Senin, 10 Februari 2020

Suara Kita : Habib Hanif Al Atthos, Calon Wakil Gubernur DKI 2022-2027

 Gambar : Lambang Propinsi DKI Jakarta


Bagi Anies Baswedan, memenangkan Pilkada 2022 adalah mutlak dilakukan karena demi mengamankan tiket menuju Pilpres 2024.
Akan tetapi, tidak semudah itu memenangkan Pilkada 2022. Sebab bisa jadi Anies Baswedan harus mencari rekan duetnya untuk Cawagub DKI periode kedua.
Ada beberapa nama calon Cawagub yang akan menjadi tandem Anies Baswedan di

Pilkada 2022 nanti. Salah satu nomor terkuat berdasarkan spekulasi adalah munculnya nama baru' kemungkinan Cawagub DKI 2020 yang akan mendampingi Anies Baswedan adalah menantu Habib Rizieq Shihab yakni Habib Hanif Al Atthos.

Habib Hanif Al Atthos tentu bukan nama asing lagi bagi para militan laskar FPI. Selama Habib Rizieq Shihab mengasingkan diri di Mekkah, Arab Saudi' Habib Hanif Al Atthos dipercaya memimpin FPI untuk sementara waktu.

Ulama muda yang satu ini terhitung merupakan salah satu Habib muda dari marga Al Atthos dan konon masih memiliki ikatan dengan marga-marga Habaib ternama seperti marga Smith, marga Al Habsyi dan marga Shihab sendiri.

Tidak ada cara lain, untuk memenangkan Pilkada DKI 2022 nanti Anies Baswedan akan memilih Cawagub DKI dari kalangan ulama. Sebab, bagi Anies Baswedan menjadikan ulama sebagai magnet politik diyakini akan mendompleng suara dalam pencoblosan nanti.

Teori semacam ini cukup masuk akal karena kehadiran ulama menjadi kekuatan terbesar demi memuluskan langkah. Meski potensi Habib Hanif Al Atthos menjadi Cawagub terbuka lebar, bukan berarti sang Habib menerima pinangan itu begitu saja.

Sebab, Habib Hanif Al Atthos merupakan menantu kesayangan Habib Rizieq Shihab yang dipercaya sebagai PLT Imam Besar FPI selagi mertuanya itu dalam pengasingan di Arab Saudi.

FPI jelas akan mendukung Habib Hanif Al Atthos menjadi Cawagub dengan dukungan 95% kekuatan dari kelompok PA 212 dibawah arahan Novel Bamukmin.
Bahkan enterpreneur keturunan Arab sekelas Haikal Hassan Barras akan memberikan sumbangan finansial untuk memperkuat koalisi dalam pencalonan Habib Hanif sebagai rekan kerja Anies.

Ditambah mantan Direktur Lapindo Brantas, Yusuf Martak akan membuka pintu dukungannya untuk mempermulus jalan Habib Hanif agar dijadikan Cawagub DKI.
Seperti biasa, Politik Identitas kembali dipakai untuk kepentingan menggelembungkan suara. Bisa jadi inilah yang ditakutkan oleh semua warga DKI, sebab Anies Baswedan akan menghalalkan segala cara demi mempertahankan kekuasaannya di DKI walaupun harus menggadaikan agama atas nama kekuasaan.

Kalau pun Tuhan mengizinkan, DKI Jakarta pasti akan dipimpin oleh Anies Baswedan lagi, tetapi periode keduanya tidak akan selesai karena bisa jadi meski terpilih dan memimpin lagi' Anies Baswedan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya akibat kasus Lem Aibon dan Banjir yang maha parah dibanding era Ahok, Foke & Bang Yos.

OK sajalah, Ahok dan Foke serta Bang Yos memiliki kualitas kepemimpinan yang baik karena tahu situasi dan kondisi. Sedangkan Anies yang notabene orang Kampus justru tidak mahir melakukan hal seperti mereka bertiga dahulu.

Bisa jadi Anies Baswedan akan diperiksa KPK sebab sampai hari ini KPK masih berusaha mengumpulkan data untuk dievaluasi mengenai kinerja Kepala Daerah yang akan dijadikan tersangka.

Kalau kinerjanya baik, maka KPK tidak akan menangkapnya tetapi kalau buruk kinerjanya maka tidak ada kata kompromi lagi' justru siap-siap diciduk dalam keadaan tertawa tetapi menangis.

(Selesai)