membiarkan diri sendiri terlena dalam dosa
Hingga tak sadar waktu berlalu tak terasa

Dosaku adalah mengkhianatimu
Dosamu adalah mendustaiku
Lebih baik kita berpisah saja
Daripada jadi malapetaka

Semua alasanmu hanyalah ocehan murahan
Semua tingkahmu hanyalah sekedar pencitraan
Jangan kau tutupi kedokmu
Jangan kau sembunyikan kebobrokanmu

Sabtu, 28 September 2019

Puisi : Lamaran Ditolak

Foto : Sherly Annavita

Berangkat dari rumah
Membawa secarik ijazah
Berharap segera diterima
Sebagai seorang pekerja


Tapi ternyata semua sia-sia
Lowongan habis tak tersisa
Aku harus pergi kemana ?
Aku harus mencari dimana ?


Berkali-kali sodorkan lamaran
Selalu saja berujung penolakan
Dimana saja aku coba cari pekerjaan
Katanya sudah tidak ada lowongan


Hidup di zaman penuh persaingan
Banyak orang cari jalan pintas
Demi memperoleh kesuksesan
Watak mereka berubah jadi culas


Lamaran ditolak, hati ini jadi berontak
Lamaran ditolak, kedua mataku terbelalak
Lamaran ditolak, lebih baik aku jualan kolak
Lamaran ditolak, dari pada jadi tukang palak

Jumat, 20 September 2019

Kamis, 05 September 2019

Puisi : Your Betrayal To Me

 Foto : Maria Vania


When you left me
This heart is so miserable
Severe suffering that I feel
More than I ever imagined


Your promises never came true
After betrayal you committed me
How deeply burned my whole body and soul
Until it seeped into my body cells


I'm tired of seeing all this
I'm tired of feeling all this
Sometimes it feels like to vomit blood
I'd better forget you than prolonged confusion 


I realized that my love was only about the age of corn
It was beyond my expectations
Opposing directions with delusions and dreams
Indeed I was not fortunate in having a love relationship 


God never rests
God never sleeps
You will receive a reply later
Just look at the end later


Minggu, 25 Agustus 2019

Suara Kita : Antara Pegawai Kantoran dan Penyanyi Dangdut

Tidak ada pekerjaan tanpa resiko, itulah yang harus dihadapi semua orang ketika sibuk mengais nafkah untuk masa depan diri sendiri beserta keluarga.
Tetapi tahukah anda, mengapa perbedaan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain dapat menimbulkan gesekan sumbu pendek ?

Jelas ada, semua ini menyangkut masa depan dari pekerja-pekerja di luar sana.
Bayaran kadang tidak sebanding dengan hasil kerja yang bagus, apalagi ketika sudah dijual untuk masyarakat' apakah laku dibeli ?

Semua tergantung kualitas dari bahan baku yang dibuat menjadi produk matang siap pasaran.
Tidak hanya menjual atau membeli, tenaga juga diperlukan untuk mendorong produksi lebih banyak lagi karena permintaan.

Seorang Pegawai Kantoran hidup di rumah mewah dengan fasilitas yang canggih.
Seperti halnya seorang raja yang berkuasa diatas segala-galanya, mereka bergelimang harta dan tidak merasa kekurangan apa pun termasuk kekurangan pangan.

Bila kita sorot gaya hidup mereka, ternyata amat kontras dengan kehidupan seorang penyanyi dangdut yang memiliki suara merdu. Meski terkenal dan punya banyak penggemar, mereka hidup dengan kemampuan finansial yang tidak mencukupi. Mau beli bedak dan gincu untuk mempercantik diri sebelum pentas saja sudah susah apalagi untuk beli makanan pokok sekaliber beras ?

Bayaranlah yang membuat mereka susah memperoleh kedua benda itu, meski berbentuk kecil' bedak dan gincu amatlah penting bagi mereka. Kalau mereka tidak bersolek sebelum bernyanyi melantunkan lagu-lagu melayu, otomatis penonton akan mengritik dan mengejeknya karena tidak cantik.

Ditambah bentuk tubuh yang ideal jadi syarat mutlak untuk mendapat predikat cantik.
Diet dan menjaga pola makan merupakan cara satu-satunya untuk tetap awet langsing agar jangan sampai berurusan dengan dokter.

Kalau sampai berurusan dengan dokter, itu artinya mereka harus operasi sedot lemak agar cepat langsing sehingga sesuai dengan bentuk tubuh idaman. Tetapi, operasi sedot lemak yang biayanya ratusan juta itu tidak mampu mereka lakukan karena bayaran mereka cuma ratusan ribu.

Sedangkan bagi Pegawai Kantoran yang berbadan gemuk, operasi sedot lemak tidaklah begitu penting karena gemuk bukan halangan untuk menjadi seorang abdi negara. Baginya, memperbesar ukuran perut adalah suatu prestasi yang bagus karena gemuk adalah lambang kesuksesan.

Memperbesar ukuran perut juga tidak bagus, karena bisa mengganggu penampilan dan mendatangkan masalah resiko kesehatan. Contohnya bisa terkena obesitas (Kelebihan Berat Badan), bukan hanya bobotnya yang naik tapi juga faktor-faktor ini bisa mendatangkan segala macam penyakit yang berujung pada kematian.

Meski digaji besar, Pegawai Kantoran tidak boleh sembarangan menggunakan uangnya untuk kepentingan yang tidak berguna, Apalagi kalau sampai digunakan untuk bersenang-senang hanya karena alasan merayakan kesuksesan. Bahasa gaulnya disebut foya-foya dan berleha-leha hingga pada akhirnya terjerumus pada dunia hitam.

Kalau sudah terjerumus dunia hitam, bisa saja berkenalan dengan minuman keras dan obat-obatan terlarang. Itulah sebabnya mengapa walau sudah sukses dan hidup enak, kesehatan adalah prioritas utama dalam kehidupan ini. Untuk bekerja siang malam, kita butuh tenaga yang dihasilkan dari kesehatan diri. Kalau sampai jatuh sakit, bisa libur bekerja dan tidak mendapat bayaran' sayangnya banyak yang tidak menyadari bahwa kalau sampai sakit hingga tidak bisa bekerja lagi maka terpaksa dipensiunkan meski masih tergolong muda.

Bagi penyanyi dangdut sendiri, pensiun adalah suatu kata yang jarang disandang oleh mereka.
Sebab, seorang seniman akan tetap bekerja seumur hidupnya tanpa pensiun sama sekali.
Itu artinya sampai mati mereka akan tetap berkarya walaupun hasil karyanya tidak digemari oleh masyarakat lagi semisal waktu muda dulu.

Penyanyi Dangdut di zaman ini harus muda dan energik, ditambah penampilan jadi kekuatan daya tarik bagi pendengar lagunya. Sebab, bernyanyi tanpa diimbangi dengan tampilan diri yang oke' itu bisa mempersulit datangnya popularitas.

(Bersambung)

Senin, 19 Agustus 2019

Lirik Lagu Tegalan : Bapane

Bapane...
Tuku epit ora sida, tuku motor duite laka...

Enyong isin karo tangga kiwa tengen
Pada ngece, ngeledeke kebangeten
Apa maning angger dijak lunga kanca
Belih sida gara-gara motore laka

Kiye loken nyong kiye kere bae ?
Mana mene, kabeh uwong pada ngece
Moh sekolah enyong uwis belih betah
Nduwe bapa ora kober maring bocah

Bapane...
Enyong kiye anake sapa ?
Kaya belih duwe bapa

Rabu, 31 Juli 2019

Lirik Lagu Tegalan : Sing Penting Mochi

Sing penting mochi, sing penting mochi
Ora peduli susah karo seneng
Sing penting bareng-bareng anteng

Ndodok nglemprak
Nggon ning tempat peteng
Barang balik ati pada seneng

Sing penting mochi, sing penting mochi
Ora peduli susah karo seneng
Sing penting bareng-bareng anteng

Ndodok nglemprak
Nggon ning tempat peteng
Barang balik pelayane pada meteng

Zaman saiki jaman lagi merit
Luruh duit nganti kapicirit
Mulane yen lagi akeh duit
Kudu di irit-irit

Sing penting mochi, ora kenal zaman
Ora peduli sugih apa mlarat
Sing penting kanca lagi akrab, awak lagi sehat
Mochine ora telat


Rabu, 24 Juli 2019

Suara Kita : Pokoknya Endang

Gambar : Ria Gosex

Pokoknya ENDANG booo...

Itulah ucapan sering dilontarkan bagi para lelaki berpenampilan seperti wanita alias BENCONG.
Istilah ENDANG pertama kali ditemukan pada awal era 2000an, dimana istilah ini muncul dalam sebuah iklan televisi.

Iklan televisi itu merupakan iklan permen kunyah bermerek STT 2000 yang diproduksi oleh PT Siantar Top Surabaya.

Kontan saja istilah ENDANG menjadi viral di zaman itu walau belum ada media sosial dan gadget-gadget canggih seperti hari ini. Iklan ini dibintangi oleh seorang lelaki berambut cepak dan berbadan kurus, namun sayangnya tingkah lakunya lemah gemulai bagaikan wanita.

Kuat dugaan lelaki yang jadi bintang iklan tersebut adalah seorang BANCI atau BENCONG.

Sampai-sampai sangking populernya sebutan ENDANG yang melejit lewat iklan permen STT 2000, banyak wanita yang merasa tersinggung akibat omongan pemeran dalam iklan tersebut.

Sampai suatu ketika iklan permen STT 2000 tidak lagi tayang pada tahun 2002 lantaran banyaknya pengaduan masyarakat. Efeknya juga pada penjualan produk permen STT 2000 tersebut anjlok hingga tidak laku di pasaran.

Terhitung sejak awal tahun 2003, permen STT 2000 tidak lagi diproduksi karena turunnya angka penjualan dan efek dari dihentikannya iklan televisi yang terkenal lewat slogan ENDANG nya itu.

(Selesai)

Selasa, 23 Juli 2019

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 10)

Seusai merayakan hari pernikahan, Omen dan Fhey berbulan madu menikmati moment romantis berdua saja. Sedangkan Ferry, Zabdiel dan Lucky rehat dari dunia musik untuk bercengkerama dengan keluarga. Lantas, Sahili kembali bekerja sebagai tukang servis gitar di rumahnya demi mengais rejeki sembari libur konser. Hari demi hari, para personil The New Bad Boys masih merasakan nikmatnya masa rehat.
Masa rehat The New Bad Boys lumayan lama.
Sudah 3 bulan grup musik itu tidak lagi terdengar gaungnya seperti waktu dulu.
Semua personil sibuk dengan urusan masing-masing, ditambah kondisi pasaran mulai berubah.
Ini memaksa dominasi musik rock yang semula terdengar di seluruh radio justru malah tersingkir oleh genre musik lain.

Zabdiel bahkan tidak mengetahui betapa tergerusnya musik rock yang semula berjaya.
Ini kemudian memaksa The New Bad Boys kembali menggarap album baru.
Namun, kondisi kekompakkan grup mulai dipertanyakan perihal masing-masing anggota mulai sibuk dengan urusan pribadi.

Omen masih terlena dengan Fhey yang kini menjadi istrinya, Lucky masih tinggal di rumah orang tuanya karena belum punya rumah sendiri, sedangkan Ferry mulai hilang kontak dengan alasan sibuk mengurus bisnis.
Kecuali Sahili yang mau kembali bergabung untuk merencanakan album baru.
Maka tanpa ketiga personil lainnya, Zabdiel dan Sahili sepakat untuk menulis lagu-lagu baru tanpa Omen. Padahal biasanya, Omen selalu terlibat dalam penulisan lagu dan aransemen vokalnya.
Omen memiliki karakter bermusik layaknya Freddie Mercury, vokalis Queen. Bahkan kesuksesan The New Bad Boys ada di tangan Omen yang terhitung mahir merancang lirik.

Zabdiel dan Sahili bekerja sama menyelesaikan lagu-lagu baru tanpa kehadiran Omen.
Meski terseok-seok, keduanya amat kompak saling berbagi tugas. Bahkan keduanya layak bagai kakak adik yang tidak terpisahkan.

Hingga suatu ketika, Benny menghubungi mereka berdua lewat telepon. Mendengar penjelasan mereka berdua, Benny agak sebal dengan Zabdiel yang tidak becus mengurus grup musik.
Benny tidak mau kelak The New Bad Boys menjadi grup musik duo, ia meminta agar Omen kembali.
Sambil membentak, Benny akan terus mengintervensi Zabdiel kalau terus-terusan gagal membujuk Omen kembali.

Sementara itu Omen masih tidak diketahui keberadaannya seusai berkeluarga dengan Fhey. Akhirnya Zabdiel dan Sahili berusaha mencari dimana Omen berada aga tidak di-intervensi terus oleh Benny.
Kesana-kemari mereka berdua mencari Omen, bahkan orang-orang juga tidak mengetahui keberadaan vokalis grup musik tersebut.

Cerita berganti sembari Zabdiel dan Sahili mencari keberadaan Omen. Kali ini berganti di sudut baru, yakni di sebuah perkampungan yang jauh dari keramaian kota.

Di kampung itu rupanya Omen dan Fhey tinggal, mereka menetap disana untuk menjauhi kehidupan kota yang penuh kesibukan. Bahkan Omen sampai melupakan kewajibannya sebagai seorang vokalis grup musik. Kali ini ada kabar yang menggembirakan, Fhey sedang mengandung janin dari hubungan hormonalnya dengan Omen. Akibatnya, Fhey harus mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang jurnalis untuk mengurus kehamilannya.

Omen yang masih berstatus vokalis The New Bad Boys mulai merasa kehabisan uang.
Lantaran Fhey mengundurkan diri dari pekerjaannya, Omen bingung harus bagaimana ia bisa mendapat uang.

Usut punya usut, ternyata Omen diam-diam sudah "Hengkang" dari TNBB. Bagaimana bisa begitu, padahal ia masih dikontrak ?

Keputusan Omen untuk hengkang ini tidak lepas dari tekanan mertua yang memintanya berhenti bermusik karena musik adalah sumber kebisingan.
Bahkan Omen pernah diancam harus berpisah dengan Fhey kalau sampai kembali bermusik.
Inilah kenyataan yang harus diterima oleh Omen sebagai menantu.

Sebagai pekerjaan pengganti, Omen menggeluti dunia barunya sebagai kuli bangunan yang kebetulan dikontrak oleh perusahaan penyedia layanan perumahan mewah di kampung dimana ia tinggal.
Kendati begitu, Omen tetap tegar menjalani hidup meski di kota teman-teman berusaha mencarinya untuk kembali membesut The New Bad Boys.

Sampai suatu ketika, Omen membaca berita dari sebuah surat kabar mengenai nasib grup musiknya yang diambang bubar. Omen sedih menyimak cetakan kata-kata dalam artikel surat kabar itu, ia merasa berdosa sudah mengkhianati teman-temannya dan mentor-mentornya.
Tidak ada cara lain, menyambung hidup sebagai kuli bangunan adalah cara untuk tetap mendapat perhatian dari mertuanya.
(Bersambung)

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 09)

Fhey terlihat sangat cantik pada hari itu, Omen dibuat kagum meski hanya lewat senyuman.
Omen yakin, Fhey berdandan secantik itu hanya untuknya. Sudah pasti Omen merasa percaya diri kala membalas sapaan Fhey.
Kemudian, Omen dan Fhey menjauh dari kerumunan orang.
Sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu' sesuatu apakah itu ?
Omen dan Fhey rupanya ingin menikmati saat-saat berdua tanpa gangguan siapa pun.
Itu artinya mereka tidak segan-segan berbuat sesuatu semau hati, bisa dikatakan mereka ingin bebas dari intervensi dan gangguan dari pihak manapun, termasuk pihak media massa.
Diluar dugaan, Omen malah sudah bertekad mempersunting Fhey untuk mengakhiri hubungan menuju bahtera rumah tangga.
Butuh proses, itulah yang harus dijalani dalam sebuah hubungan.
Fhey mencoba untuk bertahan hingga saatnya tiba.
Omen mencoba juga berusaha untuk bertahan, sama seperti Fhey' akhirnya waktu yang dinanti-nanti sudah tiba.
Omen mempersunting Fhey lewat upacara sederhana tanpa hal-hal mewah. Omen berpendapat bahwa cinta itu tidak perlu hal yang serbah wah...
Bagi Omen, cinta itu butuh kejujuran dan kesungguhan demi masa depan yang cerah.

Tiba saatnya, Omen dan Fhey naik ke pelaminan.
Mereka berdua bersanding bagai raja dan permaisuri. Dalam acara yang sakral dan megah itu, turut hadir Zabdiel, Ferry, Lucky dan Sahili.

Mereka berfoto bersama-sama dengan raut senyum bahagia. Kemudian mereka berempat menikmati jamuan makan siang yang sudah disediakan oleh pihak sohibul bait.

Makanan yang disajikan alangkah banyaknya dan semuanya enak-enak. Diantaranya sate ayam, sate kambing, tumis brokoli, sosis bakar, sambal goreng, nasi goreng dan aneka gorengan yang baru saja ditiriskan. Minuman yang disajikan juga bervariatif, mulai dari jus buah hingga kopi espresso ikut bertengger diatas meja.

Semua tamu undangan turut hadir mendoakan Omen dan Fhey yang sudah resmi jadi pasutri.
Zabdiel, Ferry, Sahili dan Lucky juga tidak ketinggalan turut memberkati mereka berdua.
Bahkan produser yang dahulu berjasa membesut The New Bad Boys ikut merayakan hari bahagia sepasang sejoli itu.

Namun, sepertinya pernikahan Omen pada hari itu tidak mendapat restu dari sesepuh musisi rock yang dulu membesarkannya, The Old Bad Boys. Sudah diduga bahwa mereka belum menerima keputusan Omen yang sudah terlanjur membina rumah tangga. Tetapi, itu tidak jadi soal' sebab ini sudah jadi ketetapan ilahi bahwa cinta akan selalu bersemi walau banyak rintangan menghadang.
(Bersambung)

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 08)

Lalu, sehabis wawancara' Omen minta izin kepada personil The New Bad Boys untuk pergi ke kamar kecil. Namun, di tengah perjalanan menuju kamar kecil' Omen berpapasan dengan wartawan gadis itu yang baru saja mewawancarainya. Getaran cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh Omen. Tapi, karena sudah kebelet akhirnya lekas masuklah dia ke dalam toilet.

Setelah keluar dari toilet, Omen masih melihat keberadaan wartawan gadis itu, Omen pun bertanya kepadanya. Wartawan gadis tersebut sedang menunggu seseorang untuk diajak bicara empat mata.

Omen bertanya lagi siapa sebenarnya orang tersebut ?
Dalam hati, wartawan gadis itu rupanya sedang menunggu Omen dan dugaan jadi kenyataan.
Naluri alami manusia ketika sedang jatuh cinta muncul, Omen memperkenalkan diri.
Begitu pun dengan gadis yang ada di depannya, gadis itu memperkanalkan diri juga.

Namanya, Fhey...
Fhey adalah seorang gadis yang cantik dan berpengetahuan luas' rasa penasarannya kepada dunia jurnalistik mendorong dara jelita tersebut menjadi wartawati.

Ia sehari-hari bekerja di sebuah media massa yang menerbitkan majalah di setiap minggunya.
Fhey akhirnya ngobrol dengan Omen, mereka pun cepat akrab dalam waktu singkat. Bahkan mereka berjanji untuk saling menemui di setiap kesempatan terutama ketika sedang libur.
Cerita pun berganti, Omen semakin gandrung dengan Fhey' siang dan malam yang ada dipikirannya hanyalah Fhey seorang.

Sampai-sampai Omen kepikiran ingin menciptakan lagu cinta untuk Fhey, tapi waktunya tidak cukup karena jadwal konser yang semakin padat.
Zabdiel pernah diminta untuk membantunya mengaransemen lagu ciptaan Omen, sang rekan pun setuju tapi harus dilakukan di tempat yang jauh.
Zabdiel menganggap lagu ciptaan Omen ini adalah bagian dari rencana untuk penggarapan album ketiga The New Bad Boys.

Lagu ciptaan Omen adalah uneg-uneg yang bertema rasa cintanya terhadap Fhey.
Lagu ini akhirnya direkam sebagai promo single untuk diputar ke seluruh stasiun radio yang masih gencar menyiarkan lagu-lagu dari album kedua.

Tak disangka, lagu ini menyeruak ke semua pendengar siaran radio.
Alangkah merdunya suara Omen yang di-iringi petikan gitar Zabdiel.
Tetapi, banyak orang yang mengkritik bahwa The New Bad Boys mulai memainkan haluan komersial demi menaikkan derajat ketenarannya.

Sampai suatu ketika, Fhey mendengar suara Omen saat diwawancarai stasiun radio saat sedang makan bakso. Betapa terkejutnya hati Fhey kala mendengar suara Omen yang mengatakan bahwa lagu tersebut merupakan wujud rasa cintanya terhadap seorang gadis.

Fhey menduga bahwa gadis yang diceritakan Omen saat interview itu adalah dirinya, alangkah tersipu malunya Fhey mendengar hal itu.

Ia merasa bahwa Omen benar-benar mencintainya, tidak lama setelah itu Fhey kembali ke rumah dan menyalakan radio di kamarnya. Ternyata, lagu tersebut juga disiarkan oleh stasiun radio lain. Bahkan semua stasiun radio turut memutar serentak lagu itu di hari yang sama.

Pujian seolah-olah hanya untuk Fhey, sepertinya Omen begitu tulus menciptakan lagu tersebut hingga pada akhirnya muncul inisiatif untuk mewujudkan hal itu. Fhey mengajak Omen bertamu di rumahnya, pada waktu itu Omen sedang sibuk bersama The New

Bad Boys' jadi seusai konser Fhey segera menemui Omen.
Begitu bertemu Omen, dari jauh Fhey menyapanya dengan lambaian tangan. Omen pun merespon, dihampirilah Fhey sambil mengatakan sesuatu.
Zabdiel dan Sahili cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat pemandangan itu, wajar jika seorang vokalis grup musik memiliki teman wanita.

(Bersambung)

Sabtu, 20 Juli 2019

Puisi : Kuping Onta

Foto : Onta Arab

Katamu musik itu haram
Katamu musik itu bid'ah
Katamu menyanyi itu dosa
Katamu menari itu dosa

Sungguh kurang pergaulan dirimu itu
Hanya menganggap orang lain bersalah terhadapmu
Hanya karena ingin berekspresi atas kreatifitas
Kupingmu menjadi merah bagai tersiram air panas

Kalau kau benci musik karena berisik
Itu artinya kedua kupingmu seperti kuping onta
Kalau kau benci orang menyanyi karena berisik
Itu artinya engkau terlalu banyak makan buah kurma

Jangan suka cari masalah
Kalau tak mau dapat masalah
Kalian saja yang kerjanya marah
Mulut kalian lebih bau dari sampah

Potonglah jenggotmu
Lepaskanlah sorbanmu
Pakailah blangkonmu
Kencangkanlah sarungmu

Renungkanlah
Semua kesalahanmu
Renungkanlah
Semua kekeliruanmu

Jangan samakan kami dengan mereka
Jangan samakan mereka dengan kami
Kami sangat berbeda dengan mereka
Mereka sangat berbeda dengan kami