Selasa, 20 Oktober 2015

Legenda Musik Rock Indonesia : Jamrud (PART 4)


Fitrah yang sebal karena tak mendapat secuil putaw pun dari Sandy, akhirnya kembali mengendarai motornya sambil ngebut. Karena sangking ngebutnya, sampai-sampai Fitrah menerobos lampu merah perempatan.

Sementara itu di perempatan, telah bersiap-siap seorang POLANTAS yang hendak menilang pelanggar lalu-lintas. POLANTAS tersebut yang melihat sesosok pria berambut gondrong ngebut dijalanan segera melaju bersama motornya.

Fitrah yang sedang asyik mengendarai motornya segera dihentikan, POLANTAS tersebut berhasil menghentikan laju motornya.

"Selamat Siang ?" sapa POLANTAS
"Ya, Selamat Siang.." jawab Fitrah
"Saudara tahu, apa yang saudara lakukan di jalan ?" tanya POLANTAS
"Saya nggak tahu," jawab Fitrah
"Saudara baru saja melanggar lalu lintas di jalan ini" kata POLANTAS

"Lho, kok begitu ?" tanya Fitrah sambil terheran-heran
"Sudah jelas ini jalan raya, kenapa naik motor tidak pakai helm ?" tanya POLANTAS itu
"Waduh, iya pak... maaf' saya nggak tahu ini jalan raya" kata Fitrah sambil terkaget-kaget
"Saudara harus dapat pidana akibat ulah saudara sendiri" kata POLANTAS
"Ya elah... masa gituh Pak, kok anda main tilang saja ?" tanya Fitrah dengan nada agak kasar

Rupanya, terjadilah perdebatan panjang antara Fitrah dengan POLANTAS yang menilangnya.
Sudah jelas dia melanggar lalu lintas dengan menaiki sepeda motor tanpa helm' lalu kenapa dia masih mengelak akan kesalahannya itu ?

Perdebatan sengit itu sampai-sampai disaksikan oleh orang-orang di sekitar jalanan, ketika suasana makin meruncing dan tidak karuan' dari jauh ada 2 orang remaja siswa Kelas III SMP berjalan kaki melewati kerumunan orang yang menyaksikan perdebatan antara Fitrah dengan POLANTAS itu, lalu mereka berhenti dan mengamati apa yang sedang terjadi.

"Bro, kok banyak orang-orang di situ ?" tanya siswa A
"Iya, kayaknya ada sesuatu dech, ayo kita samperin !" sahut siswa B

Ketika 2 orang remaja siswa SMP itu mendekati kerumunan tersebut, mereka menerobos kerumunan orang-orang yang menyaksikan perdebatan itu. Namun, alangkah kagetnya mereka ketika melihat sesosok pria yang sedang berdebat dengan POLANTAS itu'

"Lho, itu kan...." kata siswa A
"Itu apa ?" tanya siswa B
"Orang yang rambutnya gondrong itu kan, personil band Jamrud' kalau nggak salah namanya Fitrah" kata siswa A
"Wah, iya tuch... emang dilihat dari potongan mukanya sudah pasti dia orangnya" sahut siswa B

Pada saat Fitrah sedang sengit berdebat mengenai kesalahannya karena melanggar lalu-lintas, tiba-tiba 2 anak remaja SMP itu memotong pembicaraan.

"Wah.. ini pasti Fitrah yach ?" tanya siswa A
"Eh, ngapain loe anak kecil' berani motong pembicaraan orang ?" tanya Fitrah sambil setengah sentimen
"Iya ini pasti Fitrah Alamsyah, pemain gitarnya Jamrud" kata siswa B
"Kalian berdua mau ngapain, tanya-tanya gue ?" tanya Fitrah
"Fitrah, kami minta tanda tangannya dong ?" tanya siswa B
"Eh, yang beres dong' masa lagi genting begini dimintain tanda tangan ?" tanya Fitrah

POLANTAS yang sedang menginterogasi Fitrah malah jadi heran sendiri melihat Fitrah di datangi 2 orang anak remaja yang baru pulang sekolah. Ia makin heran, mengapa 2 orang anak remaja itu mengenal pria yang sedang ditilangnya.

"Maaf dik, ini ada urusan penting" kata POLANTAS
"Pak Polisi, bapak nggak tahu siapa dia' dia ini artis tahu !" kata siswa B
"Hah ? dia artis...' yang benar saja ?" tanya POLANTAS
"Betul pak, dia ini artis, personil grup musik terkenal yang sedang naik daun' Jamrud" kata siswa B

Setelah mendengar apa yang dikatakan anak remaja itu, POLANTAS tersebut tak mampu berkata banyak dan hanya melongo sambil memandang wajah Fitrah. Bahkan Fitrah sendiri juga heran, mengapa keadaannya jadi begini anehnya.

"Kok jadi begini ? kenapa setelah dia tahu gue ini artis' eh malah bengong" kata Fitrah dalam hati

POLANTAS yang melongo tersebut melihat wajah Fitrah karena takjub bahwa orang yang ditilangnya adalah seorang seniman terkenal akhirnya segera meminta maaf kepada Fitrah.

"Aduh, maafkan saya... saya kira anda siapa' saya mohon maaf karena saya tidak tahu bahwa saudara ini seorang artis terkenal" kata POLANTAS tersebut.
"Tuh kan, saya bilang juga apa' dia ini kan artis terkenal yang sedang dibicarakan banyak orang" kata siswa A
"Pak, kalau begini caranya lebih baik ditilang aja dech' daripada repot-repot mbebasin saya" kata Fitrah
"Waduh, nggak bisa mas... saya sudah terlanjur tahu saudara ini seorang artis" kata POLANTAS

"Pak, saya memang artis tapi jangan diperlakukan seperti orang terhormat lah... saya cuma manusia biasa yang banyak salahnya' ngapain minta maaf sama saya ?" tanya Fitrah
"Kalau begitu anda saya bebaskan dari tilangan ini, saudara mau naik motor tanpa helm silahkan saja" jawa POLANTAS itu sambil gemetaran tubuhnya.

"Ya udah, makasih pak !!!" ujar Fitrah

Kemudian Fitrah pun kembali menaiki motornya dan pergi meninggalkan POLANTAS dan 2 anak sekolahan itu. Kelihatannya berkat popularitas yang ada saat ini, Fitrah terbebas dari jeratan hukum' namun ini belum seberapa.

Beberapa hari kemudian, Aziz M.S. beserta Ricky Teddy dan Krisyanto datang ke kantor Log Zhelebour untuk membicarakan tentang album baru yang akan segera dirilis.

"Sebentar lagi tahun baru, kalian harusnya sudah mempersiapkan materi album terbaru" kata Log Zhelebour
"Bener, kelihatannya kita harus finish dulu album baru kita' daripada lama-lama nanti keduluan band-band lain" kata Krisyanto
"Kris, masalah album itu mah gampang atuch... tapi masalah selanjutnya ini adalah masalah si Fitrah yang akhir-akhir ini jarang bertemu" kata Ricky Teddy
"Emang udah berapa hari nggak ketemu dia ?" tanya Krisyanto
"Udah hampir 3 minggu, padahal album tahun depan harus rilis' kok malah dia menghilang begitu saja !" kata Ricky Teddy

Dari pintu masuk datanglah Sandy Handoko, melihat kedatangan Sandy' Log Zhelebour berkata padanya.

"Sandy, kamu tahu dimana Fitrah sekarang ?" tanya Log Zhelebour
"Nggak tahu," jawab Sandy
"Sandy, biasanya Fitrah barengan sama loe' sekarang dia ada dimana ?" tanya Krisyanto
"Mana kutahu..." jawab Sandy dengan nada santai namun agak ketus

"Eh, kita bertiga nungguin loe sama si Fitrah' kali ini kita bakal ngebahas album baru" kata Aziz M.S.
"Wah... album baru, lumayan nich' untung gue udah hafal semua kuncinya" ujar Sandy
"Bagus, dimana pun dan kapanpun' loe selalu siap sedia" puji Ricky Teddy

"Tapi, kita butuh bantuan Fitrah' ini biar rencana album tahun depan sukses di pasaran" kata Krisyanto
"Sandy, loe tahun nomor HP nya Fitrah nggak ?" tanya Ricky Teddy
"Tahu dong" jawab Sandy

"Sini... gue pinjam dulu HP nya' gue mau connect Fitrah dulu" kata Ricky Teddy
"Nich... gue kasih" kata Sandy

Segera Ricky Teddy meminjam HP nya Sandy untuk menghubungi Fitrah, ketika dihubungi' panggilannya tidak dijawab-jawab. Bahkan sampai HP nya berbunyi tulalit belum saja nyambung' kira-kira apa yang sedang terjadi pada Fitrah.

Lain cerita lain tempat, diceritakan Fitrah yang masih di Bandung sedang sibuk mengendarai motornya untuk mencari lokasi sepi. Rupanya Fitrah mencari lokasi sepi untuk menghisap putaw yang baru dibelinya dari seorang bandar.

"Waduh... masa disini nggak ada tempat sepi ?" kata Fitrah sambil mengendarai motor

Dengan sepeda motornya, Fitrah menelusuri jalan-jalan di kota Bandung yang terbilang ramai tak ada suasana sepi sama sekali. Hal ini membuat Fitrah bingung' dia harus mencari dimana tempat untuk menikmati putaw yang dibelinya.

Tak disangka ada sebuah rumah tua yang sudah kosong penghuni, ia segera menghentikan laju motornya dan memarkirkan motornya itu didepan rumah.

"Akhirnya, ketemu juga tempat yang asyik buat teler..." kata Fitrah sambil mengunci stang motornya

Kemudian ia masuk kedalam rumah itu dan mencari ruangan yang cocok untuk mengkonsumsi benda haram tersebut. Didalam rumah itu ada sebuah kamar yang agak sepi dan penuh dengan sarang laba-laba, tetapi karena hasrat ingin mengkonsumsi putaw itu makin menekan nuraninya' Fitrah tak perduli dan masuk ke dalam kamar itu.

Singkat cerita, Fitrah sudah mengkonsumsi benda haram itu hingga 2 plastik' dan ia sudah mulai merasa teler. Kepalanya pusing, jantung berdetak cepat, keringat bercucuran membasahi wajah dan sekujur tubuhnya. Ditambah pandangan kedua matanya yang berkunang-kunang, itulah efek setelah mengkonsumsi narkoba.

Ketika sedang teler berat, tiba-tiba ada bunyi dari HP di dalam saku celananya.
Fitrah yang kala itu sedang tak berdaya hanya bisa membiarkan HP nya berbunyi dan tak kunjung dijawab.

Sementara itu di kantor Log Zhelebour, Ricky Teddy mencoba menghubungi nomor HP Fitrah yang kebetulan dimiliki oleh Sandy. Tapi, tak kunjung dijawab juga.

Lalu bagaimanakah cerita selanjutnya ?

(Bersambung)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar