Minggu, 22 Juli 2018

Puisi : Bukan Main


Mendapat pasangan sepertimu
Tak hanya rupawan dan menawan
Namun juga seorang yang dermawan
Betapa beruntung diriku

Betapa bangga hatiku
Memiliki pasangan seindah dirimu
Enak dipandang wajahnya
Merdu didengar tutur katanya

Apalagi kalau urusan diranjang
Lagaknya persis dewi cinta
Merayu menggoda secara menantang
Membuat diriku betah dengan dirinya

Perlakuanmu terhadap diriku
Oh... Sungguh bukan main
Perhatianmu terhadap diriku
Oh... Memang tidak main-main

Kewalahan meladeni permainanmu
Kelelahan menghadapi permainanmu
Berlarut-larut dibelai kedua tanganmu
Kesetiaanku selalu hanya untukmu

Rabu, 18 Juli 2018

Puisi : Jeratan Radikalisme

Sikap intoleran mulai bermunculan
Orang-orang semakin diluar jangkauan
Saling caci maki bahkan menjegal sesama
Jadi bahan konsumsi masyarakat kita

Penutup wajah dan penutup kepala
Menjadi simbol perlawanan terhadap kebebasan
Agama cuma jadi sampul belaka
Demi menutupi segala kejahatan

Negara dibangun dengan susah payah
Seenaknya mau diganti dengan khilafah
Adu domba meramaikan persaingan
Setan tertawak terbahak tak tertahan

Teror berdarah merebak dimana-mana
Nyawa tak berdosa jadi korbannya
Kegalauan dan kekhawatiran menggila
Tiada aman lagi mencari segenggam cinta

Surga yang dijanjikan, omong kosong belaka
Tubuh hancur lebur bersama angan-angan
Neraka yang tak diharapkan, menanti dengan suka cita
Radikalisme lunturkan persatuan dalam perbedaan

Puisi : Sholawat Nyupang

Uang dimana uang
Nasi dimana nasi
Jabatan dimana jabatan
Harta dimana harta

Setiap hari kami mencarimu
Sejak fajar hingga senja berlalu
Kuras tenaga dan pikiran tanpa ragu
Membuang waktu dan terus melaju

Namun malah tiada jua didapat
Hingga wajah dikerumuni lalat
Terpaksa bertapa di bawah beringin
Meski harus merasakan hawa dingin

Asal tidak jadi pemuja setan
Apalagi sampai jadi pengabdi setan
Perut ingin kenyang tanpa biaya
Punya harta tanpa banyak kerja

Nyupang... Oh... Nyupang...
Nyupang... Oh... Nyupang...
Jalan pintas untuk sejahtera
Pilihan logis untuk bahagia

Puisi : Senandung Masa Bokek


Hidup ini seakan tiada artinya
Ketika pekerjaan sulit dicari
Hidup sederhana apa adanya
Rasanya cuma bisa gigit jari

Mau beli ini... Mau beli itu...
Uang receh pun tak tersedia
Mau makan ini... Mau minum itu...
Lapar semakin menjerat jiwa

Bokek, itulah kondisi dompetku
Bokek, inilah kondisi nasibku
Bokek, sampai kapankah terjadi ?
Bokek, sampai habis kesabaran ini

Tuntutan hidup mengoyak nurani
Mencabik akal hingga terkapar mati
Harga barang naik tak terkendali
Tiada lagi pilihan selain mencuri

Puisi : Berantakan & Berserakan

Kau hancurkan hidupku
Kau hancurkan mimpiku
Janji yang lama kini kau ingkari
Lembaran yang baru kau ludahi

Makin tidak menentu masa depanku
Makin jauh dari harapanku
Seakan berlanjut tanpa rasa ragu
Lebur bersama nestapa yang pilu

Berantakan sudah sisa-sisa hidupku
Menangis meratapi kisah yang lalu
Berserakan sudah serpihan kenanganku
Merasakan nikmatnya derita sampai ngilu

Kusadari semua sudah terlukis dilangit ke tujuh
Terlambat sudah emosi ini untuk luluh
Tak peduli segala ancaman mereka
Maju saja jalani kenyataan dunia fana

Puisi : Beri Aku Senyum


Frustasi tiada henti seakan melewati batas nurani
Tersiksa dalam ketidakpastian yang terabaikan
Coba kau selami danau keraguan ini
Agar bisa kau temui dimana kebenaran

Wajah cemberut terlihat dari pipimu
Kurasa kau sedang merana karena asmara
Jangan begitu nanti lama-lama jadi galau
Luapkan emosi dengan lesung pipi ceria

Beri aku senyum dari wajahmu
Jangan ragu-ragu hadapi harimu
Bungkam suara saja suara sumbang
Rebutlah kesempatan jadilah pemenang

Puisi : Sejuta Keluh Kesah Bersamamu


Hari-hari yang lalu bersamamu
Melewati jalan setapak yang kelabu
Terperangkap jeratan rindu
Walau harus terpisah sementara waktu

Jauh aku menatap langit biru
Terbayang selalu wajahmu
Keringat mengucur diwajahku
Menanggung banyak beban pilu

Apa pun yang terjadi saat ini
Kita selalu bersama disini
Menahan serangan bertubi-tubi
Melewati rintangan yang menghalangi

Sejuta keluh kesah bersamamu
Bagian dari rangkaian perjalanan cinta
Demi menggapai yang dituju
Korbankan jiwa raga atas nama cinta

Puisi : Generasi Merah Putih

Pemuda-pemudi Nusantara
Berbeda-beda Bahasa
Pemuda-pemudi Indonesia
Berbeda-beda Budaya

Satukanlah asa untuk bangsa
Satukanlah cinta untuk negara
Indonesia Raya...
Indonesia Jaya...

Generasi Merah Putih
Generasi Pancasila
Generasi Berhati Bersih
Generasi Empat Lima

Singsingkan lengan baju
Janganlah kalian malu
Tunjukkan kehebatanmu
Majulah tanpa ragu

Nusantara tercinta menyapamu
Tetesan peluhmu bukti cintamu
Indonesia tercinta memanggilmu
Tetesan darahmu bukti baktimu

Generasi Merah Putih
Generasi Nusantara Raya
Generasi Merah Putih
Generasi Emas Indonesia

Selasa, 03 Juli 2018

Cerita Anak Muda : Rocker Pensiun (Episode 06)

Konser Tour 20 Kota yang akan dijalani The New Bad Boys untuk menghibur seluruh penggemar.
Hebatnya konser ini begitu akbar lantaran diperkuat dengan sound system kualitas internasional dan teknisi alat musik yang tahu selera para personil The New Bad Boys.
Konser tour sudah berlangsung di 6 kota dengan rekor penonton yang berlimpah ruah. Apalagi lagu-lagu mereka itu digemari seluruh kawula muda, bayaran konser yang diterima begitu fantastis.

Cerita berlanjut saat Omen, Zabdiel, Ferry dan Lucky mulai sukses meraih popularitas. Tidak disangka mereka kerepotan untuk mencari pemain tambahan, gunanya untuk menemani posisi Zabdiel sebagai gitaris.
Tidak butuh waktu lama, muncul seorang pemuda bernama Sahili yang bekerja sebagai teknisi gitar.
Kehadiran Sahili membuat seluruh kru konser heran, apalagi sosok yang satu ini bukanlah orang lama. Sahili memang berprofesi sebagai teknisi tapi dia juga bisa bermain gitar, Zabdiel awalnya ragu-ragu memilih Sahili.
Tetapi, karena tidak ada waktu untuk mencari pendamping maka terpilihlah dia sebagai personil tambahan untuk konser-konser yang akan datang.

Konser 20 Kota yang diselenggarakan untuk mendukung promosi album perdana The New Bad Boys berjalan lancar, hampir seluruh kota bergemuruh menyaksikan kehadiran grup musik itu.
Sahili yang notabene personil baru ikut merasakan efek dari popularitas The New Bad Boys.
Dinilai layak, maka Omen mememutuskan untuk mengangkat Sahili sebagai personil ke 5. Semuanya setuju saja, namun mereka harus minta izin dulu kepada mentor-mentor mereka yakni para pemandu bakat yang dahulu menyatukan mereka.

Konser Tour berjalan sukses dan berakhir dengan manis, Omen salut dengan kemampuan Sahili yang mampu mengimbangi ganasnya petikan gitar Zabdiel.
Sahili sudah direkomendasi oleh Omen untuk menjadi personil baru, namun Omen harus meminta izin kepada Eddy' pentolan The Ex Bad Boys yang menjadi orang dibalik terbentuknya The New Bad Boys.
Seminggu kemudian, Omen dan Sahili datang menemui Eddy yang kebetulan berada di markasnya.
Omen bilang bahwa Sahili telah diangkat sebagai anggota baru grup musik tersebut. Mendengar pernyataan Omen, Eddy merasa dilukai karena pengangkatan Sahili sebagai personil baru cukup mengejutkannya.
Sebab, Eddy belum mengenal Sahili dan menurutnya anak muda itu (Sahili) dianggap bukan gitaris hebat dan hanya bisa mengimbangi bahkan belum bisa menyamai kehebatan Zabdiel.

Eddy mengatakan bahwa Sahili belum bisa diterima sebagai anggota baru The New Bad Boys, rupanya restu tidak menyertai.
Di markas The New Bad Boys, Omen sebal karena gagal mendapat restu atas diangkatnya Sahili sebagai gitaris baru.
Kemudian, Lucky memberi masukan bahwa Sahili harus sering ikut konser untuk membuktikan bahwa secepatnya diadakan pengangkatan secara resmi.
Lalu, The New Bad Boys melakoni konser untuk memeriahkan pagelaran budaya di sebuah gedung pertemuan. Disitulah Sahili diberi kesempatan untuk melakoni aksi kedua setelah konser tour beberapa saat yang lalu.
Para wartawan hadir untuk meliput konser itu dan menyorot sosok baru pada lini The New Bad Boys' siapa lagi kalau bukan Sahili yang terkesan membantu Zabdiel memainkan gitar.

Konser berjalan sukses, meski hanya memainkan 5 lagu saja tetapi itu sudah cukup untuk memeriahkan acara.
Sahili terlihat impresif dan bergairah saat memainkan gitarnya, Zabdiel agak senang dan puas dengan apa yang dilakukan rekan barunya itu.
Seusai konser, Zabdiel diwawancarai oleh sejumlah wartawan. Dirinya mengatakan bahwa Sahili adalah sosok yang bisa dibilang sebagai bantuan kekuatan terbaik.

Ketika Zabdiel diwawancarai, para personil The New Bad Boys beristirahat sambil meminum segelas teh yang disediakan panitia.
Omen memulai pembicaraan, dia berkata bahwa Sahili harus segera dipermanenkan sebagai personil biarpun tanpa seizin dari mentor.
Lucky sependapat, sebab ia mengusulkan agar proyek album kedua segera digarap lantaran permintaan pasar meningkat.
Omen setuju dengan usulan Lucky, maka dari itu Omen menargetkan konser di beberapa kota harus tuntas dan memperoleh pendapatan cukup untuk menyiapkan materi album.
Omen bilang bahwa Sahili harus terlibat dalam penggarapan album walaupun nantinya tidak dikehendaki oleh pihak senior.

Tanpa persetujuan, Sahili diangkat sebagai personil baru The New Bad Boys. Tetapi, untuk mengelabuhi mentor-mentor mereka' Zabdiel dan Omen menyuruh Sahili untuk tidak menampakkan diri sebelum para mentor benar-benar ikhlas menerima keberadaannya.
Album kedua siap untuk digarap dengan kekuatan baru dari sosok Sahili, bahkan perencanaan ini sama sekali tidak diketahui oleh mentor. Mereka menggarap album berada di lokasi yang jauh agar tidak di-intervensi pihak manapun, termasuk media.

Disini, The New Bad Boys benar-benar sudah mulai jauh dari arahan karena mereka benar-benar ingin merdeka.
Omen bahkan mulai menulis banyak lirik lagu untuk direkam, meski isinya kurang masuk akal.
Ditambah, Sahili dan Zabdiel mulai memperlihatkan kombinasi tangguh ketika perekaman album berlangsung.
Mungkin inilah tampilan berbeda yang selama ini dirahasiakan kepada penggemar mengenai The New Bad Boys.

Album kedua yang digarap tanpa proses koordinasi ini akhirnya rampung dan siap edar.
Seminggu kemudian, ditoko-toko kaset banyak ditemukan album The New Bad Boys yang baru. Sontak orang-orang yang berjalan di depan toko segera masuk ke dalam untuk menghilangkan rasa penasarannya.

Meski tidak diputar oleh stasiun radio sebagai promosi, album ini perlahan sukses terjual 200 keping dalam waktu hitungan jam.
Luar biasanya, di televisi sama sekali tidak muncul video clip yang menampilkan lagu-lagunya.
Zabdiel menganggap ini adalah inovasi rebelius yang rupanya melawan arus komersialisme. Sebab, musik yang dihasilkan dirinya dan kawan-kawannya cukup aneh bahkan diluar dugaan.
Meski begitu, The New Bad Boys tetap masih jadi grup musik nomor satu. Semua stasiun radio setiap jam memberitakan kemunculan album ini tanpa promosi.
Rupanya ada pihak perusahaan rekaman dimana grup musik ini bernaung sengaja merahasiakan proses distribusi album.

Omen dan kawan-kawan sukses membuat penggemar terkejut lewat album kedua The New Bad Boys.
Tidak ada yang menyangka akan sefantastis ini, bila ditelusuri lebih lanjut bahwa The New Bad Boys mempromosikan album dengan cara sebaliknya agar tidak dipotong pajak.


(Bersambung)