Dewi Sukesi dikurung dalam penjara yang gelap karena kabur dari keraton untuk menemui Begawan Wisrawa. Singkat cerita Begawan Wisrawa tidak bisa membiarkan hal semacam ini terjadi karena ini akan menjadi kekerasan dalam rumah tangga.
Begawan Wisrawa memohon bantuan kepada Prabu Sumali untuk menyelesaikan semua ini supaya Dewi Sukesi bisa dibebaskan dari penjara.
Surat pun dikirim kepada Prabu Danaraja, namun sikap keras hati sang prabu membuat Prabu Sumali murka karena anaknya telah diperlakukan secara tidak manusiawi. Maka tidak ada cara lain selain menegurnya secara kekerasan, Prahasta ditugaskan untuk menyelamatkan Dewi Sukesi yang disandra dalam bui.
Prabu Danaraja tahu hal itu, ia memerintahkan Patih Gohmuka untuk mengusir wadyabala Alengka. Tidak lama kemudian prajurit Lokapala dan Alengka bentrok di perbatasan.
Sayangnya prajurit Lokapala terlalu kuat untuk dihadapi berkat kehebatan Patih Gohmuka. Pasukan dari Lokapala memenangkan pertarungan sehingga usaha Prahasta gagal total.
Pasukan dari Alengka yang dipukul mundur akhirnya kembali ke istana, mereka melapor bahwa usaha untuk membebaskan Dewi Sukesi gagal tanpa hasil.
Prabu Sumali tidak tinggal diam saat putrinya disandra oleh suaminya sendiri. Akhirnya Prabu Sumali mengajak Begawan Wisrawa untuk mediasi denga Prabu Danaraja bahwa memang masalah ini harus diselesaikan secara kekeluargaan tanpa kekerasan.
Setelah dijelaskan lebih lanjut akhirnya Prabu Danaraja sadar bahwa ia memang tidak berjodoh dengan Dewi Sukesi lantaran sang dewi hanya mau meladeni orang yang mampu menjabarkan Sastrajendra Hayuningrat.
Dewi Sukesi akhirnya dibebaskan dari penjara dan diboyong pulang ke Alengka. Prabu Danaraja hanya bisa melihat dan merasakan kegagalan dalam membangun mahligai rumah tangga.
Dewi Sukesi lantas dinikahi oleh Begawan Wisrawa, namun setelah menikah sang dewi memilih tinggal di pertapaan Dederpenyu karena setia pada suami.
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar