Selasa, 01 Agustus 2017

Puisi : Noda Dibalik Cadar

Wajar bila ada yang menghinamu
Wajar bila ada yang curiga padamu
Antara kenyataan dan kejujuran
Antara kebohongan dan kebodohan

Bubuk mesiu tercium dari mulutmu
Aroma busuk gigimu terselip daging manusia
Hitamnya penutup kepala membalut hidupmu
Tercemar siasat jahat demi nafsu angkara

Jangan lagi kau dekati
Bila hati sudah mati
Terlalu fanatis dengan aliranmu
Hingga lupa diri asal usulmu

Cadar hitam menutupi wajahmu 
Tersimpan noda-noda keburukan
Sorotan tajam kedua matamu
Cerminkan betapa kau mengerikan

Tak sudi kusentuh tanganmu, ketika darah manusia lumuri kulitmu
Tak sudi kudengar alasanmu, cuma karena mengikuti ajaran sesatmu

Ada noda dibalik cadar
Membuatku jadi sadar
Sungguh malu diriku
Kala terbongkar aibmu

Ada noda dibalik cadar
Otakmu berpikir liar
Hampir semua tertuju
Melihat kejahatanmu

Kau musuhi semua orang
Lantaran berbeda ideologi
Tingkahmu membuatku berang
Cukup sudah sampai disini