Jumat, 13 Maret 2020

My Sex Story : Skandal Video Panas Calon Walikota (Part 04)

Foto : Dokter Zoya

Keesokan harinya, video rekaman itu diserahkan kepada Dokter Zoya. Sebagai bukti, video rekaman itu akan menjadi alat untuk membuktikan kepada publik bahwa Frederick adalah seorang politikus pecandu seks. Dan hari itu pun tiba, kampanye pencalonan Frederick untuk Pilkada berlangsung di suatu lapangan luas.

Dokter Zoya yang menyamar segera menuju tenda dimana operator layar tancap berada. Dokter Zoya menukar video visi misi dengan video rekaman tadi malam. Dokter Zoya tidak merasa dicurigai oleh orang-orang yang disana. Justru misinya berhasil dan momen menggemparkan siap dimulai.

Saat sedang mengamati seluruh peserta pawai dan kampanye, terlihat Frederick dan wanita asing yang diduga kekasihnya turun dari mobil. Dokter Zoya tanpa berkedip melihat mantan suaminya dari jauh, ia berharap hari ini menjadi miliknya. Begitu naik panggung, Frederick menyapa ribuan pendukungnya. Seperti biasa, yang namanya kampanye pasti banyak basa-basi sebagai pemanis janji.

Seusai menyampaikan kata-kata penuh obralan janji, Frederick memulai presentasenya di depan pendukung setia. Lalu, operator layar tancap segera mengambil VCD yang tadi ditukar oleh Dokter Zoya dan memutarnya. Begitu videonya muncul di layar, yang terlihat bukan video berisi visi dan misi. Dan alangkah terkejutnya penonton di sekitar lapangan melihat rekaman yang diputar itu.

Mereka menyaksikan adegan asusila yang diperankan oleh Frederick. Bahkan operator pun tidak menyangka akan jadi begini akhirnya. Frederick tidak menyangka bahwa video berisi visi dan misi ternyata memuat adegan porno. Frederick lantas diteriaki oleh pendukungnya sendiri, sambil menahan malu ia kabur dan penonton yang terpancing emosinya merangsek naik ke atas panggung untuk mengeroyok Frederick.

Massa pendukung mengobrak-abrik seluruh panggung dengan buasnya. Mereka kecewa dengan rekaman video tersebut, sambil mengobrak-abrik seisi panggung' mereka meneriakan caci-maki terhadap Frederick. Frederick kabur dari serbuan massa sambil menggandeng tangan kekasihnya. Frederick pulang ke rumahnya dan mencari dimana keberadaan kamera yang diduga terpasang dalam kamarnya.

Begitu sampai di rumah ia menggeledah seisi kamar, tapi tidak satu pun Frederick menemukan benda itu. Usut punya usut, kamera pengawas yang dipasang sudah dicopot dan Frederick tidak tahu siapa pelakunya.

Beberapa jam kemudian, Frederick menyalakan televisi dan ia tercengang melihat berita memalukan yang memperburuk kondisi.
Pemutaran video asusila dalam acara kampanye itu menjadi sorotan tajam dan tentu mengundang rasa malu bagi diri Frederick.

Tidak lama setelah kejadian itu, Frederick dipanggil oleh pengadilan atas kasus video asusila yang diputar pada saat kampanye. Sungguh luar biasa, Frederick sengaja mempersiapkan pengacara khusus untuk merampungkan kasusnya.
Kali ini dia mencoba untuk mengelak dari kasus itu, dia berkata bahwa lelaki di dalam video itu bukan dirinya.

Sidang Pengadilan kasus itu dimulai, Frederick mengaku cukup percaya diri bahwa video itu adalah rekayasa dan memakai orang lain yang mirip dengannya.
Akan tetapi Frederick tidak bisa membohongi Hakim karena setelah video itu diperiksa oleh tim kepolisian. Video itu memang diperankan oleh Frederick dan asisten wanitanya yang diduga menjadi pasangan serumah.

Puluhan pertanyaan dicecar oleh hakim di pengadilan, Frederick kembali mengelak semua tuduhan itu. Sorot matanya yang tajam membuktikan bahwa dirinya tidak takut terhadap siapa pun. Hakim dan para saksi sudah berusaha menekan intervensi yang dibuat oleh Frederick. Padahal waktu pelaksanaan Pilkada sudah hampir mulai karena tinggal 2 minggu lagi.

Persidangan memanas, Hakim sepertinya tidak mau mengalah.
Dan tanpa kenal ampun, Hakim memutuskan untuk memvonis hukuman 5 tahun terhadap Frederick. Frederick murka bukan kepalang, ia merasa Hakim belum bisa konsisten terhadap vonis yang dikeluarkan.

Tetapi, tidak ada cara lain selain segera memvonis Frederick yang secara nyata telah melakukan hal tidak senonoh macam itu. Akhirnya Frederick dipenjara untuk satu periode mendatang maka pupuslah harapannya untuk menjadi Walikota.

Sementara itu wanita yang diduga sebagai selingkuhan Frederick ternyata kabur ke luar negeri demi menghindari penangkapan. Konon kabarnya, wanita itu kini mengasingkan diri ke sebuah negara di kawasan Timur Tengah yang sedang dilanda perang.

Maka dengan kali ini, dendam Dokter Zoya pun terbalaskan. Dipenjarakannya Frederick merupakan obat penyembuh luka yang selama ini membekas. Seusai peristiwa itu, Dokter Zoya tidak pernah merasa galau lagi dan kembali bekerja tanpa ganjalan. Diceritakan, sehabis praktik di Rumah Sakit' Dokter Zoya mendapat pesan berupa Fax dari seseorang.

Begitu Fax diterima rupanya ini kiriman dari Marcell, pria yang sudah membantunya dalam aksi balas dendam tempo hari. Menurut isi Fax yang tercetak bahwa Dokter Zoya diharuskan hadir nanti malam untuk sekedar bertukar pikiran.

Tanpa rasa curiga, Dokter Zoya pun menyanggupi. Malam pun telah tiba, Dokter Zoya datang ke rumah Marcell. Ternyata Marcell sudah menunggu lama, mungkin sejak matahari terbenam. Nampaknya Marcell akan melakukan sesuatu hal yang membuat Dokter Zoya terkejut.

Dokter Zoya datang untuk menyanggupi permintaan Marcell yang tertera dalam fax.
Mereka bertemu dan ngobrol bersama hingga malam tiba, dan pada malam itu Marcell memberikan sesuatu untuk Dokter Zoya. Ternyata Marcell memberinya sebuah cincin emas untuk Dokter Zoya.
Dokter Zoya amat bahagia menerima cincin emas pemberian Marcell. Cincin emas itu merupakan bukti rasa cinta Marcell terhadap Dokter Zoya.
Bahkan Marcell memiliki keinginan yang amat lama dipendamnya. Ternyata Marcell ingin menikahi Dokter Zoya.

Dokter Zoya heran, kenapa Marcell mau dengannya meski berstatus janda ?
Akan tetapi Dokter Zoya tidak tahu harus bilang apa. Itulah yang namanya jawaban, kapan diberitahunya juga tergantung niatan.

Kemudian, Dokter Zoya mengajukan sebuah syarat agar mau dinikahi Marcell. Syarat itu adalah bahwa Dokter Zoya ingin pindah ke rumah Marcell setelah rumahnya dijual.
Marcell pun setuju, akhirnya beberapa bulan kemudian mereka berdua menikah. Proses pindah rumah pun terjadi. Sedangkan rumah lama Dokter Zoya terjual karena dianggap sudah bosan tinggal disitu.

Mereka pun bahagia berdua disana setelah masalah selesai.
Dokter Zoya tidak lagi sendiri begitu pun Marcell yang kini telah memiliki istri.

(TAMAT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar