Kamis, 22 Desember 2016

Cerita Wayang : Kresna Duta (PART 02)

Dalam hatinya, Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan ingin sekali menjadi bagian penting dari kubu Pandawa Lima yang katanya akan melaksanakan perang besar. Lalu sang kakek tua itu memohon agar ia bisa manunggal dengan para Pandawa Lima' setidaknya ikut serta dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan peperangan.

Werkudara dan Arjuna menyambut hal itu dengan antusias, akhirnya mereka berdua mengajak Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan ke negeri Wirata untuk membantu para Pandawa yang sedang sibuk hendak melangsungkan upacara.

Sesampainya disana, Ki Demang Ijrapa dihadapkan kepada Prabu Matswapati beserta para punggawa kerajaan, kedatangan orang tua yang sudah lanjut usia tersebut adalah menyampaikan keinginannya sendiri karena merasa punya hutang jasa dengn para Pandawa Lima.

Lantas, Prabu Matswapati menanyakan apa keinginan sesungguhnya yang ada didalam hati Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan putranya. Maka secara tegas ia mengatakan bahwa akan menjadi sesaji upacara suci guna memperlancar prosesnya peperangan.

Mendengar hal itu semua orang terkejut, mengapa orang bijak sekelas Ki Demang Ijrapa mau menjadi sesaji demi kemenangan Pandawa Lima. Kemudian, Prabu Matswapati menanyakan kemantapan Ki Demang Ijrapa yang dikiranya main-main.

Sambil bertekuk lutut dan melakukan sembah, Ki Demang Ijrapa akan menjadi penyebab kemenangan Pandawa Lima dalam menempuh Bharatayudha. Hal demikian juga dilakukan Bambang Rawan putranya, bahkan mereka berdua sudah ikhlas merelakan hidupnya demi kemenangan orang yang dahulu pernah menolongnya.

Mendengar pernyataan itu, Prabu Kresna akhirnya mempersilahkan Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan untuk menjadi sesaji kemenangan dalam upacara yang seharusnya mengorbankan hewan ternak.

Akhirnya api pancaka sudah dibakar, disaksikan seluruh rakyat Wirata beserta para prajurit penjaga' Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan mengenakan busana serba putih sebagai wujud kesucian hati dan pikiran yang telah mantap melaksanakan keinginannya.

Sebelum terjun ke atas api, Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan berpesan kepada Prabu Puntadewa, Werkudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa agar negeri Ekacakra yang sudah ditinggal mati Prabu Bakasura dijadikan wilayah kekuasaan Pandawa Lima.

Dengan raut wajah yang sedih, Arjuna merasakan suasana haru menyelimuti jalannya upacara yang memang penuh emosi bergejolak didalam dada. Lantas apa boleh buat' inilah pengorbanan yang dilakukan oleh orang berhati suci demi membalas perbuatan di masa dulu.

Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan hendak terjun ke atas api pancaka untuk mempercepat jalannya upacara sesaji. Namun, sebelum terjun ke atas api' Ki Demang Ijrapa berterima kasih atas bantuan para Pandawa Lima yang dahulu pernah menyelamatkan nyawa banyak orang di desanya.

Arjuna makin memperlihatkan wajah sedihnya dengan meneteskan air mata tanda dibendung membasahi pipinya yang putih bersih. Arjuna mengaku kasihan pada Ki Demang Ijrapa yang dahulu pernah memberinya makanan untuk para Pandawa Lima pada saat baru saja lolos dari tragedi terbakarnya Bale Sigala-gala.

Dengan suara yang agak serak, Arjuna berkata agar Ki Demang Ijrapa mau memberkatinya dan memberinya doa agar Pandawa Lima bisa memenangkan Bharatayudha. Orang tua tersebut sangat tahu apa yang sedang dirasakan Arjuna. Melihat Arjuna menangis, para Pandawa Lima yang lain juga turut meneteskan air mata. Mereka merasa berhutang budi pada Ki Demang Ijrapa yang dahulu menolong mereka saat menghadapi kelaparan di tengah hutan.

Bambang Rawan juga ikut merasakan sesuatu yang membuat hati para pengunjung prosesi upacara sesaji makin dibasahi air mata. Putra tunggal Ki Demang Ijrapa itu merasa bahwa para Pandawa Lima memang telah mengubah takdirnya yang dulunya hendak dijadikan mangsa Prabu Bakasura.

Berkat mereka, Bambang Rawan bisa hidup tentram dan damai tanpa adalnya teror yang berarti.
Segera Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan pamit dari hadapan para Pandawa Lima beserta Prabu Kresna yang menjadi panitia upacara.

Dan terjunlah mereka berdua ke atas api yang berkobar-kobar bagaikan amukan Bathara Brama yang hendak membakar bumi dengan apinya. Setelah mereka terjun, maka tubuh mereka menjadi abu' dan beberapa saat kemudian terdengar suara dari langit. Suara itu merupakan suara Ki Demang Ijrapa dan Bambang Rawan yang sukmanya sudah diangkat ke alam baka.

Dalam suara itu mereka beseru bahwa Pandawa Lima pasti memenangkan pertempuran di Kurukasetra.
Setelah mendengar suara itu, Prabu Kresna yakin bahwa angkara murka yang selama ini menyelimuti dunia bisa sirna jika perang ini dimenangkan oleh para Pandawa Lima beserta wadyabalanya.

Setelah upacara selesai, para Pandawa Lima segera kembali dan melakukan pertemuan rahasia untuk membahas siapa yang akan menjadi sekutu Pandawa Lima dalam perang Bharatayudha nanti.

(Bersambung)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar