Lalu, sehabis wawancara' Omen minta izin kepada personil The New Bad Boys untuk pergi ke kamar kecil. Namun, di tengah perjalanan menuju kamar kecil' Omen berpapasan dengan wartawan gadis itu yang baru saja mewawancarainya . Getaran cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh Omen.
Tapi, karena sudah kebelet akhirnya lekas masuklah dia ke dalam toilet.
Setelah keluar dari toilet, Omen masih melihat keberadaan wartawan gadis itu, Omen pun bertanya kepadanya. Wartawan gadis tersebut sedang menunggu seseorang untuk diajak bicara empat mata.
Omen bertanya lagi siapa sebenarnya orang tersebut ?
Dalam hati, wartawan gadis itu rupanya sedang menunggu Omen dan dugaan jadi kenyataan.
Naluri alami manusia ketika sedang jatuh cinta muncul, Omen memperkenalkan diri.
Omen bertanya lagi siapa sebenarnya orang tersebut ?
Dalam hati, wartawan gadis itu rupanya sedang menunggu Omen dan dugaan jadi kenyataan.
Naluri alami manusia ketika sedang jatuh cinta muncul, Omen memperkenalkan diri.
Begitu pun dengan gadis yang ada di depannya, gadis itu memperkanalkan diri juga.
Namanya, Fhey...
Fhey adalah seorang gadis yang cantik dan berpengetahuan luas' rasa penasarannya kepada dunia jurnalistik mendorong dara jelita tersebut menjadi wartawati.
Ia sehari-hari bekerja di sebuah media massa yang menerbitkan majalah di setiap minggunya.
Fhey akhirnya ngobrol dengan Omen, mereka pun cepat akrab dalam waktu singkat. Bahkan mereka berjanji untuk saling menemui di setiap kesempatan terutama ketika sedang libur.
Cerita pun berganti, Omen semakin gandrung dengan Fhey' siang dan malam yang ada dipikirannya hanyalah Fhey seorang.
Sampai-sampai Omen kepikiran ingin menciptakan lagu cinta untuk Fhey, tapi waktunya tidak cukup karena jadwal konser yang semakin padat.
Zabdiel pernah diminta untuk membantunya mengaransemen lagu ciptaan Omen, sang rekan pun setuju tapi harus dilakukan di tempat yang jauh.
Zabdiel menganggap lagu ciptaan Omen ini adalah bagian dari rencana untuk penggarapan album ketiga The New Bad Boys.
Namanya, Fhey...
Fhey adalah seorang gadis yang cantik dan berpengetahuan luas' rasa penasarannya kepada dunia jurnalistik mendorong dara jelita tersebut menjadi wartawati.
Ia sehari-hari bekerja di sebuah media massa yang menerbitkan majalah di setiap minggunya.
Fhey akhirnya ngobrol dengan Omen, mereka pun cepat akrab dalam waktu singkat. Bahkan mereka berjanji untuk saling menemui di setiap kesempatan terutama ketika sedang libur.
Cerita pun berganti, Omen semakin gandrung dengan Fhey' siang dan malam yang ada dipikirannya hanyalah Fhey seorang.
Sampai-sampai Omen kepikiran ingin menciptakan lagu cinta untuk Fhey, tapi waktunya tidak cukup karena jadwal konser yang semakin padat.
Zabdiel pernah diminta untuk membantunya mengaransemen lagu ciptaan Omen, sang rekan pun setuju tapi harus dilakukan di tempat yang jauh.
Zabdiel menganggap lagu ciptaan Omen ini adalah bagian dari rencana untuk penggarapan album ketiga The New Bad Boys.
Lagu ciptaan Omen adalah uneg-uneg yang bertema rasa cintanya terhadap Fhey.
Lagu ini akhirnya direkam sebagai promo single untuk diputar ke seluruh stasiun radio yang masih gencar menyiarkan lagu-lagu dari album kedua.
Lagu ini akhirnya direkam sebagai promo single untuk diputar ke seluruh stasiun radio yang masih gencar menyiarkan lagu-lagu dari album kedua.
Tak disangka, lagu ini menyeruak ke semua pendengar siaran radio.
Alangkah merdunya suara Omen yang di-iringi petikan gitar Zabdiel.
Tetapi, banyak orang yang mengkritik bahwa The New Bad Boys mulai memainkan haluan komersial demi menaikkan derajat ketenarannya.
Sampai suatu ketika, Fhey mendengar suara Omen saat diwawancarai stasiun radio saat sedang makan bakso. Betapa terkejutnya hati Fhey kala mendengar suara Omen yang mengatakan bahwa lagu tersebut merupakan wujud rasa cintanya terhadap seorang gadis.
Fhey menduga bahwa gadis yang diceritakan Omen saat interview itu adalah dirinya, alangkah tersipu malunya Fhey mendengar hal itu.
Ia merasa bahwa Omen benar-benar mencintainya, tidak lama setelah itu Fhey kembali ke rumah dan menyalakan radio di kamarnya. Ternyata, lagu tersebut juga disiarkan oleh stasiun radio lain. Bahkan semua stasiun radio turut memutar serentak lagu itu di hari yang sama.
Alangkah merdunya suara Omen yang di-iringi petikan gitar Zabdiel.
Tetapi, banyak orang yang mengkritik bahwa The New Bad Boys mulai memainkan haluan komersial demi menaikkan derajat ketenarannya.
Sampai suatu ketika, Fhey mendengar suara Omen saat diwawancarai stasiun radio saat sedang makan bakso. Betapa terkejutnya hati Fhey kala mendengar suara Omen yang mengatakan bahwa lagu tersebut merupakan wujud rasa cintanya terhadap seorang gadis.
Fhey menduga bahwa gadis yang diceritakan Omen saat interview itu adalah dirinya, alangkah tersipu malunya Fhey mendengar hal itu.
Ia merasa bahwa Omen benar-benar mencintainya, tidak lama setelah itu Fhey kembali ke rumah dan menyalakan radio di kamarnya. Ternyata, lagu tersebut juga disiarkan oleh stasiun radio lain. Bahkan semua stasiun radio turut memutar serentak lagu itu di hari yang sama.
Pujian
seolah-olah hanya untuk Fhey, sepertinya Omen begitu tulus menciptakan
lagu tersebut hingga pada akhirnya muncul inisiatif untuk mewujudkan hal
itu. Fhey mengajak Omen bertamu di rumahnya, pada waktu itu Omen
sedang sibuk bersama The New
Bad Boys' jadi seusai konser Fhey segera menemui Omen.
Begitu bertemu Omen, dari jauh Fhey menyapanya dengan lambaian tangan. Omen pun merespon, dihampirilah Fhey sambil mengatakan sesuatu.
Zabdiel dan Sahili cuma bisa menggeleng-gele ngkan kepala melihat pemandangan itu, wajar jika seorang vokalis grup musik memiliki teman wanita.
Bad Boys' jadi seusai konser Fhey segera menemui Omen.
Begitu bertemu Omen, dari jauh Fhey menyapanya dengan lambaian tangan. Omen pun merespon, dihampirilah Fhey sambil mengatakan sesuatu.
Zabdiel dan Sahili cuma bisa menggeleng-gele
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar