Sabtu, 28 Maret 2020

Puisi : Terkurung Sendiri

Hampa tanpa udara
Sunyi tanpa suara
Dimana aku merana
Disitu aku berduka

Tiada cinta yang sempurna
Yang ada hanya segumpal dusta
Sungguh semua ini sia-sia
Pengorbanan ini tiada artinya

Terkurung sendiri dalam nurani
Penuh kegalauan yang menggila
Terkurung sendiri dalam sunyi
Penuh ketidakpastian yang nyata

Aku meronta menolak lupa
Melawan rasa yang terbuang
Hanya untuk hidup bahagia
Memanfaatkan sejuta peluang

Bumi ini semakin menua
Bagai berjalan di lorong panjang
Gelap membosankan jiwa
Ingin kunyalakan sepercik pelita

Biar aku bakar kenangan itu
Agar hilang dari ingatanku
Tentang kesedihan yang pilu
Menguap ke atas langit biru

Puisi : Aku Ingin Bernafas

Tiada yang bisa dilakukan lagi
Hanya untuk mencari kebenaran ini
Tiada yang bisa diperbuat lagi
Hanya untuk mendapatkan semua ini

Terkurung dalam kesunyian
Terpuruk dalam kesedihan
Pilu membeku seluruh jiwa
Haru membiru seluruh raga

Izinkan aku untuk bicara
Walau tersumpal mulutku
Biarkan aku untuk bicara
Walau agak pelan suaraku

Terisolasi di tengah ketakutan
Mencengkram masa depan
Terasing di tengah kegalauan
Mencekik jiwa pelan-pelan

Aku ingin bernafas tanpa rasa takut
Aku ingin berkata tanpa rasa takut
Jangan buat nyaliku ciut
Walau tubuhku selicin belut

Aku ingin bernafas bebas
Aku ingin berkata bebas
Sampai mulutku kebas
Meski mimpiku amblas

Puisi : Mendung Hitam

Senjahari sudah mulai gelap
Hawa semakin dingin mendekap
Itulah yang aku rasakan kini
Semenjak dirimu telah pergi

Suara petir menyambar telinga
Bagaikan auman seekor singa
Tersirat bayangmu dilangit sana
Melambai-lambai bagai dahan kelapa

Mendung hitam datang terbawa angin
Oh, semakin kemari semakin dingin
Amboi betapa jiwaku tergugah
Menanti awan putih nan cerah

Mendung hitam semakin pekat
Hujan deras disertai angin barat
Namun aku sadari semua ini
Kau tak akan mungkin kembali

Biarlah saja semua itu berlalu
Terbawa mendung hitam itu
Biarlah hujan menghapus jejakmu
Agar tak lagi menghantui hidupku

Minggu, 22 Maret 2020

Kalender Liga Dunhill Musim 1994/1995 (Babak 8 Besar, Semi Final & Final)


Liga Dunhill Disiarkan Secara Langsung & Tunda Oleh Stasiun Televisi ANTeve

Babak 8 Besar

Grup A

Round 1 [Jul 19]
Pelita Jaya      1-1 Pupuk Kaltim
Bandung Raya     1-1 Barito Putra

Round 2 [Jul 22]
Pelita Jaya      0-2 Bandung Raya
Pupuk Kaltim     0-0 Barito Putra 

Round 3 [Jul 25]
Bandung Raya     1-2 Pupuk Kaltim 
Pelita Jaya      1-2 Barito Putra

Final Table:

 1.Pupuk Kaltim            3  1  2  0   3- 2   5  Semifinals
 2.Barito Putra            3  1  2  0   3- 2   5  Semifinals
------------------------------------------------
 3.Bandung Raya            3  1  1  1   4- 3   4
 4.Pelita Jaya             3  0  1  2   2- 5   1

Grup B

Round 1 [Jul 20]
Persib           0-0 Petrokimia Putra 
Assyabaab SGS    2-1 Medan Jaya 


Round 2 [Jul 23]
Persib           2-1 Medan Jaya
Assyabaab SGS    2-2 Petrokimia Putra

Round 3 [Jul 26]
Persib           3-0 Assyabaab SGS 
Petrokimia Putra 3-0 Medan Jaya 

Final Table:

 1.Persib Bandung          3  2  1  0   5- 1   7  Semifinals
 2.Petrokimia Putra        3  1  2  0   5- 2   5  Semifinals
------------------------------------------------
 3.Assyabaab SGS           3  1  1  1   4- 6   4
 4.Medan Jaya              3  0  0  3   2- 7   0

Semifinals

[Jul 28]
Pupuk Kaltim     0-1 Petrokimia Putra 
Persib           1-0 Barito Putra 

Final

[Jul 30]
Petrokimia Putra 0-1 Persib 
  [Sutiono 76]
Referee : Zulkifli Chaniago
Petrokimia : Darryl Sinerine, Lutfi, Sasi Kirono, Setio Budiarto (Y)(51')(R)(53'),
             Khusaeri, Eri Irianto (Y)(6'), Andi Setiono/Arifin (77'),
             Zainul Arifin, Widodo C. Putra, Suwandi HS, Jaksen F. Tiago (Y)(44')  
Persib : Anwar Sanusi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Mulyana (Y)(62'),
         Robby Darwis, Yadi Mulyadi, Kekey Zakaria, Yudi Guntara/Asep Sumantri (51'), 
         Sutiono, Yusuf Bachtiar, Asep Kustiana (Y)(29')

Persib Coach: Indra Tohir
Petrokimia Coach: Andi Teguh

Overall Topscorer: Peri Sandria (Bandung Raya) 34 goals (37 matches).
Best Player: Widodo Cahyono Putra (Petrokimia Putra)

Kalender Liga Dunhill Musim 1994/1995 (Wilayah Timur)


PSIM Mataram, Penghuni Juru Kunci Wilayah Timur Justru Terdegradasi

Wilayah Timur
 
[Nov 27]
Persebaya         vs PSM               1-0
Arema             vs PSIR              2-1
PSIM              vs ASGS              1-3
Petrokimia Putra  vs Persipura         0-0
PKT               vs Persiba           2-0 
 
[Nov 30]
ASGS              vs PSM               2-0
Putra Samarinda   vs PKT               0-0
Persegres         vs Persipura         1-0
Gelora Dewata     vs PSIR              2-0
PSIM              vs PSIS              0-0 
 
[Dec 3]
Persebaya         vs Persipura         0-0
[Dec 4]
Mitra Surabaya    vs PSIR              3-1
Persegres         vs PSM               2-1
Persiba           vs Putra Samarinda   0-0 
 
[Dec 7]
ASGS              vs Persipura         3-1
Arema             vs Persegres         1-0
Petrokimia Putra  vs PSM               1-1
Gelora Dewata     vs Mitra Surabaya    2-0 
 
[Dec 10]
ASGS              vs Putra Samarinda   1-2
[Dec 11]
Persebaya         vs Barito Putra      2-2
Persema           vs PSIS              1-0
Petrokimia Putra  vs Persiba           3-0
Gelora Dewata     vs PSIM              1-1 
 
[Dec 14]
Gelora Dewata     vs PSIS              3-0
Persebaya         vs Putra Samarinda   2-0
Persegres         vs Barito Putra      0-2
Persema           vs PSIM              2-0
PSM               vs Persipura         1-1 
[Dec 15]
ASGS              vs Persiba           1-0
 
[Dec 17]
Mitra Surabaya    vs PSIS              1-3
Petrokimia Putra  vs Barito Putra      2-0 
[Dec 18]
Persebaya         vs Persiba           2-0
Arema             vs PSIM              3-0
Persegres         vs Putra Samarinda   2-2
PSM               vs PKT               0-0 
 
[Dec 21]
Persema           vs Gelora Dewata     2-1
ASGS              vs Barito Putra      1-0
Petrokimia Putra  vs Putra Samarinda   0-0 
[Dec 22]
Persegres         vs Persiba           5-1
Persipura         vs PKT               1-1 
 
[Dec 28]
ASGS              vs Gelora Dewata     4-1
Arema             vs PSIS              3-0
Petrokimia Putra  vs PKT               2-1
PSIM              vs Mitra Surabaya    0-1 
 
[Jan 4]
ASGS              vs PKT               1-1
Persema           vs PSIR              3-0
Gelora Dewata     vs Arema             4-0
PSIM              vs Petrokimia Putra  1-1
Persipura         vs Barito Putra      2-1
PSM               vs Persiba           3-1 
 
[Jan 7]
Persema           vs Persebaya         0-0
PSM               vs Barito Putra      1-2
PSIS              vs Petrokimia Putra  1-1
Persipura         vs Persiba           4-1 
[Jan 8]
Mitra Surabaya    vs Arema             2-2
Persegres         vs PKT               1-0 
 
[Jan 11]
Persebaya         vs PKT               1-0
Persema           vs ASGS              2-0
PSIR              vs Petrokimia Putra  2-2
Persipura         vs Putra Samarinda   1-0 
 
[Jan 14]
PSM               vs Putra Samarinda   3-1
[Jan 15]
Persiba           vs Arema             0-1
 
[Jan 18]
PSIS              vs ASGS              1-1
Barito Putra      vs Mitra Surabaya    1-0
Persiba           vs Persema           1-0
PKT               vs Arema             3-1 
 
[Jan 21]
PSIS              vs Persebaya         1-1
[Jan 22]
PSIR              vs ASGS              1-2
Persiba           vs Mitra Surabaya    2-1
Putra Samarinda   vs Arema             1-1
PSIM              vs Persegres         0-0
PKT               vs Persema           3-0 
 
[Jan 25]
PSIS              vs Persegres         1-0
PSIR              vs Persebaya         0-0
Barito Putra      vs Arema             2-0
Putra Samarinda   vs Persema           1-0
PKT               vs Mitra Surabaya    3-0 
 
[Jan 28]
PSIM              vs Persebaya         0-0
Putra Samarinda   vs Mitra Surabaya    2-0
Gelora Dewata     vs Petrokimia Putra  1-0
Barito Putra      vs Persema           3-0
PSIR              vs Persegres         1-1 
 
[Mar 12]
ASGS              vs Arema             3-2
Petrokimia Putra  vs Mitra Surabaya    1-0
Persiba           vs Gelora Dewata     0-0
Persema           vs Persegres         3-1
Barito Putra      vs Putra Samarinda   1-0
PSIR              vs Persipura         1-0
PSIM              vs PSM               0-0 [in Jakarta Selatan]

[Mar 15]
PSIR              vs PSM               0-0
PKT               vs Gelora Dewata     1-1
PSIS              vs Persipura         1-1
Persebaya         vs Mitra Surabaya    1-0 [in Semarang]
 
[Mar 18]
PSIM              vs Persipura         2-2
PSIS              vs PSM               1-0 
[Mar 19]
Mitra Surabaya    vs ASGS              1-0
Persema           vs Petrokimia Putra  1-3
Barito Putra      vs Persiba           1-0
Putra Samarinda   vs Gelora Dewata     1-0 
 
[Mar 22]
Barito Putra      vs Gelora Dewata     2-1
Persegres         vs Persebaya         2-4
Arema             vs Petrokimia Putra  3-3 
 
[Mar 25]
PSIS              vs PSIR              1-0
Persegres         vs Petrokimia Putra  2-2 
[Mar 26]
Mitra Surabaya    vs Persema           3-0
 
[Mar 29]
Arema             vs Persebaya         1-0
PSIR              vs PSIM              2-0
Barito Putra      vs PKT               1-1 
 
[Apr 1]
Persebaya         vs ASGS              2-2
[Apr 2]
Gelora Dewata     vs Persegres         3-1
Persiba           vs PSIS              2-1
Persipura         vs Persema           1-0
PSM               vs Arema             0-0 
 
[Apr 5]
Barito Putra      vs PSIM              1-0
PSM               vs Persema           3-0
Mitra Surabaya    vs Persegres         1-0
Persipura         vs Arema             2-0
Putra Samarinda   vs PSIR              1-0
PKT               vs PSIS              1-1 
 
[Apr 8]
Persiba           vs PSIM              1-0
Putra Samarinda   vs PSIS              2-0
PKT               vs PSIR              1-1 
[Apr 9]
ASGS              vs Petrokimia Putra  1-4
Gelora Dewata     vs Persebaya         4-1
 
[Apr 12]
Barito Putra      vs PSIS              4-0
Putra Samarinda   vs PSIM              2-1
Persiba           vs PSIR              1-0
Persipura         vs Gelora Dewata     0-0
PSM               vs Mitra Surabaya    2-1 
 
[Apr 15]
Barito Putra      vs PSIR              4-0
Persegres         vs ASGS              1-2
PSM               vs Gelora Dewata     2-1
Persipura         vs Mitra Surabaya    1-1
PKT               vs PSIM              0-0 
[Apr 16]
Persebaya         vs Petrokimia Putra  1-3
Arema             vs Persema           1-0 
 
Table at halfway stage:
 
 1.Barito Putra        16 11  2  3  27-10  35
 2.ASGS                16  9  3  4  27-20  30
 3.Petrokimia Putra    16  7  8  1  28-15  29
 4.Putra Samarinda     16  7  5  4  15-12  26
 5.Gelora Dewata       16  7  4  5  25-15  25
 6.Persebaya           16  6  7  3  18-15  25
 7.Arema               16  7  4  5  21-21  25
 8.Persipura           16  5  8  3  17-13  23
 9.PKT                 16  4  9  3  18-11  21
10.PSM                 16  5  6  5  17-14  21
11.Persema             16  6  1  9  14-21  19
12.PSIS                16  4  6  6  12-21  18
13.Mitra Surabaya      16  5  2  9  15-21  17
14.Persiba             16  5  2  9  10-24  17
15.Persegres           16  4  4  8  19-24  16
16.PSIR                16  2  5  9  10-23  11
17.PSIM                16  0  8  8   6-19   8
 
[Apr 26]
Persiba           vs Barito Putra      1-0
Mitra Surabaya    vs Petrokimia Putra  1-0
Arema             vs ASGS              4-1
Persipura         vs PSIS              3-0
PSM               vs PSIM              1-0
PKT               vs Putra Samarinda   4-1 
[Apr 27]
Persebaya         vs Persema           2-1
Persegres         vs PSIR              1-0 
 
[Apr 29]
ASGS              vs Mitra Surabaya    2-0 
[Apr 30]
Persebaya         vs Arema             3-2
Petrokimia Putra  vs PSIR              6-1
Putra Samarinda   vs Persiba           1-1
Persipura         vs PSIM              1-0
PSM               vs PSIS              1-0
PKT               vs Barito Putra      4-2 
 
[May 3]
Putra Samarinda   vs Barito Putra      5-2
Gelora Dewata     vs Persema           2-0
Persiba           vs PKT               1-2
Persegres         vs PSIS              0-0
PSM               vs PSIR              2-1 
 
[May 6]
Petrokimia Putra  vs PSIS              4-0
[May 7]
Persegres         vs PSIM              4-1
Persipura         vs PSIR              3-0
Persema           vs Arema             1-1
Gelora Dewata     vs ASGS              1-1 
 
[May 11]
Petrokimia Putra  vs PSIM              4-1
Persiba           vs PSM               2-0 
 
[May 13]
Mitra Surabaya    vs Persebaya         1-0 
[May 14]
PSIR              vs Gelora Dewata     1-1
ASGS              vs Persegres         3-0
PSIS              vs Arema             3-1
Putra Samarinda   vs PSM               0-0
PKT               vs Persipura         7-1 
 
[May 17]
Persebaya         vs PSIS              2-0
Petrokimia Putra  vs Persema           1-0
PSIR              vs Arema             1-2
Putra Samarinda   vs Persipura         3-1
PKT               vs PSM               1-0
PSIM              vs Gelora Dewata     1-1 
[May 18]
Persegres         vs Mitra Surabaya    1-2
 
[May 20]
ASGS              vs PSIR              2-1
PSIS              vs Gelora Dewata     2-2
[May 21]
Petrokimia Putra  vs Arema             5-1
Persebaya         vs Persegres         1-1
Persiba           vs Persipura         1-2
Barito Putra      vs PSM               abd [abandoned at 1-0]
[May 22]
Barito Putra      vs PSM               1-0 [remaining time]
 
[May 25] 
Persegres         vs Gelora Dewata     0-2
Persema           vs PKT               0-0
Barito Putra      vs Persipura         4-0 
 
[May 27]
ASGS              vs PSIM              3-0
Arema             vs PKT               0-2
[May 28]
Petrokimia Putra  vs Persebaya         4-1
Mitra Surabaya    vs Putra Samarinda   7-1
Persema           vs Persiba           3-2 
 
[May 30]
ASGS              vs PSIS              2-0
[Jun 1]
Petrokimia Putra  vs Persegres         0-0
Arema             vs Persiba           0-0
Mitra Surabaya    vs PKT               2-2
Gelora Dewata     vs Putra Samarinda   3-0
PSIM              vs PSIR              awd [awarded 2-0; abandoned at
                                            0-0 in 33', PSIR walked off]
[Jun 4]    
Mitra Surabaya    vs Persiba           3-2
Persema           vs Putra Samarinda   1-0
Gelora Dewata     vs PKT               1-0
PSIR              vs PSIS              2-3 
[Jun 5]
Arema             vs Barito Putra      0-0
 
[Jun 7]
Persebaya         vs PSIR              5-0
Gelora Dewata     vs Persiba           2-0
PSM               vs ASGS              0-0 
[Jun 8]
Persema           vs Barito Putra      4-2
 
[Jun 10]
Arema             vs Putra Samarinda   1-0
PSIM              vs PKT               0-2
[Jun 11]
Mitra Surabaya    vs Barito Putra      1-0
Persegres         vs Persema           2-0
Persipura         vs ASGS              2-2
PSM               vs Persebaya         1-0 
 
[Jun 14]
PSM               vs Petrokimia Putra  2-0
Persegres         vs Arema             2-1
Gelora Dewata     vs Barito Putra      2-0
PSIR              vs PKT               1-1
Persipura         vs Persebaya         3-5
PSIM              vs Putra Samarinda   0-0 
[Jun 15]
PSIS              vs Persiba           1-0 
 
[Jun 17]
PSIR              vs Putra Samarinda   2-0 
[Jun 18]
ASGS              vs Persebaya         2-0
Persipura         vs Petrokimia Putra  2-0
Persema           vs Mitra Surabaya    1-0
PSIM              vs Persiba           2-1
PSM               vs Persegres         4-0
PSIS              vs PKT               2-1 
 
[Jun 21]
Mitra Surabaya    vs Gelora Dewata     2-0
PSIR              vs Persiba           3-0
Persipura         vs Persegres         1-0
PSIS              vs Putra Samarinda   2-1
PSIM              vs Barito Putra      1-1 
[Jun 22]
Petrokimia Putra  vs ASGS              3-2
 
[Jun 24]
Persebaya         vs Gelora Dewata     2-2
PSIS              vs Barito Putra      0-0 
[Jun 25]
ASGS              vs Persema           4-2
Arema             vs PSM               5-1
 
[Jun 28]
Persebaya         vs PSIM              3-0
Arema             vs Gelora Dewata     1-0
PSIR              vs Barito Putra      1-0
Putra Samarinda   vs Petrokimia Putra  0-1 [in Balikpapan] 
[Jun 29]
Mitra Surabaya    vs Persipura         3-0
Persema           vs PSM               0-0 
 
[Jul 1]
PSIS              vs PSIM              2-0 
[Jul 2]
PKT               vs Petrokimia Putra  2-1
Persema           vs Persipura         2-3
Mitra Surabaya    vs PSM               1-1
Persiba           vs Persegres         1-1 
 
[Jul 5]
Persiba           vs Petrokimia Putra  0-2
PKT               vs ASGS              5-2
Barito Putra      vs Persebaya         1-0
Gelora Dewata     vs PSM               5-0
Arema             vs Persipura         1-0
Putra Samarinda   vs Persegres         3-1 

[Jul 8] 
Gelora Dewata     vs Persipura         1-0
[Jul 9]
Putra Samarinda   vs ASGS              1-3
PKT               vs Persegres         3-1
Arema             vs Mitra Surabaya    2-1
Barito Putra      vs Petrokimia Putra  3-1
Persiba           vs Persebaya         2-2
PSIS              vs Persema           0-1 
 
[Jul 12]
Barito Putra      vs Persegres         3-0
Persiba           vs ASGS              2-1
PSIR              vs Mitra Surabaya    0-0
PSIM              vs Persema           1-1
Putra Samarinda   vs Persebaya         1-0 
 
[Jul 15]
PKT               vs Persebaya         4-1
Barito Putra      vs ASGS              4-0
Petrokimia Putra  vs Gelora Dewata     2-0
PSIS              vs Mitra Surabaya    1-2
Persipura         vs PSM               1-0
PSIM              vs Arema             0-1
PSIR              vs Persema           2-2 

[Jul 17]
Barito Putra      vs PSM               2-1 [in Gresik]

[date?]
Mitra Surabaya    vs PSIM              4-0 

Final Table:
 
 1.Petrokimia Putra    32 17  9  6  62-31  60  Qualified
 2.PKT                 32 15 12  5  58-27  57  Qualified
 3.ASGS                32 17  6  9  57-45  57  Qualified
 4.Barito Putra        32 17  5 10  51-31  56  Qualified
---------------------------------------------
 5.Gelora Dewata       32 15  9  8  50-27  54
 6.Arema               32 15  7 10  44-41  52
 7.Mitra Surabaya      32 15  5 12  45-34  50
 8.Persipura           32 13  9 10  40-42  48
 9.Persebaya           32 12 10 10  45-40  46
10.PSM                 32 11 10 11  31-32  43
11.Putra Samarinda     32 11  8 13  32-41  41
12.Persema             32 11  6 15  33-43  39
13.PSIS                32 10  9 13  28-43  39
14.Persegres           32  8  8 16  33-49  32
15.Persiba             32  8  6 18  26-49  30
---------------------------------------------
16.PSIR                32  5  9 18  26-53  21  [-3]  Relegated
17.PSIM                32  2 12 18  15-48  18  Relegated

NB: PSIR 3 points deducted for walking off on Jun 1 in
    the match at PSIM

Topscorer: Vata Matanu Garcia (Gelora Dewata) 21 goals.

Kalender Liga Dunhill Musim 1994/1995 (Wilayah Barat)

Persib Bandung, Runner Up Wilayah Barat

Wilayah Barat
 
[Nov 27]
Pelita Jaya       vs Persib            1-0
Medan Jaya        vs Persiraja         0-0
Arseto            vs Semen Padang      0-2 
 
[Nov 30]
Persijatim        vs Persib            1-2
Bandung Raya      vs Warna Agung       2-1
Persita           vs Persija           1-1
Persiku           vs Semen Padang      0-2
PSDS              vs PSMS              2-2
Arseto            vs PS Bengkulu       3-1 
 
[Dec 3]
PSMS              vs Medan Jaya        0-2
BPD Jateng        vs Semen Padang      1-1 
[Dec 4]
PSDS              vs Pelita Jaya       1-0
Warna Agung       vs Persija           2-0
Persiku           vs PS Bengkulu       5-0 
 
[Dec 7]
Persija           vs Bandung Raya      0-4
Medan Jaya        vs Persita           1-0
Mataram Putra     vs Semen Padang      1-0
Persiraja         vs Pelita Jaya       2-1
BPD Jateng        vs PS Bengkulu       4-0
 
[Dec 11]
Persib            vs Warna Agung       3-0
Persiraja         vs Persita           3-1
Medan Jaya        vs Pelita Jaya       1-1
Persiku           vs BPD Jateng        0-0
Mataram Putra     vs PS Bengkulu       2-1 
 
[Dec 14]
Semen Padang      vs Persija           1-0
PSMS              vs Pelita Jaya       0-1
Warna Agung       vs Persijatim        0-3
Mataram Putra     vs Arseto            0-1 
[Dec 15]
PSDS              vs Persita           1-1 
 
[Dec 18]
Semen Padang      vs Persib            1-0
PSMS              vs Persita           3-0
Mataram Putra     vs BPD Jateng        2-0
Arseto            vs Persiku           0-1
PS Bengkulu       vs Persija           2-2 
 
[Dec 21]
Bandung Raya      vs Persijatim        1-1
PS Bengkulu       vs Persib            0-2
Medan Jaya        vs PSDS              1-2
Persiraja         vs PSMS              1-1
BPD Jateng        vs Arseto            abd [abandoned at 1-0]
[Dec 22]
BPD Jateng        vs Arseto            1-1 [remaining time]
 
[Jan 4]
Persib            vs Mataram Putra     3-1
Persita           vs Persiku           3-0
Persijatim        vs Pelita Jaya       1-2
Persiraja         vs PSDS              0-0
PSMS              vs PS Bengkulu       3-2 
 
[Jan 7]
Warna Agung       vs Mataram Putra     0-1
Medan Jaya        vs PS Bengkulu       2-1 
 
[Jan 8]
Persib            vs Bandung Raya      1-1
Pelita Jaya       vs Persiku           5-0
Persija           vs BPD Jateng        2-1
PSDS              vs Semen Padang      1-1 
 
[Jan 11]
Persita           vs Arseto            0-0
PSMS              vs Semen Padang      1-1
Persija           vs Mataram Putra     1-0
Warna Agung       vs BPD Jateng        0-1 
[Jan 12]
PSDS              vs PS Bengkulu       2-3
 
[Jan 14]
Pelita Jaya       vs Arseto            2-1
[Jan 15]
Persija           vs Persiku           1-2
Medan Jaya        vs Semen Padang      0-0
Persiraja         vs PS Bengkulu       2-0
 
[Jan 18]
Persita           vs BPD Jateng        2-2
Persiraja         vs Semen Padang      1-0
PSMS              vs Persijatim        2-1
Pelita Jaya       vs Mataram Putra     2-0
Warna Agung       vs Persiku           3-1
[Jan 19]
PSDS              vs Bandung Raya      1-0
 
[Jan 21]
PSMS              vs Bandung Raya      0-0
Pelita Jaya       vs BPD Jateng        2-0 
[Jan 22]
Persib            vs Persiku           1-0
Persija           vs Arseto            2-1
Persita           vs Mataram Putra     1-0
Medan Jaya        vs Persijatim        3-1 
 
[Jan 25]
Persib            vs BPD Jateng        2-1
Medan Jaya        vs Bandung Raya      0-0
Persiraja         vs Persijatim        3-1
Warna Agung       vs Arseto            1-2 
 
[Jan 28]
Persiraja         vs Bandung Raya      1-0
Warna Agung       vs Persita           1-5
PSDS              vs Persijatim        2-0 
[Jan 29]
Persib            vs Arseto            2-0 
 
[Mar 12]
Persib            vs PSDS              0-0
Persija           vs Persiraja         1-2
Persiku           vs Mataram Putra     1-1
Semen Padang      vs Persijatim        3-1
Arseto            vs PSMS              3-0 
 
[Mar 15]
Persita           vs Bandung Raya      0-3
Arseto            vs Medan Jaya        1-2
PS Bengkulu       vs Persijatim        5-1
Mataram Putra     vs PSMS              1-0
Persija           vs PSDS              4-0
Pelita Jaya       vs Warna Agung       5-0
[Mar 16]
Persib            vs Persiraja         4-0

[Mar 18]
PS Bengkulu       vs Semen Padang      0-0 
[Mar 19]
Persita           vs Persib            0-1
Pelita Jaya       vs Bandung Raya      2-2
Persiku           vs Medan Jaya        2-0
BPD Jateng        vs PSMS              1-1
Arseto            vs PSDS              3-2 
 
[Mar 22]
Persijatim        vs Persija           0-1
BPD Jateng        vs Persiraja         3-0
Mataram Putra     vs Medan Jaya        0-3
Persiku           vs PSMS              1-1 
 
[Mar 26]
Semen Padang      vs Bandung Raya      2-1
Persiku           vs PSDS              2-0
PS Bengkulu       vs Warna Agung       1-1
BPD Jateng        vs Medan Jaya        1-1
Mataram Putra     vs Persiraja         0-0 
 
[Mar 29]
Persib            vs PSMS              2-1
Persijatim        vs Persita           1-2
PS Bengkulu       vs Bandung Raya      0-2
Semen Padang      vs Warna Agung       2-0
Mataram Putra     vs PSDS              0-1
Arseto            vs Persiraja         1-0 
 
[Apr 1]
Persib            vs Medan Jaya        0-0
BPD Jateng        vs PSDS              5-2
Persiku           vs Persiraja         1-1 
[Apr 2]
Persita           vs Pelita Jaya       3-4
Persija           vs PSMS              2-0 
 
[Apr 5]
Bandung Raya      vs Persiku           1-0
Persija           vs Medan Jaya        1-3
Persijatim        vs BPD Jateng        1-1
PSDS              vs Warna Agung       2-2 
 
[Apr 8]
Pelita Jaya       vs Persija           5-2
[Apr 9]
Bandung Raya      vs BPD Jateng        3-0
Persiraja         vs Warna Agung       2-1
Persijatim        vs Persiku           1-0 
 
[Apr 12]
Bandung Raya      vs Arseto            0-0
PS Bengkulu       vs Persita           0-2
PSMS              vs Warna Agung       5-2
Semen Padang      vs Pelita Jaya       1-2
Persijatim        vs Mataram Putra     1-2 
 
[Apr 15]
Bandung Raya      vs Mataram Putra     3-1
PS Bengkulu       vs Pelita Jaya       1-6
Medan Jaya        vs Warna Agung       3-0
Persijatim        vs Arseto            0-5 
[Apr 16]
Persija           vs Persib            1-1
Semen Padang      vs Persita           2-0
 
Table at halfway stage:
 
 1.Pelita Jaya         16 12  2  2  41-15  38
 2.Persib              16 10  4  2  24- 8  34
 3.Medan Jaya          16  8  6  2  22-10  30
 4.Semen Padang        16  8  5  3  19- 9  29
 5.Persiraja           16  8  5  3  18-15  29
 6.Bandung Raya        16  7  6  3  23-10  27
 7.Arseto              16  7  3  6  22-16  24
 8.Persija             16  6  3  7  21-25  21
 9.PSDS                16  5  6  5  19-24  21
10.Mataram Putra       16  6  2  8  12-18  20
11.BPD Jateng          16  4  7  5  22-20  19
12.Persita             16  5  4  7  21-23  19
13.Persiku             16  5  4  7  16-20  19
14.PSMS                16  4  6  6  20-22  18
15.PS Bengkulu         16  2  3 11  17-39   9
16.Persijatim          16  2  2 12  15-34   8
17.Warna Agung         16  2  2 12  14-38   8
 
[Apr 26]
Persijatim        vs PS Bengkulu       2-1
Persija           vs Warna Agung       4-0
PSDS              vs Persiraja         3-1
Arseto            vs BPD Jateng        2-1
Mataram Putra     vs Persiku           1-0 
 
[Apr 30]
Bandung Raya      vs PS Bengkulu       8-1
Persijatim        vs Semen Padang      3-2
Persiraja         vs Persib            1-0
Persita           vs Warna Agung       2-1
Medan Jaya        vs PSMS              1-0
Persiku           vs Arseto            0-2
BPD Jateng        vs Mataram Putra     1-1 
 
[May 3]
PSMS              vs Persib            0-0
Persiraja         vs Persija           2-1
Bandung Raya      vs Semen Padang      3-0
Warna Agung       vs PS Bengkulu       2-2
[May 4]
PSDS              vs Medan Jaya        1-1
 
[May 6]
PSMS              vs Persija           2-3
[May 7]
Medan Jaya        vs Persib            2-2
Persiku           vs Bandung Raya      1-2
BPD Jateng        vs Persita           3-1
Mataram Putra     vs Pelita Jaya       0-1
Arseto            vs Persijatim        4-0
Warna Agung       vs Semen Padang      0-5
 
[May 11]
PSDS              vs Persib            1-1
Mataram Putra     vs Persita           1-2
Medan Jaya        vs Persija           2-1
Persiku           vs Persijatim        4-0
BPD Jateng        vs Pelita Jaya       1-4 
 
[May 14]
Persiraja         vs Medan Jaya        1-1
PSDS              vs Persija           3-0
Semen Padang      vs PS Bengkulu       3-0
Persiku           vs Pelita Jaya       1-2
Mataram Putra     vs Persijatim        2-0
Arseto            vs Persita           2-1 
[May 15]
BPD Jateng        vs Bandung Raya      1-1 
 
[May 17]
Warna Agung       vs Persib            0-4
Persiku           vs Persita           1-0
PSMS              vs Persiraja         2-0
Arseto            vs Pelita Jaya       0-2 
[May 18]
Mataram Putra     vs Bandung Raya      0-2
BPD Jateng        vs Persijatim        3-0 
 
[May 20]
PSMS              vs PSDS              4-0 
[May 21]
Persib            vs Persija           2-1
Warna Agung       vs Medan Jaya        1-3
Arseto            vs Bandung Raya      2-3
 
[May 24]
Semen Padang      vs Persiku           2-2
Persija           vs Pelita Jaya       0-0
Persijatim        vs Medan Jaya        0-0
Warna Agung       vs Persiraja         1-1 
[May 25]
Persib            vs Persita           2-0
 
[May 27]
Semen Padang      vs Mataram Putra     0-0
[May 28]
Bandung Raya      vs PSMS              2-1
Pelita Jaya       vs Medan Jaya        2-0
PS Bengkulu       vs Persiku           0-1
Persijatim        vs Persiraja         1-1 
 
[Jun 1]
Persita           vs Medan Jaya        1-1
Warna Agung       vs PSMS              0-1
Pelita Jaya       vs Persiraja         5-1
Semen Padang      vs BPD Jateng        4-0
Persijatim        vs PSDS              0-0
PS Bengkulu       vs Arseto            1-2
Bandung Raya      vs Persija           awd [awarded 5-1; abandoned at 3-1
                                            in 68', Persija walked off]
[Jun 4]
Persita           vs Persiraja         6-2
Persijatim        vs PSMS              2-1
Warna Agung       vs PSDS              0-2 
[Jun 5] 
PS Bengkulu       vs BPD Jateng        0-0
Semen Padang      vs Arseto            1-1 
 
[Jun 7]
Bandung Raya      vs Medan Jaya        4-0
Persita           vs PSDS              4-2
Mataram Putra     vs Persija           2-0
Persiku           vs Persib            0-2
 
[Jun 10]
Pelita Jaya       vs PSMS              1-0
[Jun 11]
Bandung Raya      vs Persiraja         3-1
Mataram Putra     vs Persib            0-1
PS Bengkulu       vs Medan Jaya        2-1
Persiku           vs Persija           1-1
BPD Jateng        vs Warna Agung       4-1 
 
[Jun 14]
Arseto            vs Persib            0-4
Bandung Raya      vs PSDS              1-0
Persita           vs PSMS              0-0
Pelita Jaya       vs Persijatim       10-2
Persiku           vs Warna Agung       2-0
PS Bengkulu       vs Persiraja         0-2
BPD Jateng        vs Persija           3-2 
[Jun 15]
Semen Padang      vs Medan Jaya        0-1
 
[Jun 17]
BPD Jateng        vs Persib            0-2
Pelita Jaya       vs PSDS              3-1
Mataram Putra     vs Warna Agung       2-0 
[Jun 18]
Persita           vs Persijatim        1-0
PS Bengkulu       vs PSMS              2-0
Semen Padang      vs Persiraja         1-1
Arseto            vs Persija           1-2 
 
[Jun 21]
Bandung Raya      vs Pelita Jaya       3-1
PS Bengkulu       vs PSDS              2-1
Arseto            vs Warna Agung       3-0
[Jun 22]
Semen Padang      vs PSMS              3-0
BPD Jateng        vs Persiku           0-1 
 
[Jun 25]
Persib            vs Bandung Raya      0-0
Semen Padang      vs PSDS              3-0
Arseto            vs Mataram Putra     1-1 
 
[Jun 28]
Pelita Jaya       vs Persita           1-0
Persija           vs Persijatim        3-0
PSMS              vs BPD Jateng        2-0
Persiraja         vs Persiku           1-0 
 
[Jul 1]
Bandung Raya      vs Persita           1-0
Medan Jaya        vs BPD Jateng        5-2
Warna Agung       vs Pelita Jaya       0-3
[Jul 2]
Persib            vs Persijatim        2-0
PSMS              vs Arseto            2-0
PSDS              vs Persiku           0-0 
 
[Jul 5]
Persib            vs Semen Padang      4-1
Persija           vs Persita           1-2
Pelita Jaya       vs PS Bengkulu       1-0
PSMS              vs Mataram Putra     1-0 
[Jul 6]
Medan Jaya        vs Persiku           1-0 
PSDS              vs BPD Jateng        3-1 
 
[Jul 9]
Persib            vs PS Bengkulu       3-0
Medan Jaya        vs Mataram Putra     2-0
PSDS              vs Arseto            1-0
Persiraja         vs BPD Jateng        1-0
Pelita Jaya       vs Semen Padang      0-0
Persijatim        vs Warna Agung       1-0 
[Jul 10]
PSMS              vs Persiku           1-0 
 
[Jul 12]
Warna Agung       vs Bandung Raya      4-4
Persija           vs PS Bengkulu       1-0
Persita           vs Semen Padang      1-0
PSDS              vs Mataram Putra     1-1
Persiraja         vs Arseto            2-2 
 
[Jul 15]
Persib            vs Pelita Jaya       1-1
Persijatim        vs Bandung Raya      3-3
Persita           vs PS Bengkulu       2-0
Persija           vs Semen Padang      0-1
Persiraja         vs Mataram Putra     1-0
Medan Jaya        vs Arseto            1-2 
 
Final Table:
 
 1.Pelita Jaya         32 24  5  3  78-25  77  Qualified
 2.Persib              32 20  9  3  54-15  69  Qualified
 3.Bandung Raya        32 19 10  3  68-26  67  Qualified
 4.Medan Jaya          32 15 11  6  44-29  56  Qualified
---------------------------------------------
 5.Semen Padang        32 14 10  8  45-25  52
 6.Persiraja           32 14 10  8  37-41  52
 7.Arseto              32 14  6 12  46-38  48
 8.Persita             32 13  6 13  44-41  45
 9.PSMS                32 11  8 13  37-36  41
10.PSDS                32 10 11 11  38-46  41
11.Mataram Putra       32 11  6 15  24-31  39
12.Persiku             32 10  7 15  30-35  37
13.Persija             32 11  5 16  42-51  35  [-3]
14.BPD Jateng          32  8 10 14  42-50  34
15.Persijatim          32  6  6 20  29-71  24
---------------------------------------------
16.PS Bengkulu         32  5  5 22  28-69  20  Relegated
17.Warna Agung         32  2  5 25  24-81  11  Relegated

NB: Persija 3 point deducted for walking off on Jun 1 in
    the match at Bandung Raya
 
NB: PSDS are named after the regency Deli Serdang (on North Sumatera),
    not their home town Lubuk Pakam

Topscorer: Peri Sandria (Bandung Raya) 33 goals.

Jumat, 20 Maret 2020

Suara Kita : Isu Kudeta Ditengah Wabah Virus

Gambar : Onta Arab

Mau tidak mau kita harus mewaspadai hal semacam ini.
Sebab ada beberapa kemungkinan yang sebetulnya cuma sebatas isu belaka, salah satunya adalah isu kudeta pada saat mewabahnya virus dari negeri tiongkok. Tidak hanya sampai disitu, isu kudeta bermunculan akibat hasutan kelompok-kelompok islamis radikalis yang didukung oleh partai politik oposisi.

Ketidaktahuan kita sebagai rakyat membuat mereka (Kelompok Islamis Radikalis) makin menggila mengacak-acak pemerintahan lewat beberapa aksi-aksi kemanusiaan yang sejatinya ditunggangi.
Elit-elit politik turut merasakan tekanan dari kelompok yang dijuluki kadal gurun tersebut' tak ayal kita cuma bisa geleng-geleng kepala menyaksikan kebodohan mereka.

Kelompok islamis radikalis itu terakhir kali membuat sensasi ketika terjadinya Tragedi Kemanusiaan Di India yang didalangi oleh Kaum Fundamentalis Hindu. Nah, kelompok islamis ini muncul menyuarakan dukungan untuk membela sesama muslim di negeri Bollywood tersebut.

Seolah diam saja, pemerintah RI percayakan semua ini kepada PBB yang turut mengecam aksi tersebut. Kelompok islamis radikalis ini membakar bendera India dan memboikot film-film Bollywood yang tayang ditelevisi dan internet. Dubes India Untuk RI menyayangkan aksi gila kelompok non partisan yang tidak terafiliasi dengan parpol itu sebagai ekstremisme fanatik.

Balik lagi ke permasalahan, Virus dari negeri Tiongkok yang sedang melanda penjuru dunia turut dijadikan alat transaksi politik yang laris manis. Banyak figur-figur populer yang memanfaatkan peristiwa ini sebagai cara untuk menaikan rasa kepercayaan rakyat.

Ditambah aroma persaingan antar elit politik demi merebut tahta makin terlihat jelas batang hidungnya. Tidak segan-segan ayat dan dalil pun diobral dengan kalimat-kalimat yang indah bagai puisi karya pujangga terkenal. Celakanya lagi banyak yang bernafsu merebut kekuasaan dengan cara yang tidak sah' mereka sebut ini sebagai revolusi bernafas agama.

Kudeta, itulah sebutan politisnya...
Marak gerakan-gerakan non partisan yang ingin bernafsu merebut kekuasaan sambil jualan ayat dan dalil sebagai bagian dari jihad. Contohnya seperti mereka itu tadi, demonstrasi dan boikot merajalela dimana-mana bahkan ditunggangi oleh orang yang kebelet ingin jadi orang nomor satu !

Kita sudah tahu siapa dia, jelas-jelas dia merasa diuntungkan atas maraknya gerakan-gerakan non partisan yang menuntut perubahan dasar negara dan hukum negara atas nama penegakkan syariat.
Nyatanya kaum non partisan itu malah bertindak tidak seperti yang mereka dengungkan belakangan ini. Kekerasan yang menjadi senjata untuk merebut kekuasaan adalah kekuatan nyata yang amat perlu diwaspadai.

Coba pikir, jika kudeta terjadi disaat keadaan negara sedang lesu akibat serbuan virus ?
Sudah pasti perang saudara tidak bisa dihindari meski sudah dilakukan mediasi. Ini tentu akan membahayakan rakyat yang tidak hanya saudara seiman saja' saudara yang berbeda keimanan turut menjadi korban betapa besarnya resiko perang saudara ini.

Mencuatnya isu kudeta tidak lepas dari dampak psikologis yang dialami oleh para kaum fundamentalis yang sejatinya adalah gerombolan preman-preman munafik. Kebanyakan mereka itu yang sering mengaku-ngaku sebagai hamba Tuhan katanya.

Kemana-mana pakai sorban, jubah putih, berjenggot dan berdahi hitam agar terlihat beriman dan bertakwa sebagai hamba Tuhan yang sebenarnya. Padahal tidak begitu juga, mereka cuma fanatik terhadap ajaran sekte yang mendarah daging didalam keluarga mereka. Masa iya cuma karena hal semacam itu mereka rela jadi pahlawan yang mati konyol demi junjungannya yang kini masih berada di negeri orang ?

Jangan percaya mereka, kita tidak boleh mengikuti kemauan mereka yang seyogyanya harus dihindari demi mempertahankan kedaulatan negara dan keselamatan rakyat. Mungkin banyak-banyaklah menyadari kekeliruan yang membuat kita jadi kolot terhadap situasi saat ini.

Tidak usah buru-buru mendengungkan revolusi atas nama membela Tuhan !
Tuhan Tak Perlu Dibela, itu kata K.H. Abdurrahman Wahid' Mantan Presiden RI Ke 4.
Yang namanya musibah itu datang tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi sama sekali, apalagi disangkut pautkan dengan politik.

Mewabahnya virus adalah kesalahan manusia itu sendiri, tidak ada kaitannya dengan politik apalagi persaingan antar penganut kepercayaan dan penganut sektarian. Kudeta bukan solusi yang tepat, solusinya adalah menyadari kebodohan diri sendiri atas gagalnya menyikapi musibah secara cerdas.

Berhentilah mendengungkan perubahan sistem pemerintahan, kita bersyukur dilahirkan sebagai rakyat republik yang pemimpinnya berasal dari rakyat dan tidak berasal dari kaum ningrat.
Ayo merajut kebersamaan dalam perbedaan jangan jadikan persaingan antar sekte sebagai bagian dari peperangan. Ada kalanya coba menengok sejarah hancurnya pemerintahan negara-negara di masa lalu akibat ambisi yang tidak terkendali dari pelaku-pelakunya.

Mungkin mereka butuh vaksinasi agar kebrutalan mereka bisa dikendalikan meski harus dalam pengawasan dokter rumah sakit jiwa. Maka jadilah orang yang berguna dan bisa bekerja untuk rakyat, jangan cuma minta dilayani tapi juga mampu melayani.

(SELESAI)


Jumat, 13 Maret 2020

My Sex Story : Skandal Video Panas Calon Walikota (Part 04)

Foto : Dokter Zoya

Keesokan harinya, video rekaman itu diserahkan kepada Dokter Zoya. Sebagai bukti, video rekaman itu akan menjadi alat untuk membuktikan kepada publik bahwa Frederick adalah seorang politikus pecandu seks. Dan hari itu pun tiba, kampanye pencalonan Frederick untuk Pilkada berlangsung di suatu lapangan luas.

Dokter Zoya yang menyamar segera menuju tenda dimana operator layar tancap berada. Dokter Zoya menukar video visi misi dengan video rekaman tadi malam. Dokter Zoya tidak merasa dicurigai oleh orang-orang yang disana. Justru misinya berhasil dan momen menggemparkan siap dimulai.

Saat sedang mengamati seluruh peserta pawai dan kampanye, terlihat Frederick dan wanita asing yang diduga kekasihnya turun dari mobil. Dokter Zoya tanpa berkedip melihat mantan suaminya dari jauh, ia berharap hari ini menjadi miliknya. Begitu naik panggung, Frederick menyapa ribuan pendukungnya. Seperti biasa, yang namanya kampanye pasti banyak basa-basi sebagai pemanis janji.

Seusai menyampaikan kata-kata penuh obralan janji, Frederick memulai presentasenya di depan pendukung setia. Lalu, operator layar tancap segera mengambil VCD yang tadi ditukar oleh Dokter Zoya dan memutarnya. Begitu videonya muncul di layar, yang terlihat bukan video berisi visi dan misi. Dan alangkah terkejutnya penonton di sekitar lapangan melihat rekaman yang diputar itu.

Mereka menyaksikan adegan asusila yang diperankan oleh Frederick. Bahkan operator pun tidak menyangka akan jadi begini akhirnya. Frederick tidak menyangka bahwa video berisi visi dan misi ternyata memuat adegan porno. Frederick lantas diteriaki oleh pendukungnya sendiri, sambil menahan malu ia kabur dan penonton yang terpancing emosinya merangsek naik ke atas panggung untuk mengeroyok Frederick.

Massa pendukung mengobrak-abrik seluruh panggung dengan buasnya. Mereka kecewa dengan rekaman video tersebut, sambil mengobrak-abrik seisi panggung' mereka meneriakan caci-maki terhadap Frederick. Frederick kabur dari serbuan massa sambil menggandeng tangan kekasihnya. Frederick pulang ke rumahnya dan mencari dimana keberadaan kamera yang diduga terpasang dalam kamarnya.

Begitu sampai di rumah ia menggeledah seisi kamar, tapi tidak satu pun Frederick menemukan benda itu. Usut punya usut, kamera pengawas yang dipasang sudah dicopot dan Frederick tidak tahu siapa pelakunya.

Beberapa jam kemudian, Frederick menyalakan televisi dan ia tercengang melihat berita memalukan yang memperburuk kondisi.
Pemutaran video asusila dalam acara kampanye itu menjadi sorotan tajam dan tentu mengundang rasa malu bagi diri Frederick.

Tidak lama setelah kejadian itu, Frederick dipanggil oleh pengadilan atas kasus video asusila yang diputar pada saat kampanye. Sungguh luar biasa, Frederick sengaja mempersiapkan pengacara khusus untuk merampungkan kasusnya.
Kali ini dia mencoba untuk mengelak dari kasus itu, dia berkata bahwa lelaki di dalam video itu bukan dirinya.

Sidang Pengadilan kasus itu dimulai, Frederick mengaku cukup percaya diri bahwa video itu adalah rekayasa dan memakai orang lain yang mirip dengannya.
Akan tetapi Frederick tidak bisa membohongi Hakim karena setelah video itu diperiksa oleh tim kepolisian. Video itu memang diperankan oleh Frederick dan asisten wanitanya yang diduga menjadi pasangan serumah.

Puluhan pertanyaan dicecar oleh hakim di pengadilan, Frederick kembali mengelak semua tuduhan itu. Sorot matanya yang tajam membuktikan bahwa dirinya tidak takut terhadap siapa pun. Hakim dan para saksi sudah berusaha menekan intervensi yang dibuat oleh Frederick. Padahal waktu pelaksanaan Pilkada sudah hampir mulai karena tinggal 2 minggu lagi.

Persidangan memanas, Hakim sepertinya tidak mau mengalah.
Dan tanpa kenal ampun, Hakim memutuskan untuk memvonis hukuman 5 tahun terhadap Frederick. Frederick murka bukan kepalang, ia merasa Hakim belum bisa konsisten terhadap vonis yang dikeluarkan.

Tetapi, tidak ada cara lain selain segera memvonis Frederick yang secara nyata telah melakukan hal tidak senonoh macam itu. Akhirnya Frederick dipenjara untuk satu periode mendatang maka pupuslah harapannya untuk menjadi Walikota.

Sementara itu wanita yang diduga sebagai selingkuhan Frederick ternyata kabur ke luar negeri demi menghindari penangkapan. Konon kabarnya, wanita itu kini mengasingkan diri ke sebuah negara di kawasan Timur Tengah yang sedang dilanda perang.

Maka dengan kali ini, dendam Dokter Zoya pun terbalaskan. Dipenjarakannya Frederick merupakan obat penyembuh luka yang selama ini membekas. Seusai peristiwa itu, Dokter Zoya tidak pernah merasa galau lagi dan kembali bekerja tanpa ganjalan. Diceritakan, sehabis praktik di Rumah Sakit' Dokter Zoya mendapat pesan berupa Fax dari seseorang.

Begitu Fax diterima rupanya ini kiriman dari Marcell, pria yang sudah membantunya dalam aksi balas dendam tempo hari. Menurut isi Fax yang tercetak bahwa Dokter Zoya diharuskan hadir nanti malam untuk sekedar bertukar pikiran.

Tanpa rasa curiga, Dokter Zoya pun menyanggupi. Malam pun telah tiba, Dokter Zoya datang ke rumah Marcell. Ternyata Marcell sudah menunggu lama, mungkin sejak matahari terbenam. Nampaknya Marcell akan melakukan sesuatu hal yang membuat Dokter Zoya terkejut.

Dokter Zoya datang untuk menyanggupi permintaan Marcell yang tertera dalam fax.
Mereka bertemu dan ngobrol bersama hingga malam tiba, dan pada malam itu Marcell memberikan sesuatu untuk Dokter Zoya. Ternyata Marcell memberinya sebuah cincin emas untuk Dokter Zoya.
Dokter Zoya amat bahagia menerima cincin emas pemberian Marcell. Cincin emas itu merupakan bukti rasa cinta Marcell terhadap Dokter Zoya.
Bahkan Marcell memiliki keinginan yang amat lama dipendamnya. Ternyata Marcell ingin menikahi Dokter Zoya.

Dokter Zoya heran, kenapa Marcell mau dengannya meski berstatus janda ?
Akan tetapi Dokter Zoya tidak tahu harus bilang apa. Itulah yang namanya jawaban, kapan diberitahunya juga tergantung niatan.

Kemudian, Dokter Zoya mengajukan sebuah syarat agar mau dinikahi Marcell. Syarat itu adalah bahwa Dokter Zoya ingin pindah ke rumah Marcell setelah rumahnya dijual.
Marcell pun setuju, akhirnya beberapa bulan kemudian mereka berdua menikah. Proses pindah rumah pun terjadi. Sedangkan rumah lama Dokter Zoya terjual karena dianggap sudah bosan tinggal disitu.

Mereka pun bahagia berdua disana setelah masalah selesai.
Dokter Zoya tidak lagi sendiri begitu pun Marcell yang kini telah memiliki istri.

(TAMAT)

My Sex Story : Skandal Video Panas Calon Walikota (Part 03)

Foto : Dokter Zoya

Hari itu pun tiba, Frederick Batubara dan wanita yang diduga adalah kekasih tidak sahnya itu sedang menjalani wawancara eksklusif di salah satu stasiun televisi.
Dari dalam rumah, Dokter Zoya menatap tajam ke arah wanita yang merupakan tambatan hati mantan suaminya. Dia berharap Marcell bisa menjalankan tugasnya untuk membalas dendam.

Dokter Zoya segera menghubungi Marcell dan segara memerintahkannya menuju lokasi dimana target berada. Marcell langsung tancap gas dan mencari dimana keberadaan Frederick Batubara. Disitu, Marcell melihat sebuah mobil mewah yang diduga milik calon korbannya. Frederick Batubara baru saja keluar dari stasiun televisi setelah diwawancarai oleh wartawan.

Dengan kalimat penuh optimisme ia mengatakan bahwa dirinya pasti memenangkan pemilihan walikota dan merubah wajah kota menjadi lebih makmur.
Frederick Batubara tidak sadar dirinya diincar, lalu tanpa pikir panjang' Marcell memasang antena mikroskopik di bagian belakang mobil. Dan Frederick tidak tahu apa yang terjadi pada mobilnya itu.

Marcell melakukan hal yang sangat berbahaya, yakni mengintai gerak-gerik Frederick Batubara beserta wanita selingkuhannya.
Marcell memastikan semua aman dan siap sesuai rencana berdasarkan perintah Dokter Zoya.

Begitu Frederick Batubara masuk ke dalam mobil, wanita yang berada disampingnya juga ikut masuk. Salah seorang wartawan bertanya kepadanya mengenai wanita misterius yang duduk disamping Frederick. Dengan santai ia bilang bahwa wanita itu adalah asisten kerjanya karena banyak urusan yang perlu bantuan seorang asisten.

Kaca jendela tertutup, mobil yang dikendarai Frederick pun melaju menuju arah selatan.
Marcell yang sudah lama beraksi segera menyalakan monitor dari dalam mobilnya dan memantau dari dalam kokpit.
Kamera mikroskopik yang dipasang Marcell sangat canggih sehingga bisa menembus kaca mobil yang tebal untuk mengetahui sesuatu didalam mobil.
Dengan seksama, Marcell mendengarkan obrolan di dalam mobil antara kedua orang yang berdampingan itu.

Kemudian, Marcell terkejut mendengar obrolan Frederick dengan wanita itu. Rupanya sehabis wawancara di stasiun televisi, mereka berdua akan pulang ke rumah untuk melakukan sesuatu.
Marcell semakin penasaran, lalu dihubungilah Dokter Zoya yang baru saja selesai praktek di Rumah Sakit.

Marcell melapor bahwa Frederick Batubara dan wanita selingkuhan yang mengaku asisten kerjanya itu sedang menuju rumah.
Dokter Zoya memberi komando untuk selalu konsisten dan jangan sampai luput dari pengawasan.

Aksi spionase Marcell tidak berhenti sampai disitu, Marcell kembali melakukan sesuatu yang dianggap berisiko' yaitu melakukan pengawasan dari luar tanpa masuk ke dalam rumah.

Marcell Siahaan membuntuti mobil yang dikendarai Frederick Batubara. Begitu sampai di salah satu perumahan, Marcell tidak asing dengan daerah tersebut.
Bagaimana tidak ?

Perumahan itu merupakan salah satu aset miliknya, karena Marcell adalah konglomerat muda yang memiliki bisnis properti.
Tanpa curiga, Marcell membuntuti mobil itu dan memarkir mobilnya sembarang tempat. Lalu, Frederick dan wanita selingkuhannya itu keluar dari mobil sambil membawa koper lantas masuk ke dalam rumah.

Marcell keluar dari mobil dan menghampiri Pos Satpam, begitu sudah di depan Pos Satpam' salah satu satpam yang bertugas langsung mengenali wajah Marcell.
Sebab, satpam itu sudah lama kenal dengan Marcell dan kerap dipanggil dengan sebutan Bos.

Marcell lantas berbincang dengan satpam yang berjaga di perumahan elite tersebut. Marcell memerintahkan satpam itu untuk terus mengawasi Frederick Batubara 24 Jam Penuh, meski Marcell tetap melakukannya sepertinya ia tidak bisa bekerja sendiri.
Satpam itu dijanjikan kenaikan gaji kalau berhasil mengawasi terus keberadaan Frederick Batubara dan wanita selingkuhannya itu.

Satpam tersebut dengan gembira menerima perintah Marcell, dan mereka berdua sepakat berbagi tugas. Marcell mengawasi dari jauh, sedangkan si satpam mengawasi dari jarak dekat. Sikap kompromi diantara keduanya siap memberikan efek dahsyat terutama untuk menghancurkan Frederick Batubara.

Pada malam hari, Frederick Batubara sedang menjamu tamunya yang datang dari luar kota. Dirinya sedang membicarakan dana kampanye yang akan dipakai untuk operasional pilkada.

Rupanya, satpam perumahan yang mengawasi Frederick tahu hal itu. Segera dihubungilah Marcell lewat telepon di Pos Keamanan, dengan detail Satpam itu mengabarkan kedatangan tamu di rumah Frederick Batubara yang sedang membicarakan dana kampanye.

Kemudian besok pagi, Marcell kembali mendatangi perumahan itu dan berencana untuk melakukan sesuatu. Kebetulan Frederick Batubara sedang pergi ke Gedung Pertemuan untuk menghadiri musyawarah menjelang pencalonan.

Marcell memerintahkan satpam itu untuk memasang kamera pengawas di ruangan rumah milik Frederick. Dan dipasanglah kamera pengawas itu, berbekal kunci cadangan Frederick dan satpam yang bekerja sama dengannya masuk ke dalam rumah tanpa dicurigai sama sekali. Salah satu ruangan yang dipasangi kamera pengawas adalah kamar pribadi Frederick yang berada di belakang.

Selesai memasang kamera pengawas di kamar pribadi Frederick, Marcell dan satpam itu pergi meninggalkan rumah itu tanpa merasa khawatir.
Tidak disangka tepat jam 9 malam, Frederick Batubara dan kekasihnya pulang. Mereka amat kelelahan dan berniat istirahat.

Satpam yang sudah stand by di pos siap-siap menekan tombol record setelah Frederick masuk ke dalam kamar. Pucuk dicinta ulam pun tiba, momen yang dinanti telah tiba.
Kekasih Frederick masuk ke dalam kamar dan rupanya mereka sedang dimabuk asmara. Satpam itu tetap mengawasi keduanya dari dalam pos. Kamera sudah menyala dan merekam seluruh adegan di dalam kamar.

Rupanya, Frederick hendak berhubungan intim dengan kekasihnya. Satpam itu semakin melotot kedua matanya begitu melihat Frederick telanjang bulat. Tidak ketinggalan wanita yang sekamar dengan Frederick.

Mereka mulai berciuman sambil merangsang alat vital satu sama lain.
Frederick meremas payudara, sedangkan wanita itu mengocok penis dengan pelan-pelan.
Satpam perumahan itu rupanya terangsang setelah melihat adegan tidak senonoh yang terekam. Tidak sadar, satpam tersebut membuka resleting celananya dan memainkan penisnya. Itung-itung mengawasi sekaligus menikmati tontonan gratis, satpam itu memainkan alat vitalnya sembari melihat Frederick dan kekasihnya berhubungan intim.

Frederick terlihat sedang menikmati hubungan intim dengan kekasihnya.
Dan akhirnya Frederick mulai melakukan gaya doggy style, disinilah perilaku mantan suami Dokter Zoya ketahuan.Tidak sampai 30 menit, Frederick ejakulasi dan orgasme begitu saja.

Disaat bersamaan, Satpam perumahan itu juga ejakulasi dan orgasme instan.
Masih dalam keadaan sadar, Satpam perumahan itu menyimpan rekaman kamera pengawas dan segera mengirimnya kepada Marcell.
Marcell puas dengan praktik satpam itu yang terbilang rapi.
Marcell berharap video tersebut bisa menghancurkan karir Frederick sekaligus membalas dendam untuk Dokter Zoya.

(Bersambung)

My Sex Story : Skandal Video Panas Calon Walikota (Part 02)

Foto : Dokter Zoya

Pada malam itu Marcell dan teman-temannya berpesta sambil memakan hidangan yang lezat. Bahkan jumlahnya tidak terhitung sampai kelebihan meja.
Ia sangat baik terutama pada teman-temannya, sampai suatu ketika Marcell pergi memesan minuman kepada bartender.

Tidak disangka ia bertemu dengan dokter yang tadi siang memberinya resep. Ya, itulah namanya... Dokter Zoya Panjaitan yang menuliskan resep obat untuk Marcell.
Marcell terkejut melihat Dokter Zoya duduk sambil meminum sesuatu. Ternyata Dokter Zoya sedang meminum segelas vodka martini, Marcell lebih heran lagi' kenapa seorang dokter malah meminum minuman beralkohol ?
Tapi, Marcell tidak peduli...

Karena malam itu dia sedang bahagia sekali. Ketika hendak kembali ke meja makannya, Dokter Zoya berpesan kepada Marcell untuk mengantarnya pulang sehabis makan malam.
Marcell pun menyanggupi, singkat cerita seusai pesta makan malam' Marcell mengantar Dokter Zoya pulang ke rumahnya dengan mobil. Rupanya, Dokter Zoya datang ke sana malam itu tidak bawa kendaraan melainkan dijemput pakai taksi.

Selama perjalanan pulang, Marcell ngobrol dengan Dokter Zoya sambil bertukar pikiran. Sampai suatu ketika, kala mobil berhenti di lampu merah. Dokter Zoya menyentuh pundak Marcell dan membisikkan sesuatu ke telinganya.
Marcell pun kembali menyanggupi apa yang dibisikkan oleh Dokter Zoya. Bahkan ada sesuatu yang hendak dibicarakan secara empat mata antara Marcell dan Dokter Zoya.

Dokter Zoya mulai membicarakan suatu hal yang menyangkut masalah pribadi, terutama masalah keluarganya. Dokter Zoya mengaku dirinya telah lama menjanda semenjak suaminya berselingkuh di luar negeri. Dokter Zoya juga waktu itu belum dikaruniai momongan karena keburu diselingkuhi mantan suaminya yang bekerja sebagai diplomat di luar negeri.

Alangkah malangnya nasib Dokter Zoya, sudah diselingkuhi lalu diceraikan tanpa diberi pesangon oleh mantan pendamping hidupnya itu.
Sambil berapi-api Dokter Zoya bicara secara blak-blakan bahwa dirinya butuh sosok yang bisa menghangatkan hidupnya lagi seperti dulu.

Marcell mulai merasa iba, ia pun terpacu untuk mendengar curahan perasaan Dokter Zoya yang agaknya hampir menitihkan air mata akibat perceraian itu.
Sepertinya ada rencana besar dibalik semua ini, Dokter Zoya mengaku dendam dengan mantan suaminya yang tidak memberi nafkah ganti rugi pasca perceraian. Disini Dokter Zoya berani memohon kepada Marcell agar mau membalas dendam kepada mantan suaminya.

Dokter Zoya pun berjanji, jika Marcell berhasil membalas dendam kepada orang yang pernah melukai perasaannya itu maka ia akan diberi imbalan.
Marcell ragu, apakah betul akan diberi imbalan ?
Sepertinya masih dirahasiakan oleh Dokter Zoya, tetapi yang penting dendam bisa terbalaskan.

Kemudian, Dokter Zoya menunjukkan foto mantan suaminya kepada Marcell. Marcell terkejut bukan kepalang, rupanya mantan suami Dokter Zoya itu adalah seorang Calon Walikota yang akan berlaga dalam Pilkada bulan depan.
Marcell merasa ini ada sangkut pautnya dengan politik, bukan berarti ini hanya sekedar masalah pribadi tetapi juga masa depan warga kota.

Dokter Zoya yang merasa dizalimi itu akhirnya meminta kepada Marcell untuk membalaskan dendamnya kepada orang yang mencalonkan diri sebagai walikota itu.
Marcell tanpa basa-basi siap melakukannya asal imbalan diterima nantinya.

Hari yang dinanti pun tiba, Marcell berusaha untuk membalaskan dendam Dokter Zoya. Caranya ia harus tahu kapan sasarannya itu bisa ditemui. Lalu, ia mendengar kabar bahwa ada jadwal kampanye yang akan berlangsung sore nanti. Jadwal kampanye itu rupanya di-isi oleh calon walikota yang ternyata adalah mantan suami Dokter Zoya.

Kalau tidak salah nama suaminya adalah Frederick Batubara, menurut survei orang itu adalah calon terkuat yang berpotensi memenangkan Pilkada edisi kali ini.
Frederick Batubara ini dulu pernah melakukan KDRT pada saat perselingkuhannya terbongkar lewat cek tunai yang tercetak sebuah ketikan bernama seorang wanita.
Diduga, cek tunai itu merupakan uang untuk selingkuhan Frederick Batubara.
Nilainya cukup fantastis dan tidak main-main' yakni 200 Juta Rupiah.

(Bersambung)


My Sex Story : Skandal Video Panas Calon Walikota (Part 01)

Foto : Dokter Zoya

Pagi itu datang sebuah mobil yang berwarna merah, dari dalam mobil itu muncul seorang pemuda yang kaya raya tetapi kesepian. Pemuda itu bernama Marcell, nama lengkapnya Marcellino Simatupang. Dia adalah seorang karyawan perusahaan yang bergaji besar dan hidup makmur. Akan tetapi stress berat akibat lama bekerja membuat Marcell jatuh sakit. Sudah banyak obat diminum tetapi tidak kunjung sembuh dan semakin parah.

Marcell mencoba untuk berobat ke rumah sakit untuk sembuhkan penyakitnya itu. Ia mendaftar di lobi rumah sakit dan dipersilahkan duduk hingga 15 menit.
Tidak lama setelah ia menunggu, muncul seorang wanita paruhbaya yang berpakaian serba putih. Rupanya ia adalah seorang dokter yang bisa dibilang sebagai orang paling dihormati di rumah sakit tersebut.

Terlihat jelas pada papan nama yang terpasang dibaju putihnya, dokter itu bernama Zoya Panjaitan. Kalau ditaksir, bentuk tubuhnya agak gempal dan berpostur cukup ideal.
Setelah itu Marcell masih menunggu panggilan pemeriksaan sambil duduk di kursi panjang.
Hingga pada akhirnya Marcell diundang oleh resepsionis untuk segera masuk ke ruang praktek.

Begitu dia masuk, alangkah terkejutnya Marcell melihat sosok di depan wajahnya itu. Rupanya wanita yang bernama Zoya Panjaitan itu merupakan dokter yang akan memeriksanya. Marcell grogi, ia merasa tidak enak pikiran berkonsultasi dengan dokter wanita itu. Dengan tatapan agak malu, Marcell ingin memulai pembicaraannya dengan sang dokter.

Senyum lebar sang dokter membuat Marcell makin gugup.
Ia malu mengatakan hal yang membuatnya jatuh sakit kepada sang dokter. Begitu hendak mengucapkan sepatah kata, sang dokter malah mendahului.
Sang dokter menanyakan apa keluhannya ?
Dengan suara agak pelan, Marcell mengatakan bahwa dirinya mengalami gangguan psikologis akibat kelelahan setelah bekerja di kantor.

Sang dokter mendengarkan keluhan Marcell dengan seksama, bahkan senyum manis sang dokter makin melebar saat Marcell mengatakan sesuatu.

Apa yang dikatakan Marcell ?
Marcell mengaku dirinya kesepian meski berharta banyak dan hidup mewah di apartemen.

Sang dokter mengangguk dengan penuh keceriaan, lalu sang dokter mencatat keluhan itu diatas note book putih. Tidak dijelaskan betapa panjangnya isi catatan itu yang membuat pemeriksaan berubah menjadi tempat curhat. Intinya sang dokter segera memberikan resep obat untuk Marcell agar bisa diambil dari apotek rumah sakit. Marcell pun menuruti apa yang dikatakan oleh wanita bernama Zoya Panjaitan itu.

Marcell pun undur diri dari hadapan dokter itu, ia segera menujuk apotek untuk mengambil resep obat yang sudah ditulis.
Begitu diterima, rupanya Marcell mendapati sebungkus kapsul bergambar ginseng. Ia heran, mengapa obat yang tertera dalam resep dokter itu bergambar ginseng ?
Tapi, yang namanya perintah dokter wajib dipatuhi agar cepat sembuh.

Kemudian, Marcell pulang ke rumah dan meminum satu kapsul sehabis makan siang. Tidak butuh waktu lama, Marcell yang merasa lesu kembali menjadi bergairah. Bahkan semangat kerjanya membara tanpa rasa lelah sama sekali.
Sore hari pun menanti, Marcell mengaku senang dan kembali bersemangat menjalani hidup sebagai seorang pemuda.

Karena masih semangat, ia memutuskan untuk mengajak teman-teman se-kantornya untuk makan malam bersama di sebuah restoran. Kebetulan, Marcell itu dikenal sangat akrab dan kerap menghabiskan waktu dalam kebersamaan. Wajarnya ketika dia pergi bersama-sama teman sejawatnya, ia merasa hidup seolah tanpa batas.

(Bersambung)