Selasa, 06 Juli 2021

Kisah Arjuna Sasrabahu : Lahirnya Gunawan Wibisana (Episode 17)

 
Seusai melahirkan tiga anak dampit, Dewi Sukesi mengaku dirinya bersyukur karena telah dikaruniai momongan. Namun, ia takut membuat Begawan Wisrawa kecewa lantaran ketiga anaknya itu berwujud Gandarwa.
 
Begawan Wisrawa tahu apa yang dirasakan Dewi Sukesi, maka untuk menghilangkan rasa kecewanya itu Begawan Wisrawa mengajak Dewi Sukesi untuk berdoa di sanggar peribadatan. Mereka memohon pada Dewata untuk dianugerahi anak lagi yang jauh lebih baik daripada ketiga anak sebelumnya.
 
Tidak disangka, permohonan keduanya diterima. Suara menggema terdengar dari langit bahwa nanti Dewi Sukesi akan hamil lagi dan mendapat anak yang memiliki kecerdasan.
 
Anak tersebut kelak akan menjadi penerus trah raja-raja Alengka dan menjadi penghubung antara raja-raja diluar Alengka.
 
Lantas, beberapa waktu kemudian Dewi Sukesi kembali melahirkan seorang anak yang wujudnya manusia lumrah. Kulitnya bercahaya bagaikan rembulan purnama dan pamornya bagus, Dewi Sukesi dan Begawan Wisrawa amat bahagia dengan lahirnya anak keempat. Maka anak itu diberi nama Gunawan Wibisana dan merupakan satu-satunya putra Dewi Sukesi berwujud manusia.
Rahwana, Kumbakarna dan Sarpakenaka menyambut kelahiran adik bungsu mereka dengan bahagia.
 
Rahwana, Kumbakarna, Sarpakenaka dan Gunawan Wibisana hidup dalam didikan Begawan Wisrawa. Sebagai ayah tentu Begawan Wisrawa tidak main-main memberikan wejangan dan ilmu untuk masa depan anak-anaknya.
 
Rahwana selaku putra sulung diajari ilmu tata negara dan kanuragan, Kumbakarna yang bertubuh besar hanya mempelajari ilmu kebathinan, Sarpakenaka diajari ilmu secara pribadi oleh Dewi Sukesi agar menjadi wanita utama. Lain halnya dengan Gunawan Wibisana, ia tidak tertarik dengan ilmu tata negara maupun ilmu kanuragan melainkan tertarik dengan ilmu pengolah rasa dan jiwa.
 
Gunawan Wibisana sebagai anak bungsu tentu tidak mau hal yang muluk-muluk. Bahkan Gunawan Wibisana cenderung dekat dengan Begawan Wisrawa secara keilmuan.
Saat Begawan Wisrawa melakukan meditasi di atas gunung, Gunawan Wibisana juga ikut melakukan hal yang sama. Sebab dengan meditasi, segala macam godaan duniawi dan nafsu birahi dapat ditepis.
 
Rahwana yang terobsesi dengan tahta dan kesaktian hampir tiap hari berlatih memakai berbagai macam senjata. Tombak, Pedang, Panah, Keris dan Gada ia pakai untuk mengukur sejauh mana kekuatannya. Kumbakarna malah lebih suka tidur, tapi ketika mencium bau makanan yang dimasak Dewi Sukesi dan Sarpakenaka ia akan terbangun.
Hebatnya, Kumbakarna mampu melahap seluruh makanan hanya dengan sekali telan. Dan seusai makan ia akan terlelap tidur lagi seperti biasanya.
 
Gunawan Wibisana yang gemar bermeditasi bersama Begawan Wisrawa akhirnya mendapat hasilnya.
Saat itu Gunawan Wibisana memperoleh anugrah dari dewata berupa kebijaksanaan dan kehebatan dalam menyampaikan kecerdasan.
 
Begawan Wisrawa kagum dan takjub dengan anak bungsunya itu, sang Begawan menilai Gunawan Wibisana bisa saja menjadi raja walau pun statusnya cuma anak bungsu.
Namun, bagi Gunawan Wibisana' melangkahi hierarkri tahta dalam keluarga adalah tindakan yang lancang. Ia sendiri menilai tidak pantas menjadi raja, justru ia mendukung kakak sulungnya' Rahwana sebagai raja.
 
Bertahun-tahun menimba ilmu, mereka berempat pun diminta untuk sowan ke Alengka. Tujuannya ialah mengabdikan diri bagi negeri kelahirannya. Rahwana diyakini akan menjadi raja lantaran Prahasta mengalah demi membahagiakan putra kakak perempuannya itu.
Prahasta justru memilih jadi mentor bagi Rahwana, sang keponakan dengan menjabat sebagai Patih. 
 
Dengan begini pergantian tahta akan terjadi dimana keponakan menggantikan pamannya sebagai raja.
Rahwana akhirnya diangkat sebagai raja Alengka yang baru, sedangkan Prabu 
Sumali sebagai kakek memilih untuk lengser keprabon. 
 
Prabu Sumali memutuskan untuk bertapa di Pangleburgangsa sebagai resi, Prabu Sumali merasa ia harus segera meregenerasi kepemimpinan Alengka.
Dan pengangkatan Rahwana sebagai raja adalah keputusan yang tepat. Mengingat Prahasta sebagai putra mahkota lebih memilih mundur.
 
*****
 

Kisah Arjuna Sasrabahu : Lahirnya Rahwana (Episode 16)

 
Cerita berlanjut, kali ini terjadi setelah peristiwa penyerbuan ke Lokapala dimana suasana dunia mulai terasa tidak nyaman.
Hawa panas melanda dimana-mana, banyak pageblug mengiringi kehidupan manusia. Terlebih keadaan ini dirasakan oleh Dewi Sukesi yang kini menjadi istri Begawan Wisrawa.
 
Dewi Sukesi sedang hamil tua dan kandungannya membesar, dugaan sementara adalah sang dewi akan melahirkan anak kembar. Namun, firasat Begawan Wisrawa justru bukan anak kembar melainkan anak dampit. Dan pada hari bersejarah itu tiba, Dewi Sukesi menjalani persalinan. Semua dayang pertapaan membantu prosesnya.
 
Prosesnya dramatis dan lama karena yang akan lahir adalah bayi dampit. Petir menyambar dan kilat bersahutan mengacak-acak langit.
Begawan Wisrawa tetap tenang melihat keadaan istrinya itu meski suasana begitu menegangkan.
 
Dan akhirnya bayi pertama pun lahir, disusul bayi kedua dan bayi ketiga. Mengejutkan, semuanya berwajah gandarwa yang mengerikan. Ada dua bayi laki-laki dan satu bayi perempuan yang baru saja dilahirkan oleh Dewi Sukesi.
Bayi-bayi itu masih trah Gandarwa yang satu keturunan dengan kakek mereka, Prabu Sumali meski kini telah diruwat menjadi manusia biasa.
 
Bayi yang pertama lahir berwarna merah kulitnya dan tatap matanya amat tajam, maka bayi itu diberi nama Rahwana. Bayi yang kedua lahir berwarna keemasan dan tatap matanya agak tenang, bayi itu diberi nama Kumbakarna. Bayi yang ketiga berkelamin perempuan dan berwarna agak kuning, bayi itu diberi nama Sarpakenaka.
Ketiganya merupakan anak-anak Begawan Wisrawa yang merupakan bangsa Gandarwa. Meski buruk rupa, ketiga anak-anaknya digembleng untuk menjadi sakti dan memiliki jiwa kautaman.
 
Kabar lahirnya putra-putri Begawan Wisrawa ini sampai ke telinga Prabu Sumali dan Prabu Danaraja. Kedua raja ini memiliki respon yang berbeda, Prabu Sumali menyambut bahagia kelahiran cucu-cucunya itu sedangkan Prabu Danaraja agak was-was dan tidak bahagia.
Mengingat Prabu Danaraja sempat memperoleh wangsit dari Dewata bahwa ia memang sakti dan tidak bisa mati namun hanya bisa dibunuh oleh saudara seayahnya sendiri.
 
Diantara ketiga anak-anak Begawan Wisrawa, ada dua anak laki-laki ialah Rahwana dan Kumbakarna. Mungkinkah kedua-duanya akan menjadi lantaran akhir hidup Prabu Danaraja ?
Meski bersaudara, Rahwana dan Kumbakarna berbeda watak. Rahwana sebagai anak sulung memiliki kedigdayaan dan ambisi yang besar, sedangkan Kumbakarna walau kuat dan perkasa tetapi ia lebih tenang perangainya malah lebih kalem dalam bertindak.
Bisa ditebak, siapa yang akan menjadi sosok dibalik akhir riwayat Prabu Danaraja kelak.
 
*****

Minggu, 04 Juli 2021

Kamu pasti bertanya-tanya kenapa Nita Thalia suka memakai kostum ala rocker ?

Kamu pasti bertanya-tanya kenapa Nita Thalia suka memakai kostum ala rocker ?
 
Jawabannya ; Kostum adalah identitas seniman, wajar kalau bergaya apa saja' seniman harus berkompromi dengan kemajuan jaman dan trend yang ada.
 
Kesimpulannya ; Kostum ala rocker merupakan ciri khas yang paling mudah dikenali oleh banyak orang, musik Dangdut tidak lepas dari pengaruh rock n roll sehingga kostum penyanyi Dangdut kadang susah dibedakan dengan rocker. Sebab, yang pertama kali berdandan adalah H. Rhoma Irama maka beliaulah rocker melayu pertama di dunia. Sebetulnya kostum rocker adalah cerminan watak seorang pelantun lagunya, namun jangan salah kalau saya juga pernah menyanyikan lagu bernada sedih meski berpakaian ala rocker. Rocker juga manusia, bisa menangis kalau menyanyi dan tidak selamanya rocker itu hina.
 
Point Penting ; Kostum rocker tidak mesti menampilkan hal sangar, namun sebuah kejujuran bahwa kehebohan bisa diciptakan lewat fashion yang apa adanya.

Sejak Kapan Nita Thalia menganut genre Dangdut Metal ?

Sejak Kapan Nita Thalia menganut genre Dangdut Metal ?
 
Jawabannya ; Sejak 2002, Nita Thalia yang merupakan bintang muda dangdut masa depan sedang merintis karir dari bawah' awalnya Nita Thalia dikenal sebagai sosok yang lugu dan pemalu, hal ini dilihat dari gaya bernyanyi di atas panggung. Sebenarnya Nita Thalia kurang begitu tertarik dengan musik cadas karena bertolak belakang dengan jiwanya sebagai penyanyi santun. Namun, semua berubah saat diundang konser bersama Orkes Dangdut Rock Rudysta pada tahun 2003 silam. Nita Thalia dianggap cocok sebagai vokalis perempuan pertama bagi Orkes Rudysta yang tenar lewat lagu "Maling" ciptaan Endang Kurnia.
 
Pada Akhirnya ; Nita Thalia mulai terbiasa menjalani kisah barunya sebagai pedangdut ugal-ugalan yang energik dan mampu mengumpulkan penonton dengan aksi panggungnya mirip Ozzy Osbourne (vokalis Black Sabbath). Setelah itu Nita Thalia merilis lagu dangdut metal pertamanya yang sampai hari ini masih dinyanyikan bahkan melegenda ialah "Goyang Heboh". Lagu ini dirilis pada tahun 2004 yang diciptakan oleh Endang Kurnia juga dan hasilnya memuaskan. Menurut pengakuan Nita Thalia, sudah hampir dua dekade lagu "Goyang Heboh" mengudara di acara-acara konser dangdut sejak 16 tahun lalu. Uniknya cuma Nita Thalia sendiri yang menyanyikan lagu ini dan sangat amat jarang penyanyi dangdut lain mengcover lagunya meski di era kini sedang jadi trend cover lagu orang.
 
Kesimpulannya ; Nita Thalia ingin tampil beda dengan gayanya yang prima dan menjadi rujukan bagi para penyanyi dangdut khususnya penyanyi wanita. Menurutnya, banyak penyanyi wanita yang sejatinya mampu meniru Nita Thalia' namun pelan-pelan banyak yang beralih ke kiblat lain seperti sekarang ini dimana kiblat pedangdut wanita sudah terbelah jadi dua. Boleh saja saat ini pedangdut wanita mengidolakan Via Vallen dan Nella Kharisma, tapi ingatlah... Nita Thalia masih tetap berada di jalurnya dan tidak mendadak ikut-ikutan trend. Ia akan tetap setia di genre Dangdut Metal yang sudah jadi ciri khas dan buktinya masih laku !

 

Banyak yang ingin tahu kenapa Nita Thalia selalu memakai Sepatu Boots ?

Banyak yang ingin tahu kenapa Nita Thalia selalu memakai Sepatu Boots ?
 
Jawabannya ; Jenis sepatu yang dipakai seorang penyanyi merupakan indikator jenis musik yang dianut penyanyi itu sendiri. Dunia semua tahu bahwa Sepatu Boots identik dengan musik rock karena musik tersebut sangat keras dan memicu keramaian. Tak heran Sepatu Boots memiliki kaitan dan fungsi yang amat berguna bagi pemakainya, bagi Nita Thalia sendiri memakai Sepatu Boots adalah suatu kenyamanan dan kebanggaan ditambah perlindungan sempurna agar kaki tidak tertusuk beling/paku dan sangat baik untuk menghangatkan kaki.
 
Kesimpulannya ; Semua penyanyi wajib memakai sepatu boots karena itu merupakan kenikmatan dan kepuasaan bathin. Sepatu Boots merupakan alas kaki yang bagus untuk melakukan pekerjaan dengan durasi waktu cukup lama, tidak lebih di dunia hiburan yang memerlukan energi extra. Dan terkhusus untuk pecinta fashion, Sepatu Boots merupakan simbol budaya yang tidak terbantahkan bahkan menjadi hal penting lantaran kebutuhan di zaman ini meningkat tajam oleh perubahan jaman. Sepatu Boots yang dikoleksi Nita Thalia amatlah banyak dan tidak sedikit, mungkin penonton menganggap sepatu boots selalu identik dengan citra seorang penyanyi dan itu realita. Tetapi, di jaman modern bukan lagi suatu realita bahkan suatu tuntutan trend yang mengharuskan manusia beradaptasi dengan apa yang terjadi saat ini.

 

Kenapa Nita Thalia Kerap Berpakaian Seksi Meski Pakai Celana Panjang ?

Kenapa Nita Thalia Kerap Berpakaian Seksi Meski Pakai Celana Panjang ?
 
Jawabannya ; Pakaian seksi adalah sebuah kebanggaan bagi seorang penyanyi wanita, sebab belum afdol rasanya kalau tidak mengumbar keseksian meski menuai hujatan. Sebenarnya para penghujat itu tidak mengerti dan tidak tahu bagaimana rasanya berpakaian seperti itu. Saat ini pakaian seksi jadi kebutuhan, tidak ada yang tidak butuh. Bukan rahasia lagi bahwa keseksian wanita mampu hadirkan kesenangan bathin bagi siapa pun yang melihatnya khusus untuk laki-laki normal. Mereka yang menghujat biasanya bukan orang-orang normal, sebab diseluruh dunia bukan pakaian yang jadi bahan hujatan namun sikap dari pemakainya. Bagi saya bersikap baik adalah cara untuk merebut hati orang, bukan berarti harus angkuh layaknya memiliki kelebihan.
 
Kesimpulannya ; Yang penting punya sikap, pakaian hanya sekedar hiasan tubuh belaka. Sikap merupakan bagian dari iman, sebab cara orang beriman dilihat dari sikapnya merasakan keadaan. Berhentilah menilai penampilan luarnya, sebab tidak sedikit penampilan luar bertolak belakang dengan sikapnya.

 

Kostum Favorit Nita Thalia Adalah Jumpsuit

Kostum Penyanyi Yang Paling Sering Dipakai Nita Thalia Adalah Jumpsuit.
Koleksi Jumpsuit Milik Nita Thalia Sangat Banyak, Diantara Banyaknya Jumpsuit Ternyata Ada Jumpsuit Yang Paling Sering Dipakai Bahkan Jadi Kesayangan.
 
Jumpsuit Itu Berwarna Merah, Krem dan Kuning. Biasanya Masing-Masing Jumpsuit Dipakai Sesuai Event-Event Tertentu Dengan Sponsor Berbeda.
 
Ketika Nita Thalia Ikut Event "Spekta Merah" Ia Memakai Jumpsuit Merah. Biasanya Dipadu Dengan Sepatu Boots Hitam Panjang Yang Jadi Trademark Sang Penyanyi.
 
Tapi, Terkadang Kalau Sedang Bosan' Nita Thalia Hanya Memakai Sepatu Sneakers Saja Karena Alasan Tertentu. Mungkin, Boots nya Belum Dicuci atau Lupa Dibawa Ke Panggung.
Kalau Kondisinya Seperti Tadi, Penyanyi Wajib Bersikap Profesional dan Tidak Boleh Manja.