Rabu, 31 Juli 2019

Lirik Lagu Tegalan : Sing Penting Mochi

Sing penting mochi, sing penting mochi
Ora peduli susah karo seneng
Sing penting bareng-bareng anteng

Ndodok nglemprak
Nggon ning tempat peteng
Barang balik ati pada seneng

Sing penting mochi, sing penting mochi
Ora peduli susah karo seneng
Sing penting bareng-bareng anteng

Ndodok nglemprak
Nggon ning tempat peteng
Barang balik pelayane pada meteng

Zaman saiki jaman lagi merit
Luruh duit nganti kapicirit
Mulane yen lagi akeh duit
Kudu di irit-irit

Sing penting mochi, ora kenal zaman
Ora peduli sugih apa mlarat
Sing penting kanca lagi akrab, awak lagi sehat
Mochine ora telat


Rabu, 24 Juli 2019

Suara Kita : Pokoknya Endang

Gambar : Ria Gosex

Pokoknya ENDANG booo...

Itulah ucapan sering dilontarkan bagi para lelaki berpenampilan seperti wanita alias BENCONG.
Istilah ENDANG pertama kali ditemukan pada awal era 2000an, dimana istilah ini muncul dalam sebuah iklan televisi.

Iklan televisi itu merupakan iklan permen kunyah bermerek STT 2000 yang diproduksi oleh PT Siantar Top Surabaya.

Kontan saja istilah ENDANG menjadi viral di zaman itu walau belum ada media sosial dan gadget-gadget canggih seperti hari ini. Iklan ini dibintangi oleh seorang lelaki berambut cepak dan berbadan kurus, namun sayangnya tingkah lakunya lemah gemulai bagaikan wanita.

Kuat dugaan lelaki yang jadi bintang iklan tersebut adalah seorang BANCI atau BENCONG.

Sampai-sampai sangking populernya sebutan ENDANG yang melejit lewat iklan permen STT 2000, banyak wanita yang merasa tersinggung akibat omongan pemeran dalam iklan tersebut.

Sampai suatu ketika iklan permen STT 2000 tidak lagi tayang pada tahun 2002 lantaran banyaknya pengaduan masyarakat. Efeknya juga pada penjualan produk permen STT 2000 tersebut anjlok hingga tidak laku di pasaran.

Terhitung sejak awal tahun 2003, permen STT 2000 tidak lagi diproduksi karena turunnya angka penjualan dan efek dari dihentikannya iklan televisi yang terkenal lewat slogan ENDANG nya itu.

(Selesai)

Selasa, 23 Juli 2019

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 10)

Seusai merayakan hari pernikahan, Omen dan Fhey berbulan madu menikmati moment romantis berdua saja. Sedangkan Ferry, Zabdiel dan Lucky rehat dari dunia musik untuk bercengkerama dengan keluarga. Lantas, Sahili kembali bekerja sebagai tukang servis gitar di rumahnya demi mengais rejeki sembari libur konser. Hari demi hari, para personil The New Bad Boys masih merasakan nikmatnya masa rehat.
Masa rehat The New Bad Boys lumayan lama.
Sudah 3 bulan grup musik itu tidak lagi terdengar gaungnya seperti waktu dulu.
Semua personil sibuk dengan urusan masing-masing, ditambah kondisi pasaran mulai berubah.
Ini memaksa dominasi musik rock yang semula terdengar di seluruh radio justru malah tersingkir oleh genre musik lain.

Zabdiel bahkan tidak mengetahui betapa tergerusnya musik rock yang semula berjaya.
Ini kemudian memaksa The New Bad Boys kembali menggarap album baru.
Namun, kondisi kekompakkan grup mulai dipertanyakan perihal masing-masing anggota mulai sibuk dengan urusan pribadi.

Omen masih terlena dengan Fhey yang kini menjadi istrinya, Lucky masih tinggal di rumah orang tuanya karena belum punya rumah sendiri, sedangkan Ferry mulai hilang kontak dengan alasan sibuk mengurus bisnis.
Kecuali Sahili yang mau kembali bergabung untuk merencanakan album baru.
Maka tanpa ketiga personil lainnya, Zabdiel dan Sahili sepakat untuk menulis lagu-lagu baru tanpa Omen. Padahal biasanya, Omen selalu terlibat dalam penulisan lagu dan aransemen vokalnya.
Omen memiliki karakter bermusik layaknya Freddie Mercury, vokalis Queen. Bahkan kesuksesan The New Bad Boys ada di tangan Omen yang terhitung mahir merancang lirik.

Zabdiel dan Sahili bekerja sama menyelesaikan lagu-lagu baru tanpa kehadiran Omen.
Meski terseok-seok, keduanya amat kompak saling berbagi tugas. Bahkan keduanya layak bagai kakak adik yang tidak terpisahkan.

Hingga suatu ketika, Benny menghubungi mereka berdua lewat telepon. Mendengar penjelasan mereka berdua, Benny agak sebal dengan Zabdiel yang tidak becus mengurus grup musik.
Benny tidak mau kelak The New Bad Boys menjadi grup musik duo, ia meminta agar Omen kembali.
Sambil membentak, Benny akan terus mengintervensi Zabdiel kalau terus-terusan gagal membujuk Omen kembali.

Sementara itu Omen masih tidak diketahui keberadaannya seusai berkeluarga dengan Fhey. Akhirnya Zabdiel dan Sahili berusaha mencari dimana Omen berada aga tidak di-intervensi terus oleh Benny.
Kesana-kemari mereka berdua mencari Omen, bahkan orang-orang juga tidak mengetahui keberadaan vokalis grup musik tersebut.

Cerita berganti sembari Zabdiel dan Sahili mencari keberadaan Omen. Kali ini berganti di sudut baru, yakni di sebuah perkampungan yang jauh dari keramaian kota.

Di kampung itu rupanya Omen dan Fhey tinggal, mereka menetap disana untuk menjauhi kehidupan kota yang penuh kesibukan. Bahkan Omen sampai melupakan kewajibannya sebagai seorang vokalis grup musik. Kali ini ada kabar yang menggembirakan, Fhey sedang mengandung janin dari hubungan hormonalnya dengan Omen. Akibatnya, Fhey harus mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang jurnalis untuk mengurus kehamilannya.

Omen yang masih berstatus vokalis The New Bad Boys mulai merasa kehabisan uang.
Lantaran Fhey mengundurkan diri dari pekerjaannya, Omen bingung harus bagaimana ia bisa mendapat uang.

Usut punya usut, ternyata Omen diam-diam sudah "Hengkang" dari TNBB. Bagaimana bisa begitu, padahal ia masih dikontrak ?

Keputusan Omen untuk hengkang ini tidak lepas dari tekanan mertua yang memintanya berhenti bermusik karena musik adalah sumber kebisingan.
Bahkan Omen pernah diancam harus berpisah dengan Fhey kalau sampai kembali bermusik.
Inilah kenyataan yang harus diterima oleh Omen sebagai menantu.

Sebagai pekerjaan pengganti, Omen menggeluti dunia barunya sebagai kuli bangunan yang kebetulan dikontrak oleh perusahaan penyedia layanan perumahan mewah di kampung dimana ia tinggal.
Kendati begitu, Omen tetap tegar menjalani hidup meski di kota teman-teman berusaha mencarinya untuk kembali membesut The New Bad Boys.

Sampai suatu ketika, Omen membaca berita dari sebuah surat kabar mengenai nasib grup musiknya yang diambang bubar. Omen sedih menyimak cetakan kata-kata dalam artikel surat kabar itu, ia merasa berdosa sudah mengkhianati teman-temannya dan mentor-mentornya.
Tidak ada cara lain, menyambung hidup sebagai kuli bangunan adalah cara untuk tetap mendapat perhatian dari mertuanya.
(Bersambung)

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 09)

Fhey terlihat sangat cantik pada hari itu, Omen dibuat kagum meski hanya lewat senyuman.
Omen yakin, Fhey berdandan secantik itu hanya untuknya. Sudah pasti Omen merasa percaya diri kala membalas sapaan Fhey.
Kemudian, Omen dan Fhey menjauh dari kerumunan orang.
Sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu' sesuatu apakah itu ?
Omen dan Fhey rupanya ingin menikmati saat-saat berdua tanpa gangguan siapa pun.
Itu artinya mereka tidak segan-segan berbuat sesuatu semau hati, bisa dikatakan mereka ingin bebas dari intervensi dan gangguan dari pihak manapun, termasuk pihak media massa.
Diluar dugaan, Omen malah sudah bertekad mempersunting Fhey untuk mengakhiri hubungan menuju bahtera rumah tangga.
Butuh proses, itulah yang harus dijalani dalam sebuah hubungan.
Fhey mencoba untuk bertahan hingga saatnya tiba.
Omen mencoba juga berusaha untuk bertahan, sama seperti Fhey' akhirnya waktu yang dinanti-nanti sudah tiba.
Omen mempersunting Fhey lewat upacara sederhana tanpa hal-hal mewah. Omen berpendapat bahwa cinta itu tidak perlu hal yang serbah wah...
Bagi Omen, cinta itu butuh kejujuran dan kesungguhan demi masa depan yang cerah.

Tiba saatnya, Omen dan Fhey naik ke pelaminan.
Mereka berdua bersanding bagai raja dan permaisuri. Dalam acara yang sakral dan megah itu, turut hadir Zabdiel, Ferry, Lucky dan Sahili.

Mereka berfoto bersama-sama dengan raut senyum bahagia. Kemudian mereka berempat menikmati jamuan makan siang yang sudah disediakan oleh pihak sohibul bait.

Makanan yang disajikan alangkah banyaknya dan semuanya enak-enak. Diantaranya sate ayam, sate kambing, tumis brokoli, sosis bakar, sambal goreng, nasi goreng dan aneka gorengan yang baru saja ditiriskan. Minuman yang disajikan juga bervariatif, mulai dari jus buah hingga kopi espresso ikut bertengger diatas meja.

Semua tamu undangan turut hadir mendoakan Omen dan Fhey yang sudah resmi jadi pasutri.
Zabdiel, Ferry, Sahili dan Lucky juga tidak ketinggalan turut memberkati mereka berdua.
Bahkan produser yang dahulu berjasa membesut The New Bad Boys ikut merayakan hari bahagia sepasang sejoli itu.

Namun, sepertinya pernikahan Omen pada hari itu tidak mendapat restu dari sesepuh musisi rock yang dulu membesarkannya, The Old Bad Boys. Sudah diduga bahwa mereka belum menerima keputusan Omen yang sudah terlanjur membina rumah tangga. Tetapi, itu tidak jadi soal' sebab ini sudah jadi ketetapan ilahi bahwa cinta akan selalu bersemi walau banyak rintangan menghadang.
(Bersambung)

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 08)

Lalu, sehabis wawancara' Omen minta izin kepada personil The New Bad Boys untuk pergi ke kamar kecil. Namun, di tengah perjalanan menuju kamar kecil' Omen berpapasan dengan wartawan gadis itu yang baru saja mewawancarainya. Getaran cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh Omen. Tapi, karena sudah kebelet akhirnya lekas masuklah dia ke dalam toilet.

Setelah keluar dari toilet, Omen masih melihat keberadaan wartawan gadis itu, Omen pun bertanya kepadanya. Wartawan gadis tersebut sedang menunggu seseorang untuk diajak bicara empat mata.

Omen bertanya lagi siapa sebenarnya orang tersebut ?
Dalam hati, wartawan gadis itu rupanya sedang menunggu Omen dan dugaan jadi kenyataan.
Naluri alami manusia ketika sedang jatuh cinta muncul, Omen memperkenalkan diri.
Begitu pun dengan gadis yang ada di depannya, gadis itu memperkanalkan diri juga.

Namanya, Fhey...
Fhey adalah seorang gadis yang cantik dan berpengetahuan luas' rasa penasarannya kepada dunia jurnalistik mendorong dara jelita tersebut menjadi wartawati.

Ia sehari-hari bekerja di sebuah media massa yang menerbitkan majalah di setiap minggunya.
Fhey akhirnya ngobrol dengan Omen, mereka pun cepat akrab dalam waktu singkat. Bahkan mereka berjanji untuk saling menemui di setiap kesempatan terutama ketika sedang libur.
Cerita pun berganti, Omen semakin gandrung dengan Fhey' siang dan malam yang ada dipikirannya hanyalah Fhey seorang.

Sampai-sampai Omen kepikiran ingin menciptakan lagu cinta untuk Fhey, tapi waktunya tidak cukup karena jadwal konser yang semakin padat.
Zabdiel pernah diminta untuk membantunya mengaransemen lagu ciptaan Omen, sang rekan pun setuju tapi harus dilakukan di tempat yang jauh.
Zabdiel menganggap lagu ciptaan Omen ini adalah bagian dari rencana untuk penggarapan album ketiga The New Bad Boys.

Lagu ciptaan Omen adalah uneg-uneg yang bertema rasa cintanya terhadap Fhey.
Lagu ini akhirnya direkam sebagai promo single untuk diputar ke seluruh stasiun radio yang masih gencar menyiarkan lagu-lagu dari album kedua.

Tak disangka, lagu ini menyeruak ke semua pendengar siaran radio.
Alangkah merdunya suara Omen yang di-iringi petikan gitar Zabdiel.
Tetapi, banyak orang yang mengkritik bahwa The New Bad Boys mulai memainkan haluan komersial demi menaikkan derajat ketenarannya.

Sampai suatu ketika, Fhey mendengar suara Omen saat diwawancarai stasiun radio saat sedang makan bakso. Betapa terkejutnya hati Fhey kala mendengar suara Omen yang mengatakan bahwa lagu tersebut merupakan wujud rasa cintanya terhadap seorang gadis.

Fhey menduga bahwa gadis yang diceritakan Omen saat interview itu adalah dirinya, alangkah tersipu malunya Fhey mendengar hal itu.

Ia merasa bahwa Omen benar-benar mencintainya, tidak lama setelah itu Fhey kembali ke rumah dan menyalakan radio di kamarnya. Ternyata, lagu tersebut juga disiarkan oleh stasiun radio lain. Bahkan semua stasiun radio turut memutar serentak lagu itu di hari yang sama.

Pujian seolah-olah hanya untuk Fhey, sepertinya Omen begitu tulus menciptakan lagu tersebut hingga pada akhirnya muncul inisiatif untuk mewujudkan hal itu. Fhey mengajak Omen bertamu di rumahnya, pada waktu itu Omen sedang sibuk bersama The New

Bad Boys' jadi seusai konser Fhey segera menemui Omen.
Begitu bertemu Omen, dari jauh Fhey menyapanya dengan lambaian tangan. Omen pun merespon, dihampirilah Fhey sambil mengatakan sesuatu.
Zabdiel dan Sahili cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat pemandangan itu, wajar jika seorang vokalis grup musik memiliki teman wanita.

(Bersambung)

Sabtu, 20 Juli 2019

Puisi : Kuping Onta

Foto : Onta Arab

Katamu musik itu haram
Katamu musik itu bid'ah
Katamu menyanyi itu dosa
Katamu menari itu dosa

Sungguh kurang pergaulan dirimu itu
Hanya menganggap orang lain bersalah terhadapmu
Hanya karena ingin berekspresi atas kreatifitas
Kupingmu menjadi merah bagai tersiram air panas

Kalau kau benci musik karena berisik
Itu artinya kedua kupingmu seperti kuping onta
Kalau kau benci orang menyanyi karena berisik
Itu artinya engkau terlalu banyak makan buah kurma

Jangan suka cari masalah
Kalau tak mau dapat masalah
Kalian saja yang kerjanya marah
Mulut kalian lebih bau dari sampah

Potonglah jenggotmu
Lepaskanlah sorbanmu
Pakailah blangkonmu
Kencangkanlah sarungmu

Renungkanlah
Semua kesalahanmu
Renungkanlah
Semua kekeliruanmu

Jangan samakan kami dengan mereka
Jangan samakan mereka dengan kami
Kami sangat berbeda dengan mereka
Mereka sangat berbeda dengan kami