Kamis, 15 September 2016

MY SEX STORY : WUJUD PERMINTAAN MAAF SEORANG ISTRI (PART 03)


Percumbuan tingkat kedua dilanjut dengan berciuman ala perancis.
Setelah mencium puting istrinya, Lelaki itu mencium leher dengan penuh nikmat, serasa melayang jiwanya ciuman itu mengakibatkan peningkatan jumlah keringat.
Lalu dilanjut mencium bibir sambil menekan-nekan wajahnya hingga nafas seperti orang berlari.
Wanita itu dicium dengan mesra, meski pelan tapi rangsangan pada ciuman bibir telah membuatnya terbuai.
"Aku benar-benar terbuai, suamiku... Cium terus bibirku yang seksi ini hingga habis" gumam wanita
"Tak kusangka, kamu benar-benar sudah dalam kendaliku" gumam lelaki
Keadaan pada malam itu seperti didalam tungku panas, karena panasnya birahi mampu membakar emosi di jiwa.
"Sayang, aku sudah basah... Ayo cocokan dulu alat vitalmu" gumam wanita
"Sekarang terimalah rudal kendali yang ada didepanmu" gumam lelaki
Melihat alat vital wanita yang menjadi istrinya basah karena rangsangan, maka tanpa menunggu waktu ditekanlah alat vital wanita itu secara perlahan.


Namun, lembutnya kulit alat vital lelaki itu membuat tekanan terasa lembut dan seperti sengatan listrik.
"Ahhhh... Ahhhhh.... Lembut sekali kulitmu, aku jadi geli" gumam wanita
"Oh, sudah terasa nikmat ya... OK' akan kutekan lebih dalam" gumam wanita
Otomatis tekanan alat vital lelaki itu membuat wanita tersebut menggelinjang hingga ekspresi wajahnya terlihat menggoda.
"Bidadariku, wajahmu terlihat cantik saat kau merasakan tekanan dari alat vital ini... Bagus kalau begitu" gumam lelaki
"Jangan berhenti, terus oh.... oh.... Geli sekali.... Ahhhh.... Ahhhh...." ujar wanita sambil mendesah
Penetrasi yang dilakukan lelaki tersebut membuat wanita itu mencapai puncak kenikmatan birahi, yakni orgasme.
"Sayang, aku mau pipis... Tapi ini kok rasanya agak ngilu" gumam wanita
"Akan kutunggu pipismu, aku juga mau pipis sebentar lagi" gumam lelaki yang menekan-nekan alat vitalnya


Lalu kondisi menjadi krusial, dimana kedua mahluk yang sedang mendendangkan tarian asmara tingkat tinggi itu akan mengalami climax.
Dan apa yang terjadi ?
Semprotan air kehidupan dari 2 mahluk yang dimabuk asmara itu akhirnya bercampur dan berakhir indahlah permainan itu.


Sepasang Insan yang bergulat dimalam itu sama-sama terkapar lelah akibat permainan liarnya.
Hangatnya air kehidupan membasahi alat vital wanita itu sehingga terasa lembab.
"Gila, inikah akibatnya saat melayani pasangan ?" gumam wanita
"Oh, berapa banyak tenaga yang kukeluarkan sejauh ini ?" gumam lelaki
Mereka lemas diatas shofa, lalu salah satu diantara mereka bertanya :
"Sudah lelah ?" tanya wanita
"Aku sudah... sudah..." jawab dengan nada pelan
"Sebentar, kamu belum lelah ?" tanya wanita
Lelaki itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda bahwa permainan belum selesai.
"Hangat sekali, kamu sudah buat aku basah total... Sekarang giliran aku yang akan membalasmu" kata wanita itu dengan kondisi lemah
Pergerumulan berlanjut saat lelaki yang sedang duduk melemah itu melihat wanita tersebut berdiri.


Dia rupanya sedang menari dengan gerakan yang aduhai sehingga dorongan nafsu timbul kembali.
Lelaki yang terkulai lemah itu lantas bangkit lagi libidonya hanya karena melihat istrinya itu menari dengan gerakan yang biasa dilakukan penyanyi orkes.
Sontak alat vital yang sudah mengecil tiba-tiba membesar dan memanjang walaupun basah dengan cairan air kehidupan.
Lelaki yang terduduk diatas shofa itu terkagum-kagum dengan gerak lemah gemulai wanita yang ada didepan matanya.
"Tumben, kamu menari dengan gerakan yang kembali merangsangku" gumam lelaki itu
Tanpa iringan suara, wanita itu menari dengan cekatan sehingga aksi sesungguhnya pun dimulai yakni melakukan oral sex.
"Suamiku, izinkan aku mencium rudalmu yang kokoh itu" kata wanita itu dengan nakal
"Ciumlah, sentuhlah, rasakanlah sepuas-puas hatimu" kata lelaki itu
Kontan saja kedua tangan wanita itu menyentuh alat vital lelaki tersebut dan mengocoknya.
"Ahhh.... Kamu ini, aku belum mau dikocok... Eh... Sudah nyelongcong duluan" gumam lelaki sambil tersenyum
"Sayang, biarpun alat vitalmu baunya pesing' tetapi aku cinta karena kau begitu perkasa" gumam wanita sambil mengocok alat kelamin dengan senyum manis.


Mereka berdua saling menunjukan rasa senyum walaupun berkeringat, luar biasanya lagi mereka begitu menikmati suasana malam itu.
"Tanganmu halus sekali, ayo cepat kocok terus..." perintah lelaki itu
"Aku memang ingin melakukan ini demi kamu dan juga keharmonisan rumah tangga kita" kata wanita itu sambil bermain alat vital
"Wah, aku sudah mulai ingin..." kata lelaki dengan pelan
"Ingin keluar ?" tanya wanita itu
"Sayang... Aku minta tambah temponya yach... Biar langsung keluar" bilang lelaki itu sambil meratap
"Baik, akan kulakukan sekarang..." ujar wanita itu
"Ahhhh.... Cepat lakukan saja' kalau kamu masih merasa risih denganku" jawab lelaki tersebut
"Ihhhhh... Masa aku risih dengan alat vitalmu ?, aku kan istrimu sendiri' masa risih dengan anumu sayang..." balas wanita itu sambil mempercepat tempo permainan.


Tak lama, kondisi psikologis lelaki yang menjadi suaminya itu kian menunjukan rasa nikmat. Dan tiba-tiba meneteslah air kehidupan dari lubang saluran kencing lelaki itu.
Wanita yang mengocok alat vital lelaki itu melihat dengan terbelalak kedua matanya. Melihat begitu banyaknya air kehidupan menetes, segera wanita yang menjadi istrinya itu menjilat alat vital lelaki tersebut hingga benar-benar terpesona.
"Ehhmmmm... Ehhmmmmm selai abu-abu yang nikmat, aku suka rasanya dech..." kata wanita itu sambil menjilat-jilat dan mencium alat vital.
"Sayang, aku bangga kamu mau lakukan itu' biasanya tidak..." kata lelaki itu
"Ahh... Ini merupakan kewajiban muliaku sebagai pasangan setiamu, wahai tampan" jawab dengan penuh rasa suka cita
Lalu permainan ini diakhiri dengan pelukan manis yang dilakukan lelaki itu dengan wanita yang menjadi istrinya.
Pelukan mesra itu menjadi penutup kemesraan tingkat tinggi pada malam tersebut.
"Jadi ini ungkapan maafmu atas kesalahanmu tadi siang ?" tanya lelaki itu
"Maaf, aku sengaja melakukan ini demi mendapat maafmu atas ketidakbaikanku terhadapmu" jawab istri sambil dipeluk
"Ya... Ya... Ya... Aku terima maafmu, tapi janji' nanti kalau buat masakan jangan keasinan lagi" ancam lelaki itu sambil mendesah
"Aku janji, dan jika aku salah lagi' maka aku akan meminta maaf lagi dengan cara seperti ini" balas wanita itu dengan bisikan mesra
Akhirnya rasa puas lelaki atas permintaan maaf wanita itu menjadi sebuah pertanda bahwa rumah tangga mereka berdua begitu indah bagaikan di surga.

(END)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar