Jangan paksa aku, kembali padamu
Jangan paksa aku, kembali mencintaimu
Bila engkau terus hadirkan janji semu
Bila engkau tetap tumpahkan derita kelabu
Sudah lama kau menuntutku
Bertanggung jawab atas dirimu
Seakan kau selalu mencari kesalahanku
Padahal semua itu memang jelas ulahmu
Harusnya kau malu dihadapan dunia
Karena dirimu selalu memaksa diriku
Kau telan mentah-mentah fitnah yang tiada artinya
Sembari aku mencoba lari dari pandanganmu
Bayangkanlah bila aku tak pernah berjumpa denganmu
Mungkin aku tak pernah alami peristiwa pilu
Atau mungkin takdir yang mempertemukan kita
Untuk saling membenci dan mendengki selamanya
Itu dosa besar, jelas dosa besar
Menuduhku yang bukan-bukan
Itu dosa besar, jelas dosa besar
Tuhan... Mohonkanlah keadilan
Jangan paksa aku, mengakui dirimu
Jangan paksa aku, menjadi pendampingmu
Jangan paksa aku, kembali mencintaimu
Bila engkau terus hadirkan janji semu
Bila engkau tetap tumpahkan derita kelabu
Sudah lama kau menuntutku
Bertanggung jawab atas dirimu
Seakan kau selalu mencari kesalahanku
Padahal semua itu memang jelas ulahmu
Harusnya kau malu dihadapan dunia
Karena dirimu selalu memaksa diriku
Kau telan mentah-mentah fitnah yang tiada artinya
Sembari aku mencoba lari dari pandanganmu
Bayangkanlah bila aku tak pernah berjumpa denganmu
Mungkin aku tak pernah alami peristiwa pilu
Atau mungkin takdir yang mempertemukan kita
Untuk saling membenci dan mendengki selamanya
Itu dosa besar, jelas dosa besar
Menuduhku yang bukan-bukan
Itu dosa besar, jelas dosa besar
Tuhan... Mohonkanlah keadilan
Jangan paksa aku, mengakui dirimu
Jangan paksa aku, menjadi pendampingmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar