Jumat, 25 September 2020

Puisi : Cintaku Tertinggal Di Pesurungan

Foto : Terminal Bis Tegal, Pesurungan, Tegal Barat, Kota Tegal

Malam ini aku akan pergi
Merantau ke luar negeri
Diantar oleh dirimu
Wahai Kekasihku

Sehabis aku membeli tiket bis kota
Kau peluk aku sambil berurai air mata
Seakan tak ingin kehilanganku
Namun aku coba tenangkan dirimu

Pesurungan di malam hari
Aduhai sungguh dingin sekali
Jaket kulit ini menjadi saksi
Keberangkatanku malam ini

Pesurungan di malam hari
Angin bertiup kencang sekali
Semakin dingin udara malam ini
Kuharap engkau mengerti semua ini

Suara mesin dari knalpot bis
Hatiku semakin teriris-iris
Lambaian tanganmu itu
Akan kuingat-ingat selalu

Jangan pernah anggap perpisahan ini
Sejatinya itu hanyalah sebuah permulaan
Cintaku dan cintamu kini sedang diuji
Ketika jarak dan waktu memisahkan

Bersiaplah untuk menerima
Kepulangankan lusa nanti
Pastikan engkau tetap setia
Menanti kepulanganku nanti

Cintaku tertinggal di Pesurungan
Menghadirkan hangatnya kerinduan
Entah sampai kapan semuanya berlalu
Oh, sayang nantikan kehadiranku

 

Senin, 21 September 2020

PKI SUDAH MATI, TAPI CARANYA DIPAKAI LAGI

Gambar : Bendera Partai Komunis Hindia 

PKI memang sudah mati, tapi ajaran ideologinya masih hidup bahkan abadi hingga kini.

Apa itu ideologi PKI ?

Ideologi PKI adalah menghalalkan segala cara untuk merebut kekuasaan dengan cara menciptakan kekacauan dalam segala bidang.

PKI sudah tidak ada, namun sisa-sia peninggalannya masih bisa kita temui. Lantas mengapa bangsa Indonesia membenci PKI dan menjadikan PKI sebagai sumber umpatan terhadap orang yang tidak seideologi ?

Jawabannya adalah faktor politik, karena persaingan menuju kursi kekuasaan amat ketat. Maka cara kasar dan tidak manusiawi kadang dilakukan oleh sekelompok orang yang dibutakan oleh kemilau jabatan.

Sudah sering kita temui betapa hasrat untuk berkuasa jauh lebih dominan daripada mawas diri. Karena cerita lama tentang gerakan kiri masih jadi bahan omongan semua orang, jadi siapa pun yang tahu hal ini pasti menyimpan rasa penasaran tinggi.

Diam bukan berarti membiarkan, ideologi kiri sebenarnya bisa ikut mati bersama penciptanya. Namun, seiring berjalannya waktu ideologi kiri malah dipakai juga oleh orang berideologi kanan.

Alasannya jelas seperti tadi, politik yang menyilaukan mata hati sehingga butalah orang bermoral itu.

Orang bermoral pun menganggap PKI adalah rujukan untuk merebut kekuasaan secara tidak sah.

Jiwa revolusi masing-masing dimiliki setiap manusia, mereka berhak untuk merevolusi diri sendiri agar bisa merubah haluan politiknya.

Ideologi khas PKI kini jelas terasa dalam kehidupan kita, saling menjatuhkan dan saling melecehkan itulah khasnya.

Mungkin sulit untuk dihilangkan karena apa saja halal untuk dilakukan asal tujuan tercapai.

Rabu, 16 September 2020

Puisi : Sok Suci Sok Bersih

Foto : Novel Fatrio
 
Engkau tiada bedanya dengan kotoran
Engkau tiada bedanya dengan sampah
Merasa paling suci sebagai manusia
Merasa paling bersih dari dosa-dosa

Jangan sok bersih
Jangan sok suci
Di dalam hatimu belum tentu bersih
Apalagi isi otakmu belum tentu suci

Kau pamerkan kebaikanmu demi pencitraan
Membagi harta benda tanpa perhitungan
Senyum manismu cerminan sejuta kebohongan
Manis ucapanmu hanyalah sebuah bualan

Manusia terlahir harus berdosa
Tak ada satu pun yang tak berdosa
Ibaratnya bagai kehilangan tongkat
Akhirnya kau menjadi manusia sesat

Kau bangga jadi penguasa
Hanya karena punya segalanya
Belum tentu kau masuk surga
Hanya karena punya kunci surga

Lagakmu bagai seorang mafia
Rakus, tamak dan juga serakah
Sengaja engkau tanam bibit-bibit nista
Tumbuhlah jiwa angkara murka berbuah antah berantah

Puisi : Masih Terasa

Foto : Maria Vania

Minggu lalu kau berpamitan
Untuk pergi keluar kota
Mencari sebuah pekerjaan
Di tengah luasnya ibukota

Aku sendiri disini
Merenungi nasibmu
Tak tahu harus apa lagi
Saat aku harus melepasmu

Masih terasa belaian tanganmu
Masih terasa hangat pelukanmu
Masih terasa segala kebaikanmu
Masih terasa suara dari bibirmu

Ingin sekali melepas rindu
Semakin hari semakin tak menentu
Dinginnya malam ini tanpa dirimu
Kehadiranmu hangatkan malamku

Bantal guling ini dan selimut ini
Tak mampu menggantikan dirimu
Bila suatu saat nanti kau kembali
Engkau masih mengingat diriku

Selasa, 15 September 2020

Desain Kaos Pemain Sepak Bola : Timnas Indonesia 1992-1994

 Timnas Indonesia 1992

 Timnas Indonesia 1993

Timnas Indonesia 1994

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 13)

Omen, Ferry, Zabdiel dan Lucky optimis ini akan menjadi album terbaik. Sebab bukan tidak mungkin ini bisa sukses seperti dulu.
Sponsor-sponsor pun disiapkan untuk menangangi konser tour yang akan berlangsung setelah beberapa minggu album diluncurkan.
Pihak event organizer sudah disiapkan, mulai dari panggung hingga keamanan sudah jadi prioritas demi lancarnya acara. 

Kini konser tour telah tiba, The New Bad Boys kembali menyapa penonton dengan lagu-lagunya yang segar.
Meski tidak seheboh awal kemunculannya, profesionalisme masih dipegang secara mantap.
Permainan musik yang cantik menjadi kunci keberhasilan Omen, Zabdiel, Ferry dan Lucky dalam menghibur penonton.
Total sudah 10 kota mereka lalui dalam tour ini. Mereka memperoleh pendapatan dari penjualan tiket sebesar 500.000.000 rupiah hanya dalam dua minggu. 

Angka penjualan tiket yang fantastis ini juga di-imbangi dengan angka penjualan album "Bangkit Dari Kematian" sebesar 30 Juta copy.
Promosi radio dan media televisi amatlah gencar, di tambah sejak saat itu The New Bad Boys mulai melirik bisnis merchandise yang semula tidak dilakukan.
Kaos, sepatu, jam dinding, handuk dan poster orisinil mulai dijajakan selama konser tour berlangsung di masing-masing kota. 

Omen nampak bahagia setelah konser tour dan promosi album berjalan sesuai harapan sekaligus melampaui ekspektasi.
Ia bahagia saat ini bisa kembali berkarya tanpa tekanan dari pihak manapun.
Sepertinya ia tidak akan memutuskan untuk pensiun karena baginya musik adalah jalan hidup. 

Di saat konser tour masih berlangsung, Omen mendapat kabar bahagia karena kini istrinya telah melahirkan. Seluruh personil The New Bad Boys memberi selamat atas kelahiran anak pertamanya itu dengan penuh suka cita.
Omen tidak lupa bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena akhirnya bisa dikaruniai momongan untuk kali pertama dalam hidupnya. 

Sepulang konser, Omen menjenguk istri dan buah hatinya di rumah sakit. Kebetulan sang bayi lahir berjenis kelamin laki-laki dan anak pertamanya itu di beri nama Omar. Sebuah nama yang singkat dan penuh makna yang luar biasa.
Omar merupakan nama yang sangat gagah, jantan dan berwibawa. Mengingat nama Omar adalah nama seorang pejuang kemerdekaan Libya di masa penjajahan Italia yang termasyhur.
Omen dan Fhey nampak berbahagia dan tidak sedikit pun memperlihatkan kesedihan setelah penderitaan yang dulu mereka jalani penuh kerelaan akhirnya terbayar lunas berkat perjuangan tanpa kenal lelah. 

(Bersambung)

Sabtu, 12 September 2020

Jumat, 11 September 2020

Suara Kita : Sertifikasi Ulama Bukan Berarti Membatasi Dakwah


 Foto : Ulama Gadungan, Habib Novel Bamukmin



Alasan kenapa MUI menolak sertifikasi ulama karena takut hak berdakwah dan berfatwa dibatasi oleh negara, padahal sertifikasi ulama sejatinya dilakukan untuk membantu ulama dalam perekonomian keluarga mereka. 


Sertifikasi ulama dilakukan untuk menolong ulama dari jeratan kemiskinan dan ketergantungan hidup pada umat. Karena ulama adalah tokoh rohaniwan yang biasa hidup miskin, maka wajar ada yang menolak program ini.

Keuntungan sertifikasi ulama adalah ulama dapat bantuan operasional dari negara guna meringankan beban hidup. Jadi inilah kebaikan negara terhadap ulama dan bukan sebagai cara untuk mempersempit jalur dakwah para ulama. 

Bukan berarti setelah sertifikasi, para ulama tidak bisa berdakwah secara leluasa. Mereka para ulama justru akan diberi kesempatan untuk menekuni program lain karena memiliki sertifikasi resmi demi kelangsungan hidupnya. 

Khususnya bagi ulama-ulama yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mereka akan memperoleh beasiswa untuk memperlancar pendidikan sekaligus memperkuat ukhuwah antara kaum agamawan dengan kaum birokrat demi persatuan bangsa. 

Ulama yang tidak mencerminkan perilaku seorang agamawan akan dibina untuk mendapat sertifikasi supaya bisa diringankan hidupnya. Jadi sertifikasi ulama bukanlah cara untuk mematikan dakwah namun memperjelas nasib ulama agar tidak terkatung-katung. 

Dengan demikian, ulama tidak perlu lagi khawatir masa depan mereka terancam dan tidak usah beralih pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan. Manfaatkanlah kemudahan ini supaya kelak bisa memberika kontribusi dalam pembangunan moral bangsa yang berdasarkan pada Pancasila & UUD 1945. 

Karya : Joko Lelur 
Ide : Joko Lelur

Kamis, 03 September 2020

Suara Kita : Keabadian Menurut Jaksa Fedrik Adhar

Foto : Jaksa Fedrik Adhar Syaripuddin
 
Dalam sebuah terbitan Kristen, saya menemukan kalimat berikut ini:
 
Ada dua macam keabadian di dalam hidup ini. Abadi di surga bersama tuhan dan semua orang suci, atau keabadian di neraka bersama setan…. 

Dan hanya tergantung pada manusia kemana ia akan masuk. Tuhan ingin manusia semua berada di surga, dan ia telah dan sedang melakukan yang terbaik untuk kita agar kita masuk ke surga. Tihan, bahkan tuhan, tidak dapat lebih dari ini. 

Untuk Kristen, yahudi, muslim, tao, buddhis, hindu, semuanya!
Dan sangat mudah untuk hidup abadi di surga! Cukup percaya pada Yesus Kristus saat ini juga dan anda akan selamat!


Komentar saya : Itu katanya begitu mudah.
 

Tapi lihat : Bagi yahudi, Kristen adalah aliran sesat yang menyimpangkan ajaran agamanya dengan modifikasi. Anda tidak akan masuk surga kalau ikut ajaran sesat.
 

Bagi islam, tuhan tidak punya anak dan tidak diperanakkan. Anda tidak akan masuk surga kalau menganggap tuhan punya anak.
 

Bagi tao, ada banyak tuhan, yesus bias jadi salah satunya, tapi ada yang lebih hebat dari tuhan yaitu tao. Tao jauh lebih hebat lagi dari surga, kenapa harus mengejar surga.
 

Bagi hindu, ada lebih banyak lagi tuhan, tapi yesus bukan salah satunya. Bila ya, bagaimana hubungannya dengan tuhan lainnya?
 

Bagi Buddha, tidak perlu yesus untuk mencapai nirwana.
 

Bagi Fedrik Adhar, mana buktinya? 

Bukti kalau keabadian itu ada dua dan kalau agama anda benar ?

Keabadian Diciptakan Secara "Gak Sengaja"
Jadi Masuk Surga atau Neraka pun menurut penurutan Malaikat'
Katanya "Gak Sengaja" Juga Kan...

Berdosa Gak Sengaja 
Berbuat Baik Gak Sengaja
Selingkuh Gak Sengaja
Korupsi Juga Gak Sengaja

Apapun Serba Gak Sengaja, Ngelonte Pun Gak Sengaja...

Penulis : Ari Indra Mardjaman
Pengedit : Joko Lelur 
Sumber : Akun Pribadi Penulis

Puisi : Paceklik

Kemarau rupanya telah tiba
Debu-debu berterbangan
Menempel di sela-sela kaca
Angin meniup tirai jendela

Para petani memompa air tanah
Dengan diesel tua berkarat
Agar air mengaliri sawah-sawah
Wajahnya hitam agak memucat

Daun menguning di depan halaman
Berguguran jatuh tanpa sisa
Susah cari uang, susah cari makan
Keluarga semakin kurus tubuhnya

Paceklik melanda seisi dunia
Hutan terbakar sinar mentari
Asap mengepul di udara
Menggangu kehidupan sehari-hari

Hutan yang lebat nan hijau
Kini jadi perumahan dan perkantoran
Hati siapa yang tidak galau
Melihat bukit digunduli tanpa disisakan

Alam pun murka meluapkan bencana
Seisi perut bumi mendidih
Muntahan panas menerjang korbannya
Siksa di dunia tidak kalah pedih

Paceklik semakin mencekik
Manusia tiada berkutik
Tidak seindah ukiran batik
Paceklik pintu menuju pandemik