Foto : Dokter Zoya
Hari itu pun tiba, Frederick Batubara dan wanita yang diduga adalah kekasih tidak sahnya itu sedang menjalani wawancara eksklusif di salah satu stasiun televisi.
Dari dalam rumah, Dokter Zoya menatap tajam ke arah wanita yang merupakan tambatan hati mantan suaminya. Dia berharap Marcell bisa menjalankan tugasnya untuk membalas dendam.
Dokter Zoya segera menghubungi Marcell dan segara memerintahkanny a menuju lokasi dimana target berada. Marcell langsung tancap gas dan mencari dimana keberadaan Frederick
Batubara. Disitu, Marcell melihat sebuah mobil mewah yang diduga milik
calon korbannya. Frederick Batubara baru saja keluar dari stasiun televisi setelah diwawancarai oleh wartawan.
Dengan kalimat penuh optimisme ia mengatakan bahwa dirinya pasti memenangkan pemilihan walikota dan merubah wajah kota menjadi lebih makmur.
Frederick Batubara tidak sadar dirinya diincar, lalu tanpa pikir panjang' Marcell memasang antena mikroskopik di bagian belakang mobil. Dan Frederick tidak tahu apa yang terjadi pada mobilnya itu.
Marcell melakukan hal yang sangat berbahaya, yakni mengintai gerak-gerik Frederick Batubara beserta wanita selingkuhannya.
Marcell memastikan semua aman dan siap sesuai rencana berdasarkan perintah Dokter Zoya.
Dengan kalimat penuh optimisme ia mengatakan bahwa dirinya pasti memenangkan pemilihan walikota dan merubah wajah kota menjadi lebih makmur.
Frederick Batubara tidak sadar dirinya diincar, lalu tanpa pikir panjang' Marcell memasang antena mikroskopik di bagian belakang mobil. Dan Frederick tidak tahu apa yang terjadi pada mobilnya itu.
Marcell melakukan hal yang sangat berbahaya, yakni mengintai gerak-gerik Frederick Batubara beserta wanita selingkuhannya.
Marcell memastikan semua aman dan siap sesuai rencana berdasarkan perintah Dokter Zoya.
Begitu Frederick Batubara masuk ke dalam mobil, wanita yang berada disampingnya juga ikut masuk. Salah seorang wartawan bertanya kepadanya mengenai wanita misterius yang duduk disamping Frederick. Dengan santai ia bilang bahwa wanita itu adalah asisten kerjanya karena banyak urusan yang perlu bantuan seorang asisten.
Kaca jendela tertutup, mobil yang dikendarai Frederick pun melaju menuju arah selatan.
Marcell yang sudah lama beraksi segera menyalakan monitor dari dalam mobilnya dan memantau dari dalam kokpit.
Kamera mikroskopik yang dipasang Marcell sangat canggih sehingga bisa menembus kaca mobil yang tebal untuk mengetahui sesuatu didalam mobil.
Dengan seksama, Marcell mendengarkan obrolan di dalam mobil antara kedua orang yang berdampingan itu.
Kemudian, Marcell terkejut mendengar obrolan Frederick dengan wanita itu. Rupanya sehabis wawancara di stasiun televisi, mereka berdua akan pulang ke rumah untuk melakukan sesuatu.
Marcell semakin penasaran, lalu dihubungilah Dokter Zoya yang baru saja selesai praktek di Rumah Sakit.
Marcell melapor bahwa Frederick Batubara dan wanita selingkuhan yang mengaku asisten kerjanya itu sedang menuju rumah.
Dokter Zoya memberi komando untuk selalu konsisten dan jangan sampai luput dari pengawasan.
Kaca jendela tertutup, mobil yang dikendarai Frederick pun melaju menuju arah selatan.
Marcell yang sudah lama beraksi segera menyalakan monitor dari dalam mobilnya dan memantau dari dalam kokpit.
Kamera mikroskopik yang dipasang Marcell sangat canggih sehingga bisa menembus kaca mobil yang tebal untuk mengetahui sesuatu didalam mobil.
Dengan seksama, Marcell mendengarkan obrolan di dalam mobil antara kedua orang yang berdampingan itu.
Kemudian, Marcell terkejut mendengar obrolan Frederick dengan wanita itu. Rupanya sehabis wawancara di stasiun televisi, mereka berdua akan pulang ke rumah untuk melakukan sesuatu.
Marcell semakin penasaran, lalu dihubungilah Dokter Zoya yang baru saja selesai praktek di Rumah Sakit.
Marcell melapor bahwa Frederick Batubara dan wanita selingkuhan yang mengaku asisten kerjanya itu sedang menuju rumah.
Dokter Zoya memberi komando untuk selalu konsisten dan jangan sampai luput dari pengawasan.
Aksi
spionase Marcell tidak berhenti sampai disitu, Marcell kembali
melakukan sesuatu yang dianggap berisiko' yaitu melakukan pengawasan
dari luar tanpa masuk ke dalam rumah.
Marcell Siahaan membuntuti mobil yang dikendarai Frederick Batubara. Begitu sampai di salah satu perumahan, Marcell tidak asing dengan daerah tersebut.
Bagaimana tidak ?
Perumahan itu merupakan salah satu aset miliknya, karena Marcell adalah konglomerat muda yang memiliki bisnis properti.
Tanpa curiga, Marcell membuntuti mobil itu dan memarkir mobilnya sembarang tempat. Lalu, Frederick dan wanita selingkuhannya itu keluar dari mobil sambil membawa koper lantas masuk ke dalam rumah.
Marcell keluar dari mobil dan menghampiri Pos Satpam, begitu sudah di depan Pos Satpam' salah satu satpam yang bertugas langsung mengenali wajah Marcell.
Sebab, satpam itu sudah lama kenal dengan Marcell dan kerap dipanggil dengan sebutan Bos.
Marcell Siahaan membuntuti mobil yang dikendarai Frederick Batubara. Begitu sampai di salah satu perumahan, Marcell tidak asing dengan daerah tersebut.
Bagaimana tidak ?
Perumahan itu merupakan salah satu aset miliknya, karena Marcell adalah konglomerat muda yang memiliki bisnis properti.
Tanpa curiga, Marcell membuntuti mobil itu dan memarkir mobilnya sembarang tempat. Lalu, Frederick dan wanita selingkuhannya itu keluar dari mobil sambil membawa koper lantas masuk ke dalam rumah.
Marcell keluar dari mobil dan menghampiri Pos Satpam, begitu sudah di depan Pos Satpam' salah satu satpam yang bertugas langsung mengenali wajah Marcell.
Sebab, satpam itu sudah lama kenal dengan Marcell dan kerap dipanggil dengan sebutan Bos.
Marcell
lantas berbincang dengan satpam yang berjaga di perumahan elite
tersebut. Marcell memerintahkan satpam itu untuk terus mengawasi
Frederick Batubara 24 Jam Penuh, meski Marcell tetap melakukannya
sepertinya ia tidak bisa bekerja sendiri.
Satpam itu dijanjikan kenaikan gaji kalau berhasil mengawasi terus keberadaan Frederick Batubara dan wanita selingkuhannya itu.
Satpam tersebut dengan gembira menerima perintah Marcell, dan mereka berdua sepakat berbagi tugas. Marcell mengawasi dari jauh, sedangkan si satpam mengawasi dari jarak dekat. Sikap kompromi diantara keduanya siap memberikan efek dahsyat terutama untuk menghancurkan Frederick Batubara.
Satpam itu dijanjikan kenaikan gaji kalau berhasil mengawasi terus keberadaan Frederick Batubara dan wanita selingkuhannya itu.
Satpam tersebut dengan gembira menerima perintah Marcell, dan mereka berdua sepakat berbagi tugas. Marcell mengawasi dari jauh, sedangkan si satpam mengawasi dari jarak dekat. Sikap kompromi diantara keduanya siap memberikan efek dahsyat terutama untuk menghancurkan Frederick Batubara.
Pada
malam hari, Frederick Batubara sedang menjamu tamunya yang datang dari
luar kota. Dirinya sedang membicarakan dana kampanye yang akan dipakai
untuk operasional pilkada.
Rupanya, satpam perumahan yang mengawasi Frederick tahu hal itu. Segera dihubungilah Marcell lewat telepon di Pos Keamanan, dengan detail Satpam itu mengabarkan kedatangan tamu di rumah Frederick Batubara yang sedang membicarakan dana kampanye.
Kemudian besok pagi, Marcell kembali mendatangi perumahan itu dan berencana untuk melakukan sesuatu. Kebetulan Frederick Batubara sedang pergi ke Gedung Pertemuan untuk menghadiri musyawarah menjelang pencalonan.
Marcell memerintahkan satpam itu untuk memasang kamera pengawas di ruangan rumah milik Frederick. Dan dipasanglah kamera pengawas itu, berbekal kunci cadangan Frederick dan satpam yang bekerja sama dengannya masuk ke dalam rumah tanpa dicurigai sama sekali. Salah satu ruangan yang dipasangi kamera pengawas adalah kamar pribadi Frederick yang berada di belakang.
Rupanya, satpam perumahan yang mengawasi Frederick tahu hal itu. Segera dihubungilah Marcell lewat telepon di Pos Keamanan, dengan detail Satpam itu mengabarkan kedatangan tamu di rumah Frederick Batubara yang sedang membicarakan dana kampanye.
Kemudian besok pagi, Marcell kembali mendatangi perumahan itu dan berencana untuk melakukan sesuatu. Kebetulan Frederick Batubara sedang pergi ke Gedung Pertemuan untuk menghadiri musyawarah menjelang pencalonan.
Marcell memerintahkan satpam itu untuk memasang kamera pengawas di ruangan rumah milik Frederick. Dan dipasanglah kamera pengawas itu, berbekal kunci cadangan Frederick dan satpam yang bekerja sama dengannya masuk ke dalam rumah tanpa dicurigai sama sekali. Salah satu ruangan yang dipasangi kamera pengawas adalah kamar pribadi Frederick yang berada di belakang.
Selesai
memasang kamera pengawas di kamar pribadi Frederick, Marcell dan satpam
itu pergi meninggalkan rumah itu tanpa merasa khawatir.
Tidak disangka tepat jam 9 malam, Frederick Batubara dan kekasihnya pulang. Mereka amat kelelahan dan berniat istirahat.
Satpam yang sudah stand by di pos siap-siap menekan tombol record setelah Frederick masuk ke dalam kamar. Pucuk dicinta ulam pun tiba, momen yang dinanti telah tiba.
Kekasih Frederick masuk ke dalam kamar dan rupanya mereka sedang dimabuk asmara. Satpam itu tetap mengawasi keduanya dari dalam pos. Kamera sudah menyala dan merekam seluruh adegan di dalam kamar.
Rupanya, Frederick hendak berhubungan intim dengan kekasihnya. Satpam itu semakin melotot kedua matanya begitu melihat Frederick telanjang bulat. Tidak ketinggalan wanita yang sekamar dengan Frederick.
Mereka mulai berciuman sambil merangsang alat vital satu sama lain.
Frederick meremas payudara, sedangkan wanita itu mengocok penis dengan pelan-pelan.
Satpam perumahan itu rupanya terangsang setelah melihat adegan tidak senonoh yang terekam. Tidak sadar, satpam tersebut membuka resleting celananya dan memainkan penisnya. Itung-itung mengawasi sekaligus menikmati tontonan gratis, satpam itu memainkan alat vitalnya sembari melihat Frederick dan kekasihnya berhubungan intim.
Tidak disangka tepat jam 9 malam, Frederick Batubara dan kekasihnya pulang. Mereka amat kelelahan dan berniat istirahat.
Satpam yang sudah stand by di pos siap-siap menekan tombol record setelah Frederick masuk ke dalam kamar. Pucuk dicinta ulam pun tiba, momen yang dinanti telah tiba.
Kekasih Frederick masuk ke dalam kamar dan rupanya mereka sedang dimabuk asmara. Satpam itu tetap mengawasi keduanya dari dalam pos. Kamera sudah menyala dan merekam seluruh adegan di dalam kamar.
Rupanya, Frederick hendak berhubungan intim dengan kekasihnya. Satpam itu semakin melotot kedua matanya begitu melihat Frederick telanjang bulat. Tidak ketinggalan wanita yang sekamar dengan Frederick.
Mereka mulai berciuman sambil merangsang alat vital satu sama lain.
Frederick meremas payudara, sedangkan wanita itu mengocok penis dengan pelan-pelan.
Satpam perumahan itu rupanya terangsang setelah melihat adegan tidak senonoh yang terekam. Tidak sadar, satpam tersebut membuka resleting celananya dan memainkan penisnya. Itung-itung mengawasi sekaligus menikmati tontonan gratis, satpam itu memainkan alat vitalnya sembari melihat Frederick dan kekasihnya berhubungan intim.
Frederick terlihat sedang menikmati hubungan intim dengan kekasihnya.
Dan akhirnya Frederick mulai melakukan gaya doggy style, disinilah perilaku mantan suami Dokter Zoya ketahuan.Tidak sampai 30 menit, Frederick ejakulasi dan orgasme begitu saja.
Disaat bersamaan, Satpam perumahan itu juga ejakulasi dan orgasme instan.
Masih dalam keadaan sadar, Satpam perumahan itu menyimpan rekaman kamera pengawas dan segera mengirimnya kepada Marcell.
Marcell puas dengan praktik satpam itu yang terbilang rapi.
Marcell berharap video tersebut bisa menghancurkan karir Frederick sekaligus membalas dendam untuk Dokter Zoya.
Dan akhirnya Frederick mulai melakukan gaya doggy style, disinilah perilaku mantan suami Dokter Zoya ketahuan.Tidak sampai 30 menit, Frederick ejakulasi dan orgasme begitu saja.
Disaat bersamaan, Satpam perumahan itu juga ejakulasi dan orgasme instan.
Masih dalam keadaan sadar, Satpam perumahan itu menyimpan rekaman kamera pengawas dan segera mengirimnya kepada Marcell.
Marcell puas dengan praktik satpam itu yang terbilang rapi.
Marcell berharap video tersebut bisa menghancurkan karir Frederick sekaligus membalas dendam untuk Dokter Zoya.
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar