Jumat, 14 Oktober 2022

Liga Dunhill 1995-1996 : Pelita Jaya FC

 
Nama Klub : Pelita Jaya FC
Didirikan : 28 Januari 1986
Julukan : The Metropolis
Markas : Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Suporter : The Commandos
Klasemen Akhir : Peringkat 2 (Wilayah Barat) & Peringkat 3 (Babak Play-Off Grup B)
Kapten Tim : Bonggo Pribadi (Indonesia)
Pemilik Klub : H. Nirwan Dermawan Bakrie
Induk : PT. Bakrie and Brothers
Pelatih : Selimir Milosevic (Yugoslavia)

Selasa, 13 September 2022

Jumat, 12 Agustus 2022

Puisi : SERBUK SIALAN

Hidupku berantakan
Hidupku tak karuan
Gara-gara serbuk sialan
Terhanyut dalam khayalan 

Hidupku tak beraturan
Hidupku diambang kehancuran
Gara-gara serbuk sialan
Terperosok ke jurang kenistaan 

Lupa kewajiban
Banyak tuntutan
Lupa sarapan
Banyak kebutuhan

Semakin tak masuk akal
Sungguh diluar dugaan
Harta benda habis terjual
Untuk beli serbuk sialan

Saatnya telah tiba malaikat pencabut nyawa
Melambai-lambai seakan menyapa
Badan kurus kering, mulut pun berbusa
Nafas pun sampai di tenggorokan seiring lepasnya sukma 

Kulit pun tinggal tulang
Lemak di perut pun hilang
Terkapar di hinggapi lalat
Bau busuk pun menyengat

Jumat, 08 Juli 2022

Puisi : SEMUA ITU PALSU

Tiada satu pun yang tahu
Memang semua itu palsu
Sandiwara tipu-tipu
Sungguh tak tahu malu 

Pura-pura cari perhatian
Supaya dapat belas kasihan
Padahal cuma cari kesempatan
Kesempatan dalam kesempitan

Cita-cita jadi orang kaya
Tapi nganggur tak mau kerja
Ikut gerombolan unjuk rasa
Biar dapat amplop putih warnanya

Dapat amplop isi recehan
Foya-foya tiada karuan
Unjuk rasa hanya kepalsuan
Agar bisa dapat recehan

Semua itu palsu
Semua itu halu
Unjuk rasa cari perkara
Ujungnya masuk penjara

Jumat, 18 Maret 2022

Kisah Arjuna Sasrabahu : Lokapala Bedhah (Episode 19)

 

Raja Lokapala, Danaraja

Patih Gohmuka yang tinggal kepalanya saja melayang ke arah istana Lokapala, saat itu Prabu Danaraja sedang duduk bersama para pejabat kerajaan.
Mereka dikejutkan oleh potongan kepala yang diduga adalah kepala Patih Gohmuka yang telah dipenggal oleh Rahwana.
 
Prabu Danaraja merasa bahwa Rahwana sudah keterlaluan pada utusannya. Lalu, Prabu Danaraja bersiap untuk mengadakan rapat tertutup mengenai kejadian naas yang dialami Patih Gohmuka.
Keputusan pun disetujui, akhirnya memutuskan untuk menyerbu Alengka lagi untuk kedua kalinya.
 
Saat Prabu Danaraja bersiap untuk menyerang Alengka guna menyadarkan Rahwana, tiba-tiba datang para pengungsi dari negeri lain meminta perlindungan dan pengayoman.
Rupanya Prabu Danaraja sadar, Alengka yang dipimpin Rahwana sudah menaklukan wilayah kerajaan lain.
 
Raja Lokapala itu tidak bisa membiarkan Rahwana berbuat semaunya atas dasar memperluas jajahan. Lantas, para pengungsi ditempatkan dalam suatu perkemahan di dekat istana untuk mendapat perlindungan langsung dari para prajurit.
 
Sangking sibuknya mengurus para pengungsi, kerajaan Lokapala sampai tidak sempat menata persiapan untuk menyerang Alengka.
 
Prabu Danaraja tidak bisa menyerang Alengka semudah itu karena kerajaan tersebut dikenal memiliki armada tempur yang tangguh dan selalu menang perang.
Mungkin pihak Lokapala sendiri lebih memilih untuk mementingkan kemanusiaan daripada harus berperang.
 
Berita mengungsinya rakyat dari negeri-negeri tetangga Lokapala akhirnya terdengar sampai ke telinga Rahwana.
 
Sebagai raja angkara murka ia tidak segan-segan membunuh siapa saja yang masih hidup. Rahwana takut rahasia kekuatan bala tentaranya dibocorkan musuh lewat para pengungsi yang menjadi saksi terjadinya perang.
 
Tanpa tedeng aling-aling, Rahwana memerintahkan pasukan Alengka menyerbu wilayah Lokapala yang diyakini ada pengungsi dari negeri luar.
 
Suasana makin mencekam, negeri Lokapala seperti dihantam sapu dendaning jawata.
Prabu Danaraja yang menyaksikan fenomena aneh di langit seolah mendapat wangsit bahwa akan terjadi perang besar di bumi kelahirannya.
 
Negeri Lokapala akan mengalami satu peristiwa besar yang kelak akan mengubah sejarah.
Dan nyata saja, Negeri Lokapala diserbu pasukan dari Negeri Alengka dari segala penjuru arah. Karena berada di tengah lembah perbukitan, pusat pemerintahan kerajaan terlihat dari bukit-bukit yang mengitarinya.
Pasukan Alengka yang terdiri dari bala tentara manusia, raksasa dan mahluk-mahluk kasat mata (Lelembut) datang berduyu-duyun untuk menunggu komanda perang.
 
Apa yang dikhawatirkan akhirnya terjadi, wadyabala Alengka menyerbu pusat pemerintahan Lokapala dengan cepatnya. Jumlah kekuatan pasukan Lokapala yang berjaga-jaga disekitar kotaraja tidak sebanding dengan jumlah pasukan Alengka yang menyerbu tanpa terhitung.
 
Banyak korban berjatuhan, nyaris tidak ada yang tersisa' Penduduk kerajaan Lokapala jadi korban keberingasan prajurit-prajurit Alengka yang didominasi oleh kaum denawa. Kebetulan mereka tidak hanya membunuh siapa pun yang ditemui, tetapi juga memangsanya sebagai santapan mengingat mereka adalah denawa-denawa haus darah.
 
Tidak lama setelah penyerbuan, Rahwana datang sendiri dengan mengendarai kereta perangnya yang ditarik kuda.
Rahwana menerjang barisan prajurit Lokapala dengan membabi buta, tidak ada yang bisa menghalangi laju kereta kudanya.
 
Kereta kuda yang dinaiki Rahwana ditarik 10 ekor kuda yang merupakan pemberian dewa. Rahwana memacu kereta kudanya dengan penuh semangat dan berhasil menerobos ribuan prajurit Lokapala.
Rahwana berhasil sampai ke pusat kutaraja Lokapala dan berteriak menantang Danaraja muncul untuk bertarung.
 
Dari dalam ruangan, Danaraja mendengar suara teriakan Rahwana yang menantangnya adu kekuatan.
Maka tidak tinggal diam, Danaraja maju melawan Rahwana dalam perang tanding. Inilah yang disebut perang saudara satu ayah dalam sejarah keluarga Begawan Wisrawa.
 
Danaraja harus menghadapi Rahwana yang masih adiknya sendiri, dan pertarungan itu dimenangkan oleh Rahwana setelah Danaraja dikalahkan lalu terbunuh.
Danaraja terbunuh setelah dipenggal oleh Rahwana dengan sebilah pedang saat sedang mengeluarkan Aji Rawarontek.
 
Penyebab kenapa Danaraja mengeluarkan Aji Rawarontek tapi tidak digunakan untuk bertarung, karena ia sayang kepada Rahwana dan demi membahagiakan adiknya itu ia rela mati.
Aji Rawarontek yang dikeluarkan dari tubuh Danaraja berpindah tempat ke diri Rahwana. 
 
Otomatis, Rahwana mewarisi jurus milik kakaknya itu dan semakin sakti.
Mengingat dulu Rahwana bertapa selama 50 tahun untuk memperoleh kesaktian atas anjuran Begawan Wisrawa dan Begawan Sumali.
Kini Rahwana boleh mengklaim diri sebagai raja terkuat sepeninggal Danaraja.
 
Rahwana memenangkan pertempuran dengan gemilang meski ia merasa malu karena gagal menghabisi Danaraja secara jujur.
Rahwana justru ingin sekali memainkan kekuatan yang ia dapat dari bertapa di gunung gohkarna selama 50 tahun dengan menjajal kesaktian Danaraja.
 
Tapi, karena sudah terlanjur rela dihabisi Rahwana' Danaraja mengalah demi keutuhan keluarga.
Danaraja naik ke kahyangan lalu diangkat menjadi dewa oleh Batara Guru dengan gelar Batara Kuwera.
Tugas Batara Kuwera adalah menjaga harta kahyangan dan juga menjaga taman kahyangan.
 
Konon di taman kahyangan itu ada kebun bunga ajaib yang disebut Kembang Dewaretna. Kembang Dewaretna adalah bunga ajaib yang bisa membawa keberuntungan bagi siapa yang merawatnya.
Jika bunga ajaib itu dirawat dan dipelihara oleh orang biasa maka bunga itu akan membuatnya jadi orang kaya raya dan tidak kehabisan harta selamanya.
 
Dan jika bunga ajaib itu dipelihara oleh seorang raja maka negeri yang ia pimpin akan makmur dan sejahtera. Apalagi ketika raja yang memelihara bunga ajaib itu berperang, maka raja beserta bala tentaranya akan selalu menang perang tanpa kekalahan.
 
*****

Rabu, 23 Februari 2022

RATAPAN KAUM OPOSISI

Sudah jatuh tertimpa tangga
Itulah hidup yang harus dijalani
Dan menjadi sebuah realita
Merasa terhina dalam kehidupan ini
 
Hanya karena berbeda pendapat
Orang lain tutup pintu rapat-rapat
Hanya karena ingin berjuang
Nasib justru menemui hal malang
 
Sudah habis rasa malunya
Sudah hilang rasa ibanya
Sudah luntur rasa manusiawinya
Sudah lenyap rasa keadilannya
 
Menghujat adalah keharusan
Menjadi senjata perlawanan
Namun semua itu sia-sia
Hanya sebuah ocehan belaka
 
Oposisi menangis di pinggiran
Oposisi meratapi kesedihan
Oposisi dimusuhi banyak orang
Oposisi dipermalukan banyak orang

KULIT DAN ISI

Kita sering menilai orang lain
Dari luarnya saja
Kita sering menuding orang lain
Dari tampangnya saja
 
Padahal tidaklah sama
Luar dalam tidaklah sama
Kulit lebih baik daripada isinya
Isi lebih baik daripada kulitnya
 
Kalau dilihat-lihat kontras bedanya
Perbuatan tidak sejalan dengan pemikiran
Mau dipandang sebelah mata
Atau dipandang seutuhnya
 
Tiada yang sempurna manusia di dunia
Tiada yang sempurna mahluk di dunia
Semuanya sama saja tiada bedanya
Semuanya sama banyak kekurangannya

TERLAHIR DUNGU

 
Ayah... Ibu...
Mengapa aku berbeda
Ayah... Ibu...
Mengapa aku terlahir hina
 
Hanya karena aku berbeda
Lalu menjadi mahluk yang hina
Hanya karena aku berbeda
Aku berbeda dengan yang lainnya
 
Aku merasa ingin seperti mereka
Terlahir sempurna segala-galanya
Mengapa harus begini nasibku
Merasakan kisah yang pilu
 
Aku merasa diperlakukan berbeda
Terlahir dungu tidak seperti mereka
Mengapa harus hancur hidupku
Terlindas roda zaman yang tidak tahu malu
 
Haruskah aku menggugat kenyataan ?
Sedangkan aku hanyalah manusia biasa
Mungkinkah aku menolak kenyataan ?
Berserah diri atas segala kekurangannya

Kamis, 17 Februari 2022

Ika Dezta, Mantan Juara D'Terong Indosiar Yang Kini Menyandang Status Janda

 

IKA DEZTA

Ika Dezta adalah seorang wanita berusia kepala tiga yang tinggal di Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah, Ia merupakan seorang wanita berprofesi sebagai penyanyi dangdut yang cukup terkenal di kampung halamannya. 

Ika, begitulah sapaan sehari-harinya' adalah seorang wanita kampung beranak tiga yang baru saja bercerai dengan suaminya yang bernama Heru Luwak. Perceraian Ika Dezta dengan Heru Luwak ini terjadi pada tahun 2021 lalu akibat kegagalan sang suami dalam memberikan hak nafkah.
 
Perceraian di kalangan penyanyi dangdut kampung kerap terjadi lantaran masalah sepele' yaitu masalah keuangan dan tentu adanya pihak ketiga. Namun, Ika Dezta membantah adanya pihak ketiga seperti yang selama ini menjadi desas-desus. 
 
Ia mengaku murka karena berita perceraiannya itu telah digoreng banyak pihak yang sudah sejak lama meninginkan perpisahan antara dirinya dengan Heru Luwak, mantan suaminya itu. Heru Luwak sendiri bekerja sebagai buruh dan menikahi Ika Dezta sejak tahun 2006 lalu dan berakhir dengan perceraian pada tahun 2021. 
 
Kini Ika Dezta harus menghidupi ketiga anaknya seusai memenangkan hak asuh anak lantaran ada anaknya yang masih bayi. Anak pertamanya bernama Desta, anak keduanya bernama Anindya dan akan ketiganya bernama Azura. 
 
Mengingat sang mantan suami sudah menganggur sejak lama, maka hak nafkah anak-anaknya ditanggung oleh pihak keluarga Ika Dezta sendiri. Notabene anak paling muda yakni Azura yang masih bayi karena butuh asupan ASI. 
 
Ika Dezta dalam curhatannya mengaku menyesal karena pernah menikah muda hanya karena ingin menghindar dari dosa dan zina diluar nikah. Tapi, kenyataannya justru malah berakhir penuh dengan tanda tanya. 
 
Mengapa menikah jadi solusi untuk mencegah zina diluar nikah ?
 
Ika merasa bahwa dirinya terbawa oleh hegemoni ajakan menikah muda oleh teman-teman sebangku SMA nya dulu yang sudah dilamar beberapa bulan sebelum ujian EBTANAS. Dirinya mengaku iri karena didahului teman-temannya yang sudah kadung dapat jodoh sebelum lulus dari bangku sekolah. 
 
Ika yang merupakan anak paling bontot (Anak Terakhir) memilih untuk menikah muda hanya karena iri dengan status teman-temannya yang sudah berumah tangga. Tetapi yang namanya berumah tangga pasti ada cobaan dan rintangan yang harus dihadapi maupun dilalui. 
 
Cobaan dalam berumah tangga itu adalah godaan untuk selingkuh dengan orang lain' bahkan saat itu Ika Dezta kerap digoda banyak laki-laki yang menyawernya dengan uang ratusan ribu rupiah di atas panggung.

Namun, ia tidak tergoda dengan uang saweran dan bujuk rayu manis para laki-laki yang kerap berjoget di panggung ketika sedang bernyanyi. Sayangnya iman tetap saja goyah, lagi-lagi ia menjadi korban dari sisi manusiawi seorang laki-laki yaitu pelecehan seksual. 

Ika Dezta mengaku pernah diraba bokongnya hingga diremas payudaranya sampai geli bukan main, saat itu ia sedang pentas di suatu acara yang menghidangkan minuman beralkohol. Meski, ia mengaku risih dengan perbuatan tidak senonoh itu' tetapi semua itu ia lakukan demi menghidupi keluarga. 

Mengingat ia sejak masih di bangku SMP sudah ditinggal mati ibu kandungnya' karena belum sempat melihat Ika Dezta menikah karena keburu wafat' Ika Dezta mengaku sedih dengan situasi yang dialaminya saat di hari pernikahan ia tidak ditemani sosok Ibu. 

Setiap kali bercerita tentang sosok Ibu, ia kerap menangis karena belum sempat memberikan sesuatu yang terbaik untuk sosok yang mengandung dan melahirkannya itu. Ika Dezta sendiri kini hidup di rumah petak sembari mengurus ayahnya yang kini sudah memasuki usia lanjut. 

Perjuangan untuk bertahan hidup adalah fokus utama dalam karirnya daripada harus mengemis cinta untuk segera dilamar laki-laki lain yang mau menjadi ayah sambung bagi ketiga anaknya itu.

*****


Rabu, 26 Januari 2022

Terlalu Cepat Jatuh Cinta

Kau bilang aku cinta kepadamu
Itu terdengar sangat menggelegar
Bagai dinamit yang meledak
Mengagetkan sejagat raya
 
Kau bilang aku cinta kepadamu
Itu terdengar sangat menggemparkan
Bagai gunung api yang meletus
Banjir lahar meluluhlantah seisi bumi
 
Kau terlalu cepat bilang cinta
Sementara dirimu belum dewasa
Kau terlalu cepat ucap kata cinta
Sedangkan dirimu masih belia
 
Terlalu cepat jatuh cinta
Tanpa pikir resikonya
Terlalu cepat bilang cinta
Tanpa lihata imbasnya
 
Dinamit yang meledak
Gunung api yang meletus
Tiada sebanding dengan kata-katamu
Menggemparkan seluruh isi jagat raya

Menari Di Atas Bangkai

Perang berkecamuk lagi
Rudal ditembak lagi
Perang terjadi lagi
Peluru dilepas lagi
 
Orang-orang tiada dosa
Meregang nyawa sia-sia
Anak-anak kehilangan para orang tuanya
Istri-istri kehilangan para suaminya
 
Kaum berdasi haus kuasa
Obral janji-janji tanpa bukti
Pemuka agama sibuk berdoa
Agar perang segera terhenti
 
Mereka menari di atas bangkai
Tertawa-tawa sambil busungkan dada
Mereka menari di atas bangkai
Berfoya-foya selagi rakyat menderita
 
Keyakinan pun tergadaikan
Demi sesuap kekuasaan
Ayat suci jadi barang obralan
Perintah Tuhan tak lagi dilaksanakan
 
Kebodohan pun meraja-lela
Tertipu oleh manisnya buaian
Moral dianggap dongeng belaka
Peringatan Tuhan tak lagi didengarkan

Tahun Baru Cerita Lama

Aku bosan dengan semua ini
Mengapa selalu saja terjadi
Pergantian tahun selalu begini
Selalu saja sendirian lagi
 
Cerita lama terulang kembali
Disini tanpa impian yang pasti
Laron-laron beterbangan di malam hari
Setelah sehari tak hujan dan panas sekali
 
Lebih celaka lagi tahun ini
Aku masih saja sendiri
Orang lain sudah tiada peduli
Tiada lagi arti bagiku ini
 
Tahun baru cerita lama
Cerita lama tentang cinta
Baik buruknya cinta
Selalu saja ada derita
 
Biarlah semua begitu saja
Agar tiada gejolak angkara
Tanpa ada ketidakpastian
Menyongsong masa depan