Siang itu seorang lelaki dan wanita datang ke rumah sahabatnya dalam rangka memenuhi undangan resepsi pernikahan.
Tamu-tamu dari dalam dan luar kota membludak hingga tempat parkir penuh, suasana siang itu sangat panas dan kebetulan sedang musim kemarau.
Acara resepsi pernikahan itu diadakan oleh sahabatnya karena pada tahun itu dia mengakhiri masa lajangnya.
Lalu, lelaki dan wanita itu berjalan menuju kursi pelaminan dimana sepasang pengantin baru sedang duduk berdua. Lelaki dan wanita yang sudah lama menikah itu memberi selamat atas kesuksesan sahabatnya karena jodoh sudah ditentukan.
Setelah memberikan selamat, sepasang pasutri tersebut duduk kembali ke kursi untuk menikmati santapan lezat. Pelayan-pelayan makanan datang membawa sejumlah hidangan yang sudah tertata rapi.
Kini tibalah saatnya acara puncak dimulai, yakni pertunjukan musik yang dibawakan oleh sebuah orkes melayu.
Rupanya, orkes melayu tersebut membawa rentetan penyanyi-penyanyi berwajah cantik dan bertubuh anggun bagaikan putri raja. Kulitnya putih, rambutnya panjang dan pakaian yang mereka kenakan sungguh merangsang syahwat.
Sontak penonton dibuat heboh dengan kemunculan mereka, mereka menghibur dengan cara yang atraktif dan pandai melantunkan lagu dengan fasih.
Pandangan penonton tertuju pada sesosok penyanyi yang berambut pirang kemerah-merahan. Dia mengenakan Hotpants dan T-shirt panjang Off Shoulder, sambil bernyanyi ia menggoyangkan tubuh indahnya sehingga penonton gagal fokus.
Akibatnya, lelaki yang sedang makan bersama wanita disampingnya itu terpukau akan kemolekan tubuh penyanyi itu.
Ketika wajah lelaki itu terlihat memelas ingin mendekati penyanyi wanita itu, sontak istrinya dibuat cemburu dan hanya bisa menahan rasa sakit hati dalam jiwanya.
"Ternyata suamiku suka yang begitu" gumam istrinya sambil memakan hidangan
Sementara itu lelaki yang menjadi suaminya itu dibuat klepek-klepek dengan goyangan erotis penyanyi wanita tersebut.
Alhasil, lelaki itu terpancing untuk bergoyang bersama penyanyi wanita tersebut. Makin lama makin kecut perasaan wanita yang menjadi istrinya itu.
Beberapa jam kemudian, acara resepsi pun berlalu. Sepasang lelaki dan wanita itu pulang dari rumah sahabatnya yang tadi mengadakan resepsi.
Ketika sedang jalan kaki, lelaki itu masih tersenyum-senyum sendiri akibat kejadian tadi.
"Mas, kok senyum-senyum sendiri ?" tanya istrinya
"Ahh... Enggak sayang, aku cuma lagi bahagia karena temanku itu akhirnya married juga" dalih suaminya
"Mas, jujur aja dech... Mas tadi tergiur dengan penyanyi wanita yang semok itu !" seru istrinya
"Aduh, kamu tuch gimana sich... Masa cemburuan banget sama dia yang lebih semlohai daripada kamu" balas suaminya dengan nada heran
"Aku tuch nggak nyangka, Mas ternyata masih suka sama wanita seksi daripada aku yang pakai jilbab ini !" seru istrinya lagi
"Bukan gitu lho, aku cuma pengen nikmatin lagunya..." jawab suami dengan santai
"Bohong, pasti mas suka sama bodynya yang aduhai itu kan ?" bentak istrinya
"Udah dech, nggak usah dibahas... Itu urusan pribadi, bukan urusanmu" jawab suami dengan nada sinis
Makin mangkel makin jengkel raut wajah wanita yang berjalan disamping lelaki itu.
"Dasar, udah punya bini masih jelalatan matanya kalo lihat wanita begituan" gumam istrinya
Sesampainya dirumah, mereka beristirahat didalam kamar. Lelaki itu duduk diatas ranjang sambil melihat arloji.
"Wah, sudah jam 9 malam... Tidur dulu ahh..." kata suami
Tiba-tiba wanita yang menjadi istrinya datang dari arah belakang, kelihatannya dia habis mandi.
"Mas, aku mau bicara sebentar" sahut istrinya
"Mau bicara apa lagi, aku udah ngantuk" jawab sambil terkantuk-kantuk
"Aku mau minta jatah malam ini" kata istrinya
"Maaf, aku udah lelah' besok mau kerja" jawab suami setengah ketus
Mendengar ucapan itu, wanita tersebut cemberut dan hampir sebal dengan tingkah lelaki yang menjadi suaminya.
"Ya Ampun, kok dia malah tidur sich..." gumam istrinya sambil menundukan kepala
Ternyata apa yang diminta oleh istrinya ternyata suami tak mengabulkannya.
Lelaki itu terlanjur memejamkan mata hingga pagi tiba, sementara itu istrinya yang tertidur disampingnya belum tertidur sama sekali hingga jam 12 lebih.
Ia masih membayangkan jika nanti lelaki yang menjadi suaminya itu sudah tidak mencintainya.
"Kenapa dia menolak ya ?, padahal aku udah berbuat baik sama dia..." gumam istri
"Apa karena aku udah nggak kelihatan cantik lagi ?" gumam istrinya lagi
Dalam keadaan mengantuk ia masih membayangkan betapa kecewanya seorang wanita akibat tergiurnya suami dengan penampilan wanita lain yang lebih cantik.
Keesokan harinya, wanita itu sedang membuatkan sarapan untuk lelaki yang menjadi suaminya.
Meskipun suara kompor terdengar hingga pintu kamar, namun lelaki itu tidak kunjung bangun.
Ia masih terlelap dalam mimpinya, terlebih rasa lelah akibat aktivitas harian yang membuat urusan luar lebih banyak diprioritaskan daripada didalam.
Wanita yang menjadi istrinya itu masih bertanya-tanya dalam hati selepas kejadian kemarin siang.
"Kalau iya aku udah nggak cantik, mending aku tanya dulu sama dia nanti" katanya sambil mengaduk makanan.
Tak lama suaminya pun terbangun setelah alarm berbunyi, lalu ia bergegas ke dapur untuk makan pagi.
Ketika sudah duduk, santapan siap dihidangkan kemudian di suguhkan kepada suaminya.
Melihat lelaki itu makan dengan lahapnya, wanita itu duduk berhadapan sambil bertanya.
"Mas, menurutmu aku masih cantik nggak ?" tanya istrinya
"Emang kenapa, kalu aku kamu nggak cantik ?" suami balik tanya
"Aku udah sekian lama berbakti padamu, tapi kok rasanya malah begini" jawab istrinya
"Kamu mungkin jarang bersyukur atas apa yang kamu terima saat ini" ujar suami
"Kok bilang gitu sich... Aku udah cukup dengan apa yang diberikan, semua ini aku anggap lebih dari cukup" kata istrinya
"Lha... Terus kenapa tadi kamu bilang mengenai kecantikan segala ?" tanya suami heran
Wanita itu hanya terdiam membisu dan seolah-olah tak bisa menjawab. Namun, didalam hatinya bergejolak api kecemburuan yang hendak memanaskan pikirannya.
"Sayang, aku berangkat dulu' entar dimarahin bos..." ujar suami sambil buru-buru
"Mas, kok buru-buru amat... Kan belum mandi ?" tanya istri heran
"Kamu nggak usah ngurusin aku, yang penting jaga rumah dan siapkan masakan nanti malam setelah aku pulang" jawab suami dengan nada berat
Lalu lelaki itu pergi dengan raut wajah yang menunjukan rasa bosan, memang benar inilah suasana yang harus dirasakan wanita itu. Ketika suami mulai bosan dengan penampilan istrinya, disini mulai muncul ketidakharmonisan.
Sepanjang pagi, wanita itu cemberut dan hampir meneteskan air mata akibat kejadian yang ia rasakan tadi pagi.
"Kalau emang aku nggak cantik lagi, mending aku tanyain dulu sama temen-temen PKK" gumam istri
Pagi itu wanita tersebut datang ke kantor kelurahan untuk mengikuri rapat PKK, walaupun ini merupakan rutinitas mingguan tetapi suasana begitu berbeda.
Lantaran wajah cemberut menyertai suasana dalam acara itu terlihat dari roman wanita itu.
Melihat ada yang sedang cemberut, salah seorang sahabatnya menegur.
"Jeng, kenapa cemberut gitu ?" tanya sahabatnya
"Ahh... Nggak kok, aku cuma nggak enak badan" jawabnya
"Kayaknya nggak dech, masa nggak enak badan kok masih fit" ujar sahabatnya
"Aku tuch lagi ilfill sama bini, cuma gara-gara dia kepincut wanita lain" katanya dengan pelan
"Wah, kelihatannya ada tanda-tanda nggak bagus tuch... Aku jadi prihatin jeng..." sahut sahabatnya
"Habis mau gimana lagi, aku udah lama berbakti dengannya tapi rasanya kini apa yang aku lakuin sudah nggak ada artinya lagi" jawabnya dengan pesimis
"Jeng, mungkin memang sudah waktunya menghilangkan kebosanan yang melanda keharmonisan rumah tanggamu" ujar sahabatnya
"Tapi, aku harus gimana... Dia terlanjur menyukai wanita yang lebih muda dibanding aku yang udah agak tua ini" jawabnya
"Tua ?, apanya yang tua ?... Jeng, kamu tuch baru 25 tahun umurnya' masa dibilang tua.." tanya sahabatnya dengan heran
"Tapi aku rasa emang aku udah merasa diri ini udah nggak muda lagi" jawabnya dengan nada rendah
Lelaki itu terlanjur memejamkan mata hingga pagi tiba, sementara itu istrinya yang tertidur disampingnya belum tertidur sama sekali hingga jam 12 lebih.
Ia masih membayangkan jika nanti lelaki yang menjadi suaminya itu sudah tidak mencintainya.
"Kenapa dia menolak ya ?, padahal aku udah berbuat baik sama dia..." gumam istri
"Apa karena aku udah nggak kelihatan cantik lagi ?" gumam istrinya lagi
Dalam keadaan mengantuk ia masih membayangkan betapa kecewanya seorang wanita akibat tergiurnya suami dengan penampilan wanita lain yang lebih cantik.
Keesokan harinya, wanita itu sedang membuatkan sarapan untuk lelaki yang menjadi suaminya.
Meskipun suara kompor terdengar hingga pintu kamar, namun lelaki itu tidak kunjung bangun.
Ia masih terlelap dalam mimpinya, terlebih rasa lelah akibat aktivitas harian yang membuat urusan luar lebih banyak diprioritaskan daripada didalam.
Wanita yang menjadi istrinya itu masih bertanya-tanya dalam hati selepas kejadian kemarin siang.
"Kalau iya aku udah nggak cantik, mending aku tanya dulu sama dia nanti" katanya sambil mengaduk makanan.
Tak lama suaminya pun terbangun setelah alarm berbunyi, lalu ia bergegas ke dapur untuk makan pagi.
Ketika sudah duduk, santapan siap dihidangkan kemudian di suguhkan kepada suaminya.
Melihat lelaki itu makan dengan lahapnya, wanita itu duduk berhadapan sambil bertanya.
"Mas, menurutmu aku masih cantik nggak ?" tanya istrinya
"Emang kenapa, kalu aku kamu nggak cantik ?" suami balik tanya
"Aku udah sekian lama berbakti padamu, tapi kok rasanya malah begini" jawab istrinya
"Kamu mungkin jarang bersyukur atas apa yang kamu terima saat ini" ujar suami
"Kok bilang gitu sich... Aku udah cukup dengan apa yang diberikan, semua ini aku anggap lebih dari cukup" kata istrinya
"Lha... Terus kenapa tadi kamu bilang mengenai kecantikan segala ?" tanya suami heran
Wanita itu hanya terdiam membisu dan seolah-olah tak bisa menjawab. Namun, didalam hatinya bergejolak api kecemburuan yang hendak memanaskan pikirannya.
"Sayang, aku berangkat dulu' entar dimarahin bos..." ujar suami sambil buru-buru
"Mas, kok buru-buru amat... Kan belum mandi ?" tanya istri heran
"Kamu nggak usah ngurusin aku, yang penting jaga rumah dan siapkan masakan nanti malam setelah aku pulang" jawab suami dengan nada berat
Lalu lelaki itu pergi dengan raut wajah yang menunjukan rasa bosan, memang benar inilah suasana yang harus dirasakan wanita itu. Ketika suami mulai bosan dengan penampilan istrinya, disini mulai muncul ketidakharmonisan.
Sepanjang pagi, wanita itu cemberut dan hampir meneteskan air mata akibat kejadian yang ia rasakan tadi pagi.
"Kalau emang aku nggak cantik lagi, mending aku tanyain dulu sama temen-temen PKK" gumam istri
Pagi itu wanita tersebut datang ke kantor kelurahan untuk mengikuri rapat PKK, walaupun ini merupakan rutinitas mingguan tetapi suasana begitu berbeda.
Lantaran wajah cemberut menyertai suasana dalam acara itu terlihat dari roman wanita itu.
Melihat ada yang sedang cemberut, salah seorang sahabatnya menegur.
"Jeng, kenapa cemberut gitu ?" tanya sahabatnya
"Ahh... Nggak kok, aku cuma nggak enak badan" jawabnya
"Kayaknya nggak dech, masa nggak enak badan kok masih fit" ujar sahabatnya
"Aku tuch lagi ilfill sama bini, cuma gara-gara dia kepincut wanita lain" katanya dengan pelan
"Wah, kelihatannya ada tanda-tanda nggak bagus tuch... Aku jadi prihatin jeng..." sahut sahabatnya
"Habis mau gimana lagi, aku udah lama berbakti dengannya tapi rasanya kini apa yang aku lakuin sudah nggak ada artinya lagi" jawabnya dengan pesimis
"Jeng, mungkin memang sudah waktunya menghilangkan kebosanan yang melanda keharmonisan rumah tanggamu" ujar sahabatnya
"Tapi, aku harus gimana... Dia terlanjur menyukai wanita yang lebih muda dibanding aku yang udah agak tua ini" jawabnya
"Tua ?, apanya yang tua ?... Jeng, kamu tuch baru 25 tahun umurnya' masa dibilang tua.." tanya sahabatnya dengan heran
"Tapi aku rasa emang aku udah merasa diri ini udah nggak muda lagi" jawabnya dengan nada rendah
(Bersambung)
SITUS XXX INDONESIA
BalasHapusCerita Hot
Cerita Sex
Cerita Malam
Cerita Dewasa
Cerita Bokep
Cerita Ngentot
Cerita Romantis