Sabtu, 12 Desember 2015

Lirik Lagu Tegalan : Wa Taslim



Dang, Dang, Dut
Wa Taslim wetenge gendut
Dang, Dang, Dut
Wa Taslim ora tau mrengut

Angger krungu musik dangdut
Wa Taslim manggut-manggut
Wa Taslim....
Wonge sabar ora tau mrengut

Wa Taslim senengane lagu joged Puspita
Lan Qasidah modern Nasida Ria
Angger sore sore wedange susu jahe
Ora klalen sandingane mendoan tempe

Nikmat banget jarene
Wa Taslim nganti klalen karo putune

Sabtu, 21 November 2015

Lirik Lagu Tegalan : Ana Crita Ana Kanda



Ana Crita Ana Kanda
Jarene nang tegal kuwe
Apa bae bisa digawe
Paling komplit industrine

Ana Crita Ana Kanda
Tegal kuwe jepang jawa
Wesi bekas wesi lawas
Dadi barang sing berguna

Golet dandang, Ya ning Talang
Pompa tangan, Ya Pagongan
Engsel grendel, Ora Angel
Sikil mesin, Lan Liyane

Ana Crita Ana Kanda
Jepang jawa nggoleti bapak
Melu nyangking melu nyinjing
Eben bisa mlayu mlencing

Tegal belih tau turu
Industrine akeh sing nunggu
Melek mata akeh rencana
Sederhana tapi nyata

Margasari... Gunung gampinge
Balapulang,... Mebelane
Lebaksiu... Matrabake
Nang Bogares... Kacang Asine

Adiwerna... Ya Satene
Randugunting... Kupat Glabed te
Nang Babakan... Pesantrene
Pasar Senggol... Sautone

Selasa, 20 Oktober 2015

Legenda Musik Rock Indonesia : Jamrud (PART 4)


Fitrah yang sebal karena tak mendapat secuil putaw pun dari Sandy, akhirnya kembali mengendarai motornya sambil ngebut. Karena sangking ngebutnya, sampai-sampai Fitrah menerobos lampu merah perempatan.

Sementara itu di perempatan, telah bersiap-siap seorang POLANTAS yang hendak menilang pelanggar lalu-lintas. POLANTAS tersebut yang melihat sesosok pria berambut gondrong ngebut dijalanan segera melaju bersama motornya.

Fitrah yang sedang asyik mengendarai motornya segera dihentikan, POLANTAS tersebut berhasil menghentikan laju motornya.

"Selamat Siang ?" sapa POLANTAS
"Ya, Selamat Siang.." jawab Fitrah
"Saudara tahu, apa yang saudara lakukan di jalan ?" tanya POLANTAS
"Saya nggak tahu," jawab Fitrah
"Saudara baru saja melanggar lalu lintas di jalan ini" kata POLANTAS

"Lho, kok begitu ?" tanya Fitrah sambil terheran-heran
"Sudah jelas ini jalan raya, kenapa naik motor tidak pakai helm ?" tanya POLANTAS itu
"Waduh, iya pak... maaf' saya nggak tahu ini jalan raya" kata Fitrah sambil terkaget-kaget
"Saudara harus dapat pidana akibat ulah saudara sendiri" kata POLANTAS
"Ya elah... masa gituh Pak, kok anda main tilang saja ?" tanya Fitrah dengan nada agak kasar

Rupanya, terjadilah perdebatan panjang antara Fitrah dengan POLANTAS yang menilangnya.
Sudah jelas dia melanggar lalu lintas dengan menaiki sepeda motor tanpa helm' lalu kenapa dia masih mengelak akan kesalahannya itu ?

Perdebatan sengit itu sampai-sampai disaksikan oleh orang-orang di sekitar jalanan, ketika suasana makin meruncing dan tidak karuan' dari jauh ada 2 orang remaja siswa Kelas III SMP berjalan kaki melewati kerumunan orang yang menyaksikan perdebatan antara Fitrah dengan POLANTAS itu, lalu mereka berhenti dan mengamati apa yang sedang terjadi.

"Bro, kok banyak orang-orang di situ ?" tanya siswa A
"Iya, kayaknya ada sesuatu dech, ayo kita samperin !" sahut siswa B

Ketika 2 orang remaja siswa SMP itu mendekati kerumunan tersebut, mereka menerobos kerumunan orang-orang yang menyaksikan perdebatan itu. Namun, alangkah kagetnya mereka ketika melihat sesosok pria yang sedang berdebat dengan POLANTAS itu'

"Lho, itu kan...." kata siswa A
"Itu apa ?" tanya siswa B
"Orang yang rambutnya gondrong itu kan, personil band Jamrud' kalau nggak salah namanya Fitrah" kata siswa A
"Wah, iya tuch... emang dilihat dari potongan mukanya sudah pasti dia orangnya" sahut siswa B

Pada saat Fitrah sedang sengit berdebat mengenai kesalahannya karena melanggar lalu-lintas, tiba-tiba 2 anak remaja SMP itu memotong pembicaraan.

"Wah.. ini pasti Fitrah yach ?" tanya siswa A
"Eh, ngapain loe anak kecil' berani motong pembicaraan orang ?" tanya Fitrah sambil setengah sentimen
"Iya ini pasti Fitrah Alamsyah, pemain gitarnya Jamrud" kata siswa B
"Kalian berdua mau ngapain, tanya-tanya gue ?" tanya Fitrah
"Fitrah, kami minta tanda tangannya dong ?" tanya siswa B
"Eh, yang beres dong' masa lagi genting begini dimintain tanda tangan ?" tanya Fitrah

POLANTAS yang sedang menginterogasi Fitrah malah jadi heran sendiri melihat Fitrah di datangi 2 orang anak remaja yang baru pulang sekolah. Ia makin heran, mengapa 2 orang anak remaja itu mengenal pria yang sedang ditilangnya.

"Maaf dik, ini ada urusan penting" kata POLANTAS
"Pak Polisi, bapak nggak tahu siapa dia' dia ini artis tahu !" kata siswa B
"Hah ? dia artis...' yang benar saja ?" tanya POLANTAS
"Betul pak, dia ini artis, personil grup musik terkenal yang sedang naik daun' Jamrud" kata siswa B

Setelah mendengar apa yang dikatakan anak remaja itu, POLANTAS tersebut tak mampu berkata banyak dan hanya melongo sambil memandang wajah Fitrah. Bahkan Fitrah sendiri juga heran, mengapa keadaannya jadi begini anehnya.

"Kok jadi begini ? kenapa setelah dia tahu gue ini artis' eh malah bengong" kata Fitrah dalam hati

POLANTAS yang melongo tersebut melihat wajah Fitrah karena takjub bahwa orang yang ditilangnya adalah seorang seniman terkenal akhirnya segera meminta maaf kepada Fitrah.

"Aduh, maafkan saya... saya kira anda siapa' saya mohon maaf karena saya tidak tahu bahwa saudara ini seorang artis terkenal" kata POLANTAS tersebut.
"Tuh kan, saya bilang juga apa' dia ini kan artis terkenal yang sedang dibicarakan banyak orang" kata siswa A
"Pak, kalau begini caranya lebih baik ditilang aja dech' daripada repot-repot mbebasin saya" kata Fitrah
"Waduh, nggak bisa mas... saya sudah terlanjur tahu saudara ini seorang artis" kata POLANTAS

"Pak, saya memang artis tapi jangan diperlakukan seperti orang terhormat lah... saya cuma manusia biasa yang banyak salahnya' ngapain minta maaf sama saya ?" tanya Fitrah
"Kalau begitu anda saya bebaskan dari tilangan ini, saudara mau naik motor tanpa helm silahkan saja" jawa POLANTAS itu sambil gemetaran tubuhnya.

"Ya udah, makasih pak !!!" ujar Fitrah

Kemudian Fitrah pun kembali menaiki motornya dan pergi meninggalkan POLANTAS dan 2 anak sekolahan itu. Kelihatannya berkat popularitas yang ada saat ini, Fitrah terbebas dari jeratan hukum' namun ini belum seberapa.

Beberapa hari kemudian, Aziz M.S. beserta Ricky Teddy dan Krisyanto datang ke kantor Log Zhelebour untuk membicarakan tentang album baru yang akan segera dirilis.

"Sebentar lagi tahun baru, kalian harusnya sudah mempersiapkan materi album terbaru" kata Log Zhelebour
"Bener, kelihatannya kita harus finish dulu album baru kita' daripada lama-lama nanti keduluan band-band lain" kata Krisyanto
"Kris, masalah album itu mah gampang atuch... tapi masalah selanjutnya ini adalah masalah si Fitrah yang akhir-akhir ini jarang bertemu" kata Ricky Teddy
"Emang udah berapa hari nggak ketemu dia ?" tanya Krisyanto
"Udah hampir 3 minggu, padahal album tahun depan harus rilis' kok malah dia menghilang begitu saja !" kata Ricky Teddy

Dari pintu masuk datanglah Sandy Handoko, melihat kedatangan Sandy' Log Zhelebour berkata padanya.

"Sandy, kamu tahu dimana Fitrah sekarang ?" tanya Log Zhelebour
"Nggak tahu," jawab Sandy
"Sandy, biasanya Fitrah barengan sama loe' sekarang dia ada dimana ?" tanya Krisyanto
"Mana kutahu..." jawab Sandy dengan nada santai namun agak ketus

"Eh, kita bertiga nungguin loe sama si Fitrah' kali ini kita bakal ngebahas album baru" kata Aziz M.S.
"Wah... album baru, lumayan nich' untung gue udah hafal semua kuncinya" ujar Sandy
"Bagus, dimana pun dan kapanpun' loe selalu siap sedia" puji Ricky Teddy

"Tapi, kita butuh bantuan Fitrah' ini biar rencana album tahun depan sukses di pasaran" kata Krisyanto
"Sandy, loe tahun nomor HP nya Fitrah nggak ?" tanya Ricky Teddy
"Tahu dong" jawab Sandy

"Sini... gue pinjam dulu HP nya' gue mau connect Fitrah dulu" kata Ricky Teddy
"Nich... gue kasih" kata Sandy

Segera Ricky Teddy meminjam HP nya Sandy untuk menghubungi Fitrah, ketika dihubungi' panggilannya tidak dijawab-jawab. Bahkan sampai HP nya berbunyi tulalit belum saja nyambung' kira-kira apa yang sedang terjadi pada Fitrah.

Lain cerita lain tempat, diceritakan Fitrah yang masih di Bandung sedang sibuk mengendarai motornya untuk mencari lokasi sepi. Rupanya Fitrah mencari lokasi sepi untuk menghisap putaw yang baru dibelinya dari seorang bandar.

"Waduh... masa disini nggak ada tempat sepi ?" kata Fitrah sambil mengendarai motor

Dengan sepeda motornya, Fitrah menelusuri jalan-jalan di kota Bandung yang terbilang ramai tak ada suasana sepi sama sekali. Hal ini membuat Fitrah bingung' dia harus mencari dimana tempat untuk menikmati putaw yang dibelinya.

Tak disangka ada sebuah rumah tua yang sudah kosong penghuni, ia segera menghentikan laju motornya dan memarkirkan motornya itu didepan rumah.

"Akhirnya, ketemu juga tempat yang asyik buat teler..." kata Fitrah sambil mengunci stang motornya

Kemudian ia masuk kedalam rumah itu dan mencari ruangan yang cocok untuk mengkonsumsi benda haram tersebut. Didalam rumah itu ada sebuah kamar yang agak sepi dan penuh dengan sarang laba-laba, tetapi karena hasrat ingin mengkonsumsi putaw itu makin menekan nuraninya' Fitrah tak perduli dan masuk ke dalam kamar itu.

Singkat cerita, Fitrah sudah mengkonsumsi benda haram itu hingga 2 plastik' dan ia sudah mulai merasa teler. Kepalanya pusing, jantung berdetak cepat, keringat bercucuran membasahi wajah dan sekujur tubuhnya. Ditambah pandangan kedua matanya yang berkunang-kunang, itulah efek setelah mengkonsumsi narkoba.

Ketika sedang teler berat, tiba-tiba ada bunyi dari HP di dalam saku celananya.
Fitrah yang kala itu sedang tak berdaya hanya bisa membiarkan HP nya berbunyi dan tak kunjung dijawab.

Sementara itu di kantor Log Zhelebour, Ricky Teddy mencoba menghubungi nomor HP Fitrah yang kebetulan dimiliki oleh Sandy. Tapi, tak kunjung dijawab juga.

Lalu bagaimanakah cerita selanjutnya ?

(Bersambung)





Minggu, 04 Oktober 2015

Legenda Musik Rock Indonesia : Jamrud (PART 3)


Aziz M.S. segera menyusul Fitrah yang baru saja keluar dari studio, dengan terburu-buru Azis menghampiri Fitrah sambil menanyakan sesuatu kepadanya.

"Fit, kenapa loe ninggalin kita ?' loe mau kemana sich ?" tanya Aziz
Fitrah menjawab dengan nada ketus "Jiz, gue lagi nggak enak badan.."
"Kenapa loe datang kemari, sedangkan badan loe lagi nggak sehat ?" tanya Aziz
Fitrah menjawab "Habis gue lagi enak-enak istirahat, malahan ditelepon.."

"Maaf, habis kita kan akhir tahun ini Jamrud harus meluncurkan album baru" kata Aziz
Fitrah menyahut, "Album baru sich album baru, tapi nggak lihat situasi yach' kan gue habis..."
"Habis apa ?" tanya Aziz
Fitrah menjawab dengan gugup "Gue habis, habis, habis...' Ah... loe nggak usah tahu urusan gue"

Fitrah yang tak mau Aziz M.S. tahu apa yang menjadi urusannya itu segera pergi dari studio dengan mengendarai sepeda motor. Aziz pun tak bisa berkata banyak, ia hanya bisa mendikte dalam hati bahwa Fitrah dalam keadaan baik-baik saja.

Selepas Fitrah pergi dari studio, Aziz M.S. mendapat panggilan di telepon genggamnya dari Log Zhelebour.

"Halo ?" sapa Log
"Ya.. Halo," jawab Aziz
"Kamu dirumah Jiz ?" tanya Log
"Iya, saya dirumah' ngomong-omong ada apa jam segini nelfon saya ?" tanya Aziz
"Saya dari kemarin ingin menemui Sandy dirumahnya, tapi kata istrinya dia lagi nggak dirumah" kata Log
"Sandy tidak ada dirumah ?" tanya Aziz
"Iya, dia beneran nggak ada disana lho' kata istrinya tadi malam dia pergi berdua sama Fitrah" kata Log
"Jadi tadi malam anda ke rumahnya ?" tanya Aziz lagi
"Ho,oh... malahan istrinya bilang keadaan si Sandy agak kurang sehat akhir-akhir ini" kata Log
"Kurang sehat ?" tanya Aziz
"Iya, saya kemarin habis ketemu istrinya' soalnya saya pengen tahu rumah Sandy itu dimana" kata Log
"Oh.. cuma pengen tahu saja' tadi saya habis ketemu Fitrah" kata Aziz
"Ketemu Fitrah ?" tanya Log
"Iya, barusan saya ketemu' cuma dia hanya sebentar di studio terus minggat entah mau kemana" kata Aziz

Ketika Aziz M.S. dan Log Zhelebour sedang sibuk berdialog lewat telepon genggam, Fitrah yang sedang menaiki motor berfikir untuk mencari Sandy. Sepanjang perjalanan, Fitrah tak melihat dimana Sandy berada' sesampainya disebuah tempat sepi, ia melihat sesosok pria berambut agak panjang yang diduga adalah Sandy Handoko. Lalu, Fitrah segera menghentikan laju motornya dan menghampiri Sandy yang sedang melakukan sesuatu.

"Sandy, loe lagi ngisep putaw ?" tanya Fitrah
"Ngapain loe nggangguin gue, ini kan urusan gue' loe nggak usah ikut campur !" jawab Sandy
"Minta sedikit dong ?' kemarin barang yang gue beli udah habis" kata Fitrah
"Sialan, baru beli kemarin' masa udah habis' emang loe minum berapa kali sehari ?" tanya Sandy
"Gue semalam habis ngehabisi 2 plastik, plastik pertama gue telan mentah-mentah' sedangkan yang plastik kedua gue campur bubuknya dengan kopi" jawab Fitrah

"Loe itu goblok banget, masa putaw dicampur kopi susu' entar loe bisa kejang-kejang tahu !" kata Sandy
"Habis, pahit sich... jadinya gue campur pake kopi susu" kata Fitrah
"Fitrah, kalo loe pengen nikmat' mendingan nggak usah dicampur kopi' dicampur bir kan bisa" kata Sandy
"Oh, iya... lebih mantap pake bir" kata Fitrah

"Lah, terus gue boleh minta nggak ?" tanya Fitrah
"Nggak boleh" jawab Sandy
"Eh, loe nggak bisa kayak gitu dong' kita berdua udah berteman sejak kecil' lagian cuma minta doang masa nggak boleh ?" kata Fitrah
"Udah pergi sana, jangan gangguin gue.." bentak Sandy

Dengan raut wajah sebal, Fitrah pergi meninggalkan Sandy yang sedang asyik menghisap putaw yang digenggamnya.

Lantas, bagaimanakah kisah selanjutnya ?

(Bersambung)

Kamis, 01 Oktober 2015

Legenda Musik Rock Indonesia : Jamrud (PART 2)



Album kedua yang berjudul "Putri" sukses di pasaran dan menjadi album yang cukup laris' kesuksesan di album tersebut membuat mereka berlima mendapat kesempatan untuk ikut konser bersama Godbless yang kebetulan sedang promosi album terbarunya yang berjudul "Apa Kabar ?".

Dan sesuatu hal yang menjadi rahasia pun terjadi pada saat itu, kedua personil Jamrud yang lain' Fitrah Alamsyah dan Sandy Handoko ternyata sudah menjadi pecandu narkoba. Namun, hal ini tak pernah diketahui oleh para personil yang lain dan Log Zhelebour sendiri.

Fitrah dan Sandy sengaja menyembunyikan gaya hidup yang buruk itu saat Jamrud sedang tidak ada konser di luar atau di televisi. Ini merupakan awal pertanda bahwa kelak mereka berdua akan merasakan akibat dari penggunaan obat-obatan terlarang itu dikemudian hari.

Jamrud saat itu sedang mempersiapkan materi untuk album terbarunya yang akan digarap pada bulan Juli 1998. Kejanggalan mulai terlihat saat Krisyanto, Aziz M.S. dan Ricky Teddy sibuk mengaransemen lagu-lagu yang akan direkam. Fitrah yang saat itu sedang menikmati barang haram tiba-tiba dikejutkan dengan panggilan telepon yang berbunyi.

Ia merasa bahwa sudah waktunya untuk istirahat dalam menikmati barang haram itu, ketika Fitrah datang ke rumah Aziz M.S.' Fitrah menunjukan wajah lesu dan agak sedikit bolor kedua matanya' Aziz M.S. bertanya kepada Fitrah "Dari mana aja loe ?, tumben datang telat.."

Fitrah menjawab dengan keadaan setengah tidak sadar "Maaf, tadi habis ketiduran.."
Melihat dan mendengar nada bicara Fitrah yang agak tidak seperti biasanya, Aziz M.S. mulai curiga dengan apa yang terjadi pada Fitrah. Aziz mulai mengira bahwa Fitrah mungkin habis mabok' tetapi dia tidak percaya begitu saja dengan apa yang terlintas dipikirannya.

Aziz M.S. segera menyodorkan kertas berisi not nada gitar untuk dihafalkan oleh Fitrah' dan Fitrah pun menerima kertas itu. Namun, ketika sedang memetik senar gitar' Fitrah bukannya melihat not malah genjrang-genjreng sendiri tanpa alasan. Aziz yang mendengar suara petikan gitar yang dimainkan Fitrah akhirnya mendekati orang berambut lebat dan bertubuh jangkung itu.

Dengan nada agak kesal Aziz berkata "Fit, kenapa loe main gitar asal-asalan gituh ?"
Fitrah yang mendengar suara teguran sang frontman segera pergi meninggalkan studio dan pergi entah kemana.

Aziz mulai geram dengan perilaku Fitrah yang akhir-akhir ini menunjukan keanehan.
Krisyanto yang melihat kejadian itu segera bertanya kepada Aziz, "Jiz, dia kenapa sih ?' kayaknya dia lagi nggak niat main gitar dech..."

Aziz menjawab, "Iya, kok dia sekarang malah kelihatan nggak serius begitu ?"
Ricky Teddy yang sedang membaca kertas not pun ikut menyahut apa yang mereka berdua katakan'
"Barangkali dia lagi nggak enak badan, jadinya dia nggak serius main gitar".

Aziz bilang, "Barangkali ?"
Krisyanto berkata, "Barangkali apa ?"
Aziz bilang, "Dia pasti habis mabok beneran tuch..."
Krisyanto bertkata, "Jiz, loe jangan berburuk sangka dulu sama dia'"
Aziz bilang, "Ini sich nggak bisa dibiarkan, gue harus ngomong sama dia !"

Lalu bagaimanakah kisah selanjutnya ?

(Bersambung)




Kamis, 03 September 2015

Legenda Musik Rock Indonesia : Jamrud (PART 1)

 Gambar : Album perdana Jamrud yang berjudul Nekad, Dirilis Akhir Tahun 1995



Jamrud adalah grup musik beraliran Rock yang didirikan oleh Aziz Mangasi Siagian dan Ricky Teddy sejak tahun 1989 di Cimahi, Jawa Barat. Grup musik ini beranggotakan Krisyanto (Vocal), Aziz Mangasi Siagian (Guitar), Ricky Teddy (Bass) dan Danny Rachman (Drum).


Grup musik ini sudah mengeluarkan banyak album yang sukses menembus pasar musik nasional, album perdananya yang berjudul "Nekad" yang dirilis pada bulan Oktober 1995 terhitung cukup sukses dan membuat nama Jamrud melambung.

Waktu itu Jamrud masih menggunakan formasi edisi 1994' diantaranya Krisyanto (Vocal), Aziz Mangasi Siagian (Guitar), Fitrah Alamsyah (Guitar), Ricky Teddy (Bass) dab Sandy Handoko (Drum).

Perjuangan Jamrud masuk dapur rekaman dibilang sangat sulit dan penuh cobaan, beberapa kali rekaman-rekaman demo mereka ditolak oleh banyak perusahaan rekaman. Namun, ketika di tawarkan ke perusahaan rekaman Logiss Record, kali ini mereka lantas diterima dan dipersilahkan membuat album utuh.

Serangkaian proses rekaman yang panjang membuat mereka berhasil dan album "Nekad" sebagai pembuka pintu suksesnya pun berhasil terjual cukup banyak hanya dalam waktu 1 minggu saja.

Sebelum terjual sebanyak itu, mereka mulai menggarap video clip promosi dengan single perdananya yang berjudul "Ayam". Baru tayang beberapa hari saja, efek penjualan album makin meningkat hingga 100.000 keping kaset. Hasil ini cukup untuk membuat mereka banyak uang dan banjir undangan konser diberbagai macam event.

Terutama ketika mereka menjadi bintang tamu dalam ajang "Festival Rock Se Indonesia 1996" yang kebetulan disiarkan oleh stasiun televisi Indosiar. Lewat acara tersebut untuk pertamakalinya mereka tampil di televisi secara langsung.

Semenjak masuk televisi, mereka kerap dipuji dan dikejar-kejar penggemar yang hanya menginginkan tanda tangan dan berjabat tangan semata. Terlebih ketika mereka meluncurkan single keduanya yang berjudul "Nekad" dengan video clip yang dibintangi oleh artis kenamaan waktu itu, Feby Febiola.

Jamrud makin di atas angin dan semakin jauh dari kejaran grup musik-grup musik lainnya, termasuk grup musik Boomerang yang kala itu juga di asuh oleh produser yang sama, Log Zhelebour.

Bahkan ada beberapa gosip-gosip yang beredar dikalangan pecinta musik rock waktu itu yang mengatakan bahwa Jamrud adalah "Anak Emas" Log Zhelebour yang mampu membuat Logiss Record meraup keuntungan milyaran rupiah.

Mendengar gosip tersebut, Aziz Mangasi Siagian membantah bahwa dirinya beserta personil Jamrud yang lain merupakan grup musik andalan Logiss Record. Padahal menurutnya (Aziz), Jamrud bukan sosok istimewa di bawah perusahaan rekaman Logiss Record, melainkan hanya pelengkap saja.

Sukses di album perdana, Jamrud segera merilis album keduanya yang berjudul "Putri" yang dirilis pada bulan Februari 1997. Lewat album ini, Jamrud makin berjaya dan dikenal sebagai grup musik paling laris sepanjang sejarah dunia musik.

Lewat single andalannya yang berjudul "Putri" dan "Maaf", Jamrud menyabet gelar sebagai grup musik terbaik versi AMI Awards 1997. Lalu bagaimanakah nasih Jamrud sesudah merasakan kesuksesan di tahun 1995 dan 1997 ?

(Bersambung)

Selasa, 11 Agustus 2015

Lirik Lagu Tegalan : Kupat Glabed

Aduh enak nemen... sing mangan kurangen
Kupat Glabed Tegal, kupate kenyal
Nikmate.... Nikmate....

Aduh enak nemen sing mangan kurangen...

Mangane sore-sore, malah tambah asyike
Nikmate.... Nikmate....
Kupat Glabed adune, mangane karo sate
Sedepe.... Sedepe....

Aduh enak nemen... sing mangan kurangen
Kupat Glabed Tegal, kupate kenyal
Nikmate.... Nikmate....

Aduh enak nemen sing mangan kurangen...

Mangane sore-sore, malah tambah asyike
Nikmate.... Nikmate....
Kupat Glabed adune, mangane karo sate
Sedepe.... Sedepe....

Minggu, 09 Agustus 2015

Lirik Lagu Tegalan : Menjangan Renggeh

Dahulu kala menjangan renggeh-renggeh
Watu siti pangembas galem
Arep mulya nyambut gawe sing kentheng

Dahulu kala menjangan renggeh-renggeh
Babadana puji junggir
Babadana puji kalawan dzikir

Babadana... rancasana
Babadana... rancasana
Gawe dalan karo urip sing mulya

Babadana... rancasana
Babadana... rancasana
Gawe dalan maring suwarga

Lirik Lagu Tegalan : Mas Tarmo Kentir

Mas tarmo eh... mas tarmo
Apa ora isin...?
Sampeyan wong wis tua
Durung kawin-kawin...?

Senenge nggoda prawan sing lagi liwat
Ora mikir awake wis ora kuat

Apa sampeyan ora kuatir ?
Suwe-suwe dijuluki tarmo kentir
Saben dinane mung cengar-cengir
Persis kaya golek sing nggone ning pinggit

Eling mas tarmo, eh... eling mas tarmo
Saiki jamane wis akhir