Tahun 1988 merupakan tahun bersejarah bagi grup musik GOD BLESS, dimana mereka akhirnya kembali merilis album yang diberi judul SEMUT HITAM. Album ini sebetulnya sudah digarap sejak tahun 1985 setelah teken kontrak dengan UNION ARTIST, namun proyek album ini tersendat akibat padatnya jadwal masing-masing personil GOD BLESS.
Ahmad Albar, sang vokalis masih nyaman bersolo karir dan berkolaborasi dengan beberapa musisi/penyanyi lain.
Ian Antono juga tidak kalah sibuknya, ia sedang mengorbitkan seorang penyanyi wanita yang sedang merintis karir, siapa lagi kalau bukan Nicky Astria dan Anggun C. Sasmi.
Teddy Sudjaya sibuk merintis karir di jalur musik jazz, Jockie Surjoprajogo juga sibuk merilis solo album dan menciptakan beberapa lagu untuk penyanyi-penyanyi solo' salah satunya adalah Chrisye. Donny Fattah juga begitu amat sibuk membantu sang adik, Rudy Gagola yang sedang mempersiapkan album solo.
Meski sibuk dengan pekerjaan masing-masing, entoh GOD BLESS masih bisa nyetel dengan musik-musiknya yang terbilang mengikuti trend. Saat itu BON JOVI adalah grup musik yang sedang berada dipuncak ketenaran lewat album SLIPPERY WHEN WET.
Beberapa nomor atau hits single yang sedang populer seperti YOU GIVE LOVE A BAD NAME, NEVER SAY GOOD BYE dan LIVING ON THE PRAYER begitu merasuk didalam jiwa anak muda yang sedang gandrung-gandrungnya dengan BON JOVI. Hal ini kemudian di-praktik-kan oleh GOD BLESS yang akhirnya menelurkan sebuah album berjudul SEMUT HITAM.
Banyak lagu-lagu GOD BLESS di album SEMUT HITAM mengikuti kiblat BON JOVI, namun beberapa ketukan lagunya juga masih ada yang mengcopy paste DEEP PURPLE. Sejarah mencatat bahwa corak musik GOD BLESS juga terinspirasi dari DEEP PURPLE.
Mengingat dulu GOD BLESS menjadi pembuka konser DEEP PURPLE di Stadion Gelora Bung Karno pada tahun 1976 lalu. Kali ini GOD BLESS mencoba memadukan formula lama dengan formula baru. Antara DEEP PURPLE dengan BON JOVI, kedua-duanya digabung menjadi satu dalam album SEMUT HITAM.
Semula proyek album ini masih dibawah management UNION ARTIST, tapi kemudian diambil alih oleh Log Zhelebour pada tahun 1987 setelah uang kontraknya dikembalikan. Log Zhelebour dengan berani menjadi produser eksekutif bagi album SEMUT HITAM dan menunjuk DJARUM sebagai sponsornya.
DJARUM menggelontorkan dana sponsor sebesar 30% saja dengan membawa merek DJARUM Super untuk tour album SEMUT HITAM. Log Zhelebour tidak kecewa kepada sponsor walau hanya diguyur dana cuma segitu-gitunya. Namun, yang namanya usaha tentu tidak akan mengkhianati hasil. Album SEMUT HITAM yang diproduksi oleh Billboard IND berhasil terjual laku walau baru sebulan beredar.
Hits yang dijagokan GOD BLESS dari album SEMUT HITAM ini adalah KEHIDUPAN, lagu ciptaan Jockie Surjoprajogo ini berhasil mengubah peta musik nasional. Semula, peta musik nasional masih dikuasai oleh para penyanyi solo (Termasuk Ahmad Albar).
Tapi, lewat album SEMUT HITAM ini semuanya berubah' GOD BLESS membangkitkan kejayaan grup musik yang sempat terhenti di akhir tahun 70an karena produser lebih suka mengorbitkan penyanyi solo. Hal ini dikarenakan ongkos biaya rekamannya lebih murah ketimbang grup musik yang tentunya lumayan mahal.
GOD BLESS berhasil meyakinkan anak-anak muda di seluruh tanah air untuk kembali melirik keberadaan grup musik dibanding penyanyi solo. Terbukti, setelah GOD BLESS merilis album comebacknya yang ludes terjual ratusa ribu keping kaset, banyak anak-anak muda yang berani membentuk grup musik dan mengikuti Festival Rock Se-Indonesia.
Festival Rock Se-Indonesia yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1984 ini menjadi alat promosi album SEMUT HITAM. Bahkan sejak saat itu, lagu-lagu GOD BLESS menjadi lagu wajib bagi para peserta yang ikut Festival Rock Se-Indonesia pada tahun 1989.
Ahmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Jockie Surjoprajogo dan Teddy Sudjaya ditunjuk menjadi dewan juri Festival Rock Se-Indonesia setelah lagu-lagu GOD BLESS masuk daftar sebagai lagu wajib yang harus dibawakan sesuai dengan versi masing-masing peserta.
*****