Aziz M.S. segera menyusul Fitrah yang baru saja keluar dari studio, dengan terburu-buru Azis menghampiri Fitrah sambil menanyakan sesuatu kepadanya.
"Fit, kenapa loe ninggalin kita ?' loe mau kemana sich ?" tanya Aziz
Fitrah menjawab dengan nada ketus "Jiz, gue lagi nggak enak badan.."
"Kenapa loe datang kemari, sedangkan badan loe lagi nggak sehat ?" tanya Aziz
Fitrah menjawab "Habis gue lagi enak-enak istirahat, malahan ditelepon.."
"Maaf, habis kita kan akhir tahun ini Jamrud harus meluncurkan album baru" kata Aziz
Fitrah menyahut, "Album baru sich album baru, tapi nggak lihat situasi yach' kan gue habis..."
"Habis apa ?" tanya Aziz
Fitrah menjawab dengan gugup "Gue habis, habis, habis...' Ah... loe nggak usah tahu urusan gue"
Fitrah yang tak mau Aziz M.S. tahu apa yang menjadi urusannya itu segera pergi dari studio dengan mengendarai sepeda motor. Aziz pun tak bisa berkata banyak, ia hanya bisa mendikte dalam hati bahwa Fitrah dalam keadaan baik-baik saja.
Selepas Fitrah pergi dari studio, Aziz M.S. mendapat panggilan di telepon genggamnya dari Log Zhelebour.
"Halo ?" sapa Log
"Ya.. Halo," jawab Aziz
"Kamu dirumah Jiz ?" tanya Log
"Iya, saya dirumah' ngomong-omong ada apa jam segini nelfon saya ?" tanya Aziz
"Saya dari kemarin ingin menemui Sandy dirumahnya, tapi kata istrinya dia lagi nggak dirumah" kata Log
"Sandy tidak ada dirumah ?" tanya Aziz
"Iya, dia beneran nggak ada disana lho' kata istrinya tadi malam dia pergi berdua sama Fitrah" kata Log
"Jadi tadi malam anda ke rumahnya ?" tanya Aziz lagi
"Ho,oh... malahan istrinya bilang keadaan si Sandy agak kurang sehat akhir-akhir ini" kata Log
"Kurang sehat ?" tanya Aziz
"Iya, saya kemarin habis ketemu istrinya' soalnya saya pengen tahu rumah Sandy itu dimana" kata Log
"Oh.. cuma pengen tahu saja' tadi saya habis ketemu Fitrah" kata Aziz
"Ketemu Fitrah ?" tanya Log
"Iya, barusan saya ketemu' cuma dia hanya sebentar di studio terus minggat entah mau kemana" kata Aziz
Ketika Aziz M.S. dan Log Zhelebour sedang sibuk berdialog lewat telepon genggam, Fitrah yang sedang menaiki motor berfikir untuk mencari Sandy. Sepanjang perjalanan, Fitrah tak melihat dimana Sandy berada' sesampainya disebuah tempat sepi, ia melihat sesosok pria berambut agak panjang yang diduga adalah Sandy Handoko. Lalu, Fitrah segera menghentikan laju motornya dan menghampiri Sandy yang sedang melakukan sesuatu.
"Sandy, loe lagi ngisep putaw ?" tanya Fitrah
"Ngapain loe nggangguin gue, ini kan urusan gue' loe nggak usah ikut campur !" jawab Sandy
"Minta sedikit dong ?' kemarin barang yang gue beli udah habis" kata Fitrah
"Sialan, baru beli kemarin' masa udah habis' emang loe minum berapa kali sehari ?" tanya Sandy
"Gue semalam habis ngehabisi 2 plastik, plastik pertama gue telan mentah-mentah' sedangkan yang plastik kedua gue campur bubuknya dengan kopi" jawab Fitrah
"Loe itu goblok banget, masa putaw dicampur kopi susu' entar loe bisa kejang-kejang tahu !" kata Sandy
"Habis, pahit sich... jadinya gue campur pake kopi susu" kata Fitrah
"Fitrah, kalo loe pengen nikmat' mendingan nggak usah dicampur kopi' dicampur bir kan bisa" kata Sandy
"Oh, iya... lebih mantap pake bir" kata Fitrah
"Lah, terus gue boleh minta nggak ?" tanya Fitrah
"Nggak boleh" jawab Sandy
"Eh, loe nggak bisa kayak gitu dong' kita berdua udah berteman sejak kecil' lagian cuma minta doang masa nggak boleh ?" kata Fitrah
"Udah pergi sana, jangan gangguin gue.." bentak Sandy
Dengan raut wajah sebal, Fitrah pergi meninggalkan Sandy yang sedang asyik menghisap putaw yang digenggamnya.
Lantas, bagaimanakah kisah selanjutnya ?
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar