Rabu, 06 April 2016

Legenda Musik Rock Indonesia : Jamrud (PART 7)

Gambar : Album Jamrud ke 4 yang berjudul Ningrat yang dirilis setelah kematian Sandy Handoko


Tidak disangka kepergian Fitrah Alamsyah dari dunia ini begitu cepat, di rumah sakit ia meregang nyawa hanya untuk menikmati putaw semata. Keluarga teramat shock dan kecewa dengan apa yang terjadi pada lelaki itu. Ia dikebumikan pada esok hari setelah semalam ia dirawat dan meninggal saat proses perawatan di rumah sakit.

Krisyanto, Aziz MS dan Ricky Teddy tidak menyangka akan menghadapi hal yang mereka takutkan sejak lama. Narkoba, benda terkutuk itu telah merenggut nyawa Fitrah yang notabene personil Jamrud yang paling loyal. Proses pemakaman Fitrah mengundang simpati banyak pihak, terutama dari kalangan sesama musisi se Kota Cimahi dan Bandung.

Padahal waktu itu Jamrud sedang masuk masa jayanya, dimana pundi-pundi rupiah masuk ke rekening mereka. Konser diadakan demi mendongkrak penjualan album, bahkan beberapa media massa dan televisi sempat meliput keberadaan mereka.

Mungkin, inilah saatnya Aziz MS sebagai frontman untuk melakukan pembersihan di kubu Jamrud' ia menginterogasi kepada seluruh awak personil dan kru konser. Ia tidak ingin ada korban lagi selain Fitrah yang sudah terlanjur tewas saat dirawat di Rumah Sakit.

Sandy Handoko yang mengetahui hal ini jadi gemetar tubuhnya, setelah ia mengetahui ada pembersihan di kubu Jamrud. Semuanya berhak diberi terapi dan penyuluhan terkait bahaya narkoba, Sandy Handoko yang diam-diam sudah menjadi pecandu narkoba setahun sebelum tragedi yang dialami Fitrah malah memilih mengasingkan diri agar tak jadi sasaran pembersihan.

Sandy Handoko takut, kalau nanti ia ketahuan memakai putaw' maka karirnya di grup musik Jamrud akan berakhir dengan pemecatan dan tentu ia akan dimasukan ke bui. Maka demi menjaga privasi, ia akhirnya berpura-pura tidak tahu dan menjadi lugu.

Tapi, bagaimanapun juga Sandy Handoko yang sudah rapi bersandiwara justru akhirnya ketahuan juga' diceritakan pada bulan April 2000, Sandy mulai berubah tingkah lakunya semenjak jadi pecandu narkoba.

Terbukti, setiap kali Jamrud konser diberbagai kota yang mereka jajaki' Sandy malah lebih senang menyendiri demi menikmati benda haram tersebut. Ia sering menyembunyikan diri di tempat sepi dan jauh dari keramaian. Ia sering menikmati putaw itu di dalam WC, Kamar ganti dan kadang ia juga menikmatinya di ruangan tertutup.

Kecurigaan  para personil Jamrud yang lain mulai terlihat saat Sandy Handoko mulai sulit diajak bicara dan selalu menjauh dari teman-temannya. Dan akhirnya saat sedang menghisap putaw di kamar hotel, ia digerebek oleh Azis MS. Sandy Handoko terkejut saat apa yang ia lakukan rupanya sudah terbongkar, serbuk putaw yang ia simpan di saku celana menjadi barang bukti.

Lalu, Sandy Handoko akhirnya diberi hukuman oleh management' yakni harus mengikuti rehabilitasi di Pondok Pesatren yang berlokasi di daerah Ciamis, Jawa Barat agar sadar dari perbuatannya.

Lalu, dengan dikawan saudaranya Sandy Handoko dibawa ke Ciamis untuk menjalani rehabilitasi sampai benar-benar sembuh dari kecanduan narkoba. Selama Sandy Handoko direhabilitasi, posisinya di grup musik Jamrud digantikan oleh Husin Suherman.

Akhirnya, ketika Jamrud akan menggarap album ke 4' Sandy Handoko masih di Ciamis dan kondisinya dinyatakan sudah agak membaik. Namun, itu sebenarnya hanya sandiwara belaka' ini cara Sandy Handoko agar bisa bebas dari program rehabilitasi supaya bisa meneruskan kebiasaan buruknya itu.

Dan Sandy Handoko pada waktu itu sempat dinyatakan sembuh, padahal kondisi sebenarnya jauh lebih buruk' yakni penyakit Hepatitis B yang ia derita sejak lama akhirnya kambuh.

Walaupun Sandy Handoko sudah tidak kecanduan lagi, tetapi penyakit yang dulu pernah ia derita kambuh akibat racun yang terkandung dalam putaw mulai merusak sistem imunitas tubuhnya. Hal ini akhirnya terjadi saat Jamrud hendak konser. Semua personil Jamrud sudah hadir diatas panggung, dan yang datang belakangan adalah Sandy.

Ketika Sandy hendak menggebuk drumnya, tiba-tiba wajahnya mendadak pucat seperti terkena anemia dan tubuhnya mendadak menggigil seperti masuk angin. Lalu, Sandy pun terjatuh diatas panggung dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kejadian ini sontak membuat penonton terkejut dan mengira ini hanyalah kecelakaan biasa, namun inilah yang menjadi hal tak bisa diduga.

Lalu, bagaimanakah nasib Sandy Handoko setelah jatuh diatas panggung ?

Lalu pada sore hari, Sandy dibawa ke rumah untuk dirawat keluarga' karena kebetulan saat ini keluarga tidak punya uang karena semua uangnya sudah habis untuk membeli putaw. Celakanya lagi kondisi Sandy akhirnya memburuk.

(Bersambung)