Tampilkan postingan dengan label Suara Kita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Suara Kita. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Juli 2021

Kamu pasti bertanya-tanya kenapa Nita Thalia suka memakai kostum ala rocker ?

Kamu pasti bertanya-tanya kenapa Nita Thalia suka memakai kostum ala rocker ?
 
Jawabannya ; Kostum adalah identitas seniman, wajar kalau bergaya apa saja' seniman harus berkompromi dengan kemajuan jaman dan trend yang ada.
 
Kesimpulannya ; Kostum ala rocker merupakan ciri khas yang paling mudah dikenali oleh banyak orang, musik Dangdut tidak lepas dari pengaruh rock n roll sehingga kostum penyanyi Dangdut kadang susah dibedakan dengan rocker. Sebab, yang pertama kali berdandan adalah H. Rhoma Irama maka beliaulah rocker melayu pertama di dunia. Sebetulnya kostum rocker adalah cerminan watak seorang pelantun lagunya, namun jangan salah kalau saya juga pernah menyanyikan lagu bernada sedih meski berpakaian ala rocker. Rocker juga manusia, bisa menangis kalau menyanyi dan tidak selamanya rocker itu hina.
 
Point Penting ; Kostum rocker tidak mesti menampilkan hal sangar, namun sebuah kejujuran bahwa kehebohan bisa diciptakan lewat fashion yang apa adanya.

Sejak Kapan Nita Thalia menganut genre Dangdut Metal ?

Sejak Kapan Nita Thalia menganut genre Dangdut Metal ?
 
Jawabannya ; Sejak 2002, Nita Thalia yang merupakan bintang muda dangdut masa depan sedang merintis karir dari bawah' awalnya Nita Thalia dikenal sebagai sosok yang lugu dan pemalu, hal ini dilihat dari gaya bernyanyi di atas panggung. Sebenarnya Nita Thalia kurang begitu tertarik dengan musik cadas karena bertolak belakang dengan jiwanya sebagai penyanyi santun. Namun, semua berubah saat diundang konser bersama Orkes Dangdut Rock Rudysta pada tahun 2003 silam. Nita Thalia dianggap cocok sebagai vokalis perempuan pertama bagi Orkes Rudysta yang tenar lewat lagu "Maling" ciptaan Endang Kurnia.
 
Pada Akhirnya ; Nita Thalia mulai terbiasa menjalani kisah barunya sebagai pedangdut ugal-ugalan yang energik dan mampu mengumpulkan penonton dengan aksi panggungnya mirip Ozzy Osbourne (vokalis Black Sabbath). Setelah itu Nita Thalia merilis lagu dangdut metal pertamanya yang sampai hari ini masih dinyanyikan bahkan melegenda ialah "Goyang Heboh". Lagu ini dirilis pada tahun 2004 yang diciptakan oleh Endang Kurnia juga dan hasilnya memuaskan. Menurut pengakuan Nita Thalia, sudah hampir dua dekade lagu "Goyang Heboh" mengudara di acara-acara konser dangdut sejak 16 tahun lalu. Uniknya cuma Nita Thalia sendiri yang menyanyikan lagu ini dan sangat amat jarang penyanyi dangdut lain mengcover lagunya meski di era kini sedang jadi trend cover lagu orang.
 
Kesimpulannya ; Nita Thalia ingin tampil beda dengan gayanya yang prima dan menjadi rujukan bagi para penyanyi dangdut khususnya penyanyi wanita. Menurutnya, banyak penyanyi wanita yang sejatinya mampu meniru Nita Thalia' namun pelan-pelan banyak yang beralih ke kiblat lain seperti sekarang ini dimana kiblat pedangdut wanita sudah terbelah jadi dua. Boleh saja saat ini pedangdut wanita mengidolakan Via Vallen dan Nella Kharisma, tapi ingatlah... Nita Thalia masih tetap berada di jalurnya dan tidak mendadak ikut-ikutan trend. Ia akan tetap setia di genre Dangdut Metal yang sudah jadi ciri khas dan buktinya masih laku !

 

Banyak yang ingin tahu kenapa Nita Thalia selalu memakai Sepatu Boots ?

Banyak yang ingin tahu kenapa Nita Thalia selalu memakai Sepatu Boots ?
 
Jawabannya ; Jenis sepatu yang dipakai seorang penyanyi merupakan indikator jenis musik yang dianut penyanyi itu sendiri. Dunia semua tahu bahwa Sepatu Boots identik dengan musik rock karena musik tersebut sangat keras dan memicu keramaian. Tak heran Sepatu Boots memiliki kaitan dan fungsi yang amat berguna bagi pemakainya, bagi Nita Thalia sendiri memakai Sepatu Boots adalah suatu kenyamanan dan kebanggaan ditambah perlindungan sempurna agar kaki tidak tertusuk beling/paku dan sangat baik untuk menghangatkan kaki.
 
Kesimpulannya ; Semua penyanyi wajib memakai sepatu boots karena itu merupakan kenikmatan dan kepuasaan bathin. Sepatu Boots merupakan alas kaki yang bagus untuk melakukan pekerjaan dengan durasi waktu cukup lama, tidak lebih di dunia hiburan yang memerlukan energi extra. Dan terkhusus untuk pecinta fashion, Sepatu Boots merupakan simbol budaya yang tidak terbantahkan bahkan menjadi hal penting lantaran kebutuhan di zaman ini meningkat tajam oleh perubahan jaman. Sepatu Boots yang dikoleksi Nita Thalia amatlah banyak dan tidak sedikit, mungkin penonton menganggap sepatu boots selalu identik dengan citra seorang penyanyi dan itu realita. Tetapi, di jaman modern bukan lagi suatu realita bahkan suatu tuntutan trend yang mengharuskan manusia beradaptasi dengan apa yang terjadi saat ini.

 

Kenapa Nita Thalia Kerap Berpakaian Seksi Meski Pakai Celana Panjang ?

Kenapa Nita Thalia Kerap Berpakaian Seksi Meski Pakai Celana Panjang ?
 
Jawabannya ; Pakaian seksi adalah sebuah kebanggaan bagi seorang penyanyi wanita, sebab belum afdol rasanya kalau tidak mengumbar keseksian meski menuai hujatan. Sebenarnya para penghujat itu tidak mengerti dan tidak tahu bagaimana rasanya berpakaian seperti itu. Saat ini pakaian seksi jadi kebutuhan, tidak ada yang tidak butuh. Bukan rahasia lagi bahwa keseksian wanita mampu hadirkan kesenangan bathin bagi siapa pun yang melihatnya khusus untuk laki-laki normal. Mereka yang menghujat biasanya bukan orang-orang normal, sebab diseluruh dunia bukan pakaian yang jadi bahan hujatan namun sikap dari pemakainya. Bagi saya bersikap baik adalah cara untuk merebut hati orang, bukan berarti harus angkuh layaknya memiliki kelebihan.
 
Kesimpulannya ; Yang penting punya sikap, pakaian hanya sekedar hiasan tubuh belaka. Sikap merupakan bagian dari iman, sebab cara orang beriman dilihat dari sikapnya merasakan keadaan. Berhentilah menilai penampilan luarnya, sebab tidak sedikit penampilan luar bertolak belakang dengan sikapnya.

 

Kostum Favorit Nita Thalia Adalah Jumpsuit

Kostum Penyanyi Yang Paling Sering Dipakai Nita Thalia Adalah Jumpsuit.
Koleksi Jumpsuit Milik Nita Thalia Sangat Banyak, Diantara Banyaknya Jumpsuit Ternyata Ada Jumpsuit Yang Paling Sering Dipakai Bahkan Jadi Kesayangan.
 
Jumpsuit Itu Berwarna Merah, Krem dan Kuning. Biasanya Masing-Masing Jumpsuit Dipakai Sesuai Event-Event Tertentu Dengan Sponsor Berbeda.
 
Ketika Nita Thalia Ikut Event "Spekta Merah" Ia Memakai Jumpsuit Merah. Biasanya Dipadu Dengan Sepatu Boots Hitam Panjang Yang Jadi Trademark Sang Penyanyi.
 
Tapi, Terkadang Kalau Sedang Bosan' Nita Thalia Hanya Memakai Sepatu Sneakers Saja Karena Alasan Tertentu. Mungkin, Boots nya Belum Dicuci atau Lupa Dibawa Ke Panggung.
Kalau Kondisinya Seperti Tadi, Penyanyi Wajib Bersikap Profesional dan Tidak Boleh Manja.

 

Senin, 21 September 2020

PKI SUDAH MATI, TAPI CARANYA DIPAKAI LAGI

Gambar : Bendera Partai Komunis Hindia 

PKI memang sudah mati, tapi ajaran ideologinya masih hidup bahkan abadi hingga kini.

Apa itu ideologi PKI ?

Ideologi PKI adalah menghalalkan segala cara untuk merebut kekuasaan dengan cara menciptakan kekacauan dalam segala bidang.

PKI sudah tidak ada, namun sisa-sia peninggalannya masih bisa kita temui. Lantas mengapa bangsa Indonesia membenci PKI dan menjadikan PKI sebagai sumber umpatan terhadap orang yang tidak seideologi ?

Jawabannya adalah faktor politik, karena persaingan menuju kursi kekuasaan amat ketat. Maka cara kasar dan tidak manusiawi kadang dilakukan oleh sekelompok orang yang dibutakan oleh kemilau jabatan.

Sudah sering kita temui betapa hasrat untuk berkuasa jauh lebih dominan daripada mawas diri. Karena cerita lama tentang gerakan kiri masih jadi bahan omongan semua orang, jadi siapa pun yang tahu hal ini pasti menyimpan rasa penasaran tinggi.

Diam bukan berarti membiarkan, ideologi kiri sebenarnya bisa ikut mati bersama penciptanya. Namun, seiring berjalannya waktu ideologi kiri malah dipakai juga oleh orang berideologi kanan.

Alasannya jelas seperti tadi, politik yang menyilaukan mata hati sehingga butalah orang bermoral itu.

Orang bermoral pun menganggap PKI adalah rujukan untuk merebut kekuasaan secara tidak sah.

Jiwa revolusi masing-masing dimiliki setiap manusia, mereka berhak untuk merevolusi diri sendiri agar bisa merubah haluan politiknya.

Ideologi khas PKI kini jelas terasa dalam kehidupan kita, saling menjatuhkan dan saling melecehkan itulah khasnya.

Mungkin sulit untuk dihilangkan karena apa saja halal untuk dilakukan asal tujuan tercapai.

Jumat, 11 September 2020

Suara Kita : Sertifikasi Ulama Bukan Berarti Membatasi Dakwah


 Foto : Ulama Gadungan, Habib Novel Bamukmin



Alasan kenapa MUI menolak sertifikasi ulama karena takut hak berdakwah dan berfatwa dibatasi oleh negara, padahal sertifikasi ulama sejatinya dilakukan untuk membantu ulama dalam perekonomian keluarga mereka. 


Sertifikasi ulama dilakukan untuk menolong ulama dari jeratan kemiskinan dan ketergantungan hidup pada umat. Karena ulama adalah tokoh rohaniwan yang biasa hidup miskin, maka wajar ada yang menolak program ini.

Keuntungan sertifikasi ulama adalah ulama dapat bantuan operasional dari negara guna meringankan beban hidup. Jadi inilah kebaikan negara terhadap ulama dan bukan sebagai cara untuk mempersempit jalur dakwah para ulama. 

Bukan berarti setelah sertifikasi, para ulama tidak bisa berdakwah secara leluasa. Mereka para ulama justru akan diberi kesempatan untuk menekuni program lain karena memiliki sertifikasi resmi demi kelangsungan hidupnya. 

Khususnya bagi ulama-ulama yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mereka akan memperoleh beasiswa untuk memperlancar pendidikan sekaligus memperkuat ukhuwah antara kaum agamawan dengan kaum birokrat demi persatuan bangsa. 

Ulama yang tidak mencerminkan perilaku seorang agamawan akan dibina untuk mendapat sertifikasi supaya bisa diringankan hidupnya. Jadi sertifikasi ulama bukanlah cara untuk mematikan dakwah namun memperjelas nasib ulama agar tidak terkatung-katung. 

Dengan demikian, ulama tidak perlu lagi khawatir masa depan mereka terancam dan tidak usah beralih pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan. Manfaatkanlah kemudahan ini supaya kelak bisa memberika kontribusi dalam pembangunan moral bangsa yang berdasarkan pada Pancasila & UUD 1945. 

Karya : Joko Lelur 
Ide : Joko Lelur

Kamis, 03 September 2020

Suara Kita : Keabadian Menurut Jaksa Fedrik Adhar

Foto : Jaksa Fedrik Adhar Syaripuddin
 
Dalam sebuah terbitan Kristen, saya menemukan kalimat berikut ini:
 
Ada dua macam keabadian di dalam hidup ini. Abadi di surga bersama tuhan dan semua orang suci, atau keabadian di neraka bersama setan…. 

Dan hanya tergantung pada manusia kemana ia akan masuk. Tuhan ingin manusia semua berada di surga, dan ia telah dan sedang melakukan yang terbaik untuk kita agar kita masuk ke surga. Tihan, bahkan tuhan, tidak dapat lebih dari ini. 

Untuk Kristen, yahudi, muslim, tao, buddhis, hindu, semuanya!
Dan sangat mudah untuk hidup abadi di surga! Cukup percaya pada Yesus Kristus saat ini juga dan anda akan selamat!


Komentar saya : Itu katanya begitu mudah.
 

Tapi lihat : Bagi yahudi, Kristen adalah aliran sesat yang menyimpangkan ajaran agamanya dengan modifikasi. Anda tidak akan masuk surga kalau ikut ajaran sesat.
 

Bagi islam, tuhan tidak punya anak dan tidak diperanakkan. Anda tidak akan masuk surga kalau menganggap tuhan punya anak.
 

Bagi tao, ada banyak tuhan, yesus bias jadi salah satunya, tapi ada yang lebih hebat dari tuhan yaitu tao. Tao jauh lebih hebat lagi dari surga, kenapa harus mengejar surga.
 

Bagi hindu, ada lebih banyak lagi tuhan, tapi yesus bukan salah satunya. Bila ya, bagaimana hubungannya dengan tuhan lainnya?
 

Bagi Buddha, tidak perlu yesus untuk mencapai nirwana.
 

Bagi Fedrik Adhar, mana buktinya? 

Bukti kalau keabadian itu ada dua dan kalau agama anda benar ?

Keabadian Diciptakan Secara "Gak Sengaja"
Jadi Masuk Surga atau Neraka pun menurut penurutan Malaikat'
Katanya "Gak Sengaja" Juga Kan...

Berdosa Gak Sengaja 
Berbuat Baik Gak Sengaja
Selingkuh Gak Sengaja
Korupsi Juga Gak Sengaja

Apapun Serba Gak Sengaja, Ngelonte Pun Gak Sengaja...

Penulis : Ari Indra Mardjaman
Pengedit : Joko Lelur 
Sumber : Akun Pribadi Penulis

Senin, 31 Agustus 2020

Suara Kita : Sejarah Lagu Slow Rock Malaysia

Lagu-lagu Slow Rock berirama Melayu merupakan salah satu jenis musik yang pernah berjaya di Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam pada akhir era 80an hingga pertengahan 90an.
Kala itu penyanyi yang menjadi pionir jenis musik ini adalah Ella, popularitas jenis musik Slow Rock macam ini akhirnya merambah Indonesia pada tahun 1988.
 
Saat itu Industri musik indonesia sedang hancur akibat dilarangnya pemutaran lagu-lagu cengeng oleh Menteri Penerangan yang sedang menjabat waktu itu, Harmoko.
 
Kemunculan musik Slow Rock berirama Melayu di Indonesia bermula saat grup musik dari Malaysia yang bernama Search meluncurkan albumnya dengan judul "Fenomena" pada tahun 1988.
 
Kemunculan Search mengawali kejayaan musik Slow Rock di tanah air dengan lahirnya penyanyi-penyanyi berbakat yang dihasilkan oleh musisi kenamaan seperti Deddy Dores.
 
Penyanyi Slow Rock berirama Melayu yang cukup menyita perhatian waktu itu adalah Nike Ardilla, penyanyi yang usianya masih 12 tahun ini sukses menggemparkan dunia musik Indonesia dengan lagu andalannya yakni "Bintang Kehidupan".
 
Bersinarnya Nike Ardilla diikuti beberapa penyanyi sesudahnya seperti Poppy Mercury, Ani Carera, Inka Christie, Abiem Ngesti, Thomas Arya dan Yelse.
 
Sayangnya, popularitas jenis musik ini berakhir cepat setelah Nike Ardilla meninggal. Disusul Poppy Mercury dan Abiem Ngesti juga turut meninggal di tahun yang sama pada pertengahan 1995.
Kalau didengar secara seksama, musik Slow Rock irama Melayu ini merupakan modifikasi dari kerangka-kerangka lagu ciptaan grup musik Scorpions.
 
Bayangkan saja, betapa mudahnya musisi Malaysia dan Indonesia menerapkan strategi ini sehingga sukses tanpa batas.
Ditambah dukungan dari beberapa stasiun radio yang membiarkan musik Slow Rock berirama Melayu menjadi bahan kekaguman anak muda pada masanya.
 
Kini yang tersisa tinggalah Thomas Arya dan Yelse dari Sumatera Barat sebagai pelantun lagu-lagu Slow Rock Melayu Klasik.
Sekarang ini musik Slow Rock Melayu justru dimainkan dengan berbagai kolaborasi, paling sering dan kebanyakan orang mendengar bahwa musik Slow Rock Melayu sering menjadi lagu wajib bagi konser-konser umum.
 
Terutama bagi grup musik dangdut atau Orkes Melayu, maka tidak heran inilah kecocokan yang tepat bagi jenis musik ini dengan pengetahuan bangsa Indonesia.

Senin, 17 Agustus 2020

Suara Kita : Filosofi Orang Jawa

Foto : Totok Santoso Hadiningrat, Gubernur Jenderal Sunda Empire

SEMBILAN FILOSOFI JAWA YANG DIAJARKAN OLEH SUNAN KALIJAGA

1. URIP IKU URUP
"Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik"

2. MEMAYU HAYUNING BAWANA
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak

3. SURO DIRO JOYO JAYADININGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI
"Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar"

4. NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPO NGASORAKE, SEKTI TANPO AJI-AJI, SUGIH TANPO BONDHO
"Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan"

5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KALANGAN
"Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu"

6. OJO GUMUNAN, OJO GETUNAN, OJO KAGETAN, OJO ALEMAN
"Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja"

7. OJO KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN LAN KEMAREMAN
"Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi"

8. OJO KUMINTER MUNDAK KEBLINGER, OJO CIDRA MUNDAK CILAKA
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka

9. OJO ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.

Sumber : Dawuh Kanjeng Sunan Kalijaga/Raden Said
Diedit : Joko Lelur Kemul Sarung

Sabtu, 01 Agustus 2020

Suara Kita : Novel Bamukmin Kagumi Kartosuwiryo

Foto : Habib Novel Bamukmin

Kartosuwiryo menangis melihat Indonesia jadi negara sekuler kapitalis yang tidak menerapkan hukum syariah.
Sebagai pejuang syariah, kita tidak boleh kalah melawan anjing-anjing peking yang menggonggong di tengah malam.
 
Sudah saatnya kita bantai anjing-anjing peking itu tanpa sisa dan kita wujudkan pemerintahan bersyariah dengan semboyan "Satu Bangsa Satu Agama". 

Sudah sepantasnya kita mengenang perjuangan Kartosuwiryo dalam penegakkan syariah islamiyah yang sempat dihalang-halangi oleh kaum sekuler.
 
Negara Islam adalah cita-cita dan masa depan umat yang harus diwujudkan demi menyelamatkan bangsa dari kolonialisasi budaya.
Negara Islam itu mutlak berdiri di tengah-tengah garis khatulistiwa dan Negara Islam merupakan mercusuar dunia yang sebenarnya.
 
Bukan Sunda Empire, Keraton Agung Sejagat atau Padepokan Dimas Kanjeng yang menjadi mercusuar dunia. Tapi, Negara Islam bentukan FPI, HTI dan PA 212 lah yang sejatinya dan begitu seharusnya disebut sebagai "The Real Islamic State".
 
Untuk mewujudkannya, kekuatan harus dibereskan sampai bersih dan juga menata iman yang lebih kuat supaya tidak tergoda untuk berkhianat. 

Dimata saya, Kartosuwiryo adalah pahlawan. Presiden Soekarno adalah kawan baik Kartosuwiryo dan katanya dulu Kartosuwiryo pernah menjadi Imam Sholat sedangkan Soekarno sebagai makmumnya.
 
Kartosuwiryo sudah dianggap kakak karena dari segi keilmuan, Kartosuwiryo lebih tinggi diantara murid-murid HOS Cokroaminoto.
 
HOS Cokroaminoto memiliki banyak murid tapi hanya ada satu yang dianggap paling hebat ilmu agamanya, sudah jelas dialah Kartosuwiryo.
 
Ditambah dulu Kartosuwiryo pernah ikut menyerang markas tentara jepang dan merampas bedil-bedilnya lalu dibagikan kepada para pejuang. 

Tidak ada orang sehebat Kartosuwiryo, seorang pemimpin yang ahli ibadah dan penegak syariah islamiyah. Tapi, harus mati ditembak oleh ABRI akibat mendirikan negara diatas negara.
 
Tapi, semua itu harus kita lupakan karena cita-cita Kartosuwiryo harus diwujudkan. Paling tidak dalam waktu dekat PA 212 akan melakoni banyak tantangan guna memperkuat kesolidan anggota untuk menyambung tali silaturahmi antar umat Islam.
 
Mungkin sudah waktunya kita angkat senjata melawan sekulerisme dan mewujudkan cita-cita Kartosuwiryo yang belum tercapai, yakni mendirikan Negara Islam versi FPI, PA 212 dan HTI.
 
Walau cuma 7 juta orang yang mendukung rencana ini, tapi itu tidak apa-apa lantaran kita masih disayangi oleh Mbak Tutut dari Keluarga Cendana dan Keluarga Bakrie yang berdiri dibelakang kita.
 
Cendana dan Bakrie adalah kekuatan besar dibalik kecilnya umat PA 212.  Meski kecil nyali kami tidak kalah dengan mayoritas yang mendukung pemerintahan. Secara tegas kamilah oposisi, bukan PKS atau PAN !
 
PKS cuma memikirkan nasib kadernya yang doyan kawin dan PAN cuma memikirkan nasib bagaimana bisa menyingkirkan pengaruh Amin Rais dari partainya.
 
Semua pasti ada waktu dan jawabannya...
Tidak perlu ragu dengan kami karena semua pasti terwujud. 

SUMBER : Akun Facebook "Novel Chaidir Hasan"


Selasa, 05 Mei 2020

Suara Kita : Hizbut Tahrir Indonesia Ikut Pemilu, Pasti Bakal Kalah

Bendera Pembebasan Libya


Bayangkan saja jika Hizbut Tahrir Indonesia ikut Pemilu, sudah pasti mereka akan membuang biaya yang cukup banyak dan sulit memenangkan kursi di parlemen daerah/nasional.


Bagaimana tidak ?

Sebab anggota HTI tidak mesti berpolitik dengan ormasnya sendiri melainkan dengan ormas lain yang dimiliki parpol lain. Rugi besar kalau ikut Pemilu bagi HTI, karena mereka sangat malas menentukan masa depan lewat jalur pemilihan. Meski sering mengadakan muktamar, tetapi mereka kadang tidak konsisten untuk menentukan nasibnya sendiri.

Setiap kali HTI mengadakan muktamar, sudah jelas hasilnya sama saja' yakni menolak Pemilu dan menolak Pancasila. Kalau dipikir-pikir HTI harus punya senjata ampuh untuk memenangkan kursi di parlemen, karena ada semacam kader andalan yang elektabilitasnya tinggi dijadikan sebagai wakil rakyat.

Jujur saja, HTI meski fanatik tetapi miskin kader populer. Bahkan kader populer di HTI hanya Felix Siauw (Mualaf Tionghoa) dan Ismail Yusanto (Dedengkot Senior HTI).
Keduanya jelas belum mampu mendongkrak suara dan belum tentu berpartisipasi dalam PEMILU. Meski kerap bekerjasama dengan ormas-ormas sayap kemahasiswaan dan lembaga-lembaga survei milik swasta, sayangnya itu tidak cukup bagi HTI menggapai kursi kekuasaan.

Politik itu tidak gratis, HTI harus membayar mahal agar mau memenangkan kursi di pemilihan parlemen. Meski uangnya tidak jelas dari mana sumbernya, HTI tentu selalu mengemis pada kader-kadernya yang berduit banyak. Ada kader HTI yang jadi pengusaha, bahkan ada kader HTI yang diam-diam melobi pemerintah lewat kroni-kroninya di berbagai departemen/kementrian.

Keuangan HTI memang semu, jarang ada orang yang tahu. Dana yang mereka miliki tidak sebanyak ormas-ormas lainnya. Menurut prinsipnya, HTI masih bisa berdiri dan berjalan walau tanpa uang yang cukup maupun lebih. HTI mungkin harus banyak belajar dari PKS yang keuangannya solid, sebab sesama penjual agama ini jelas punya metode berbeda dalam mengelola keuangan.

HTI mau tidak mau harus meniru gaya politik kapitalis yang mewajibkan mahar bagi calon kadernya. Politik bukan sesuatu yang asing, tetapi mereka mungkin ingin berkuasa secara gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Di zaman reformasi ini, HTI memang terkesan menjadi Hantu yang kerjanya menakut-nakuti orang dengan dongeng utopis tentang kejayaan khilafah islamiyah. Bahkan gaya mereka cenderung seperti misionaris ahli kitab yang kerap memaksa orang untuk mengikuti keyakinannya.

Sudah jelas ini kejam sekali, bukankah manusia berhak menentukan jalan politiknya sendiri asalkan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Kehadiran HTI justru merusak kebebasan manusia untuk menentukan gaya hidupnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Dipaksa ikut Pemilu sudah pasti bakal kalah dan terpuruk seperti halnya partai-partai yang lain. Contohnya saja ketika Hizbut Tahrir Lebanon ikut Pemilu Parlemen dan Pemilihan Perdana Menteri, perolehan suaranya kalah banyak dengan Hizbullah yang notabene partai penguasa berazas ajaran Syiah.

Hal serupa pernah terjadi saat Hizbut Tahrir Yordania mengikuti Pemilu, tidak satu pun kursi parlemen jatuh ke tangan mereka bahkan belakangan malah bubar seiring menguatnya pengaruh kebebasan demokrasi di negeri yang berbatasan langsung dengan Israel, Suriah dan Arab Saudi itu.

Mau untung malah jadi buntung, itulah nasib Hizbut Tahrir di negara-negara itu tadi. Berkompetisi dalam Pemilu saja mereka sudah rugi banyak, mulai dari dana kampanye dan perekrutan kader yang cenderung memakai sistim kuno dianggap tidak berhasil membuat kelompok ini besar apalagi berkembang.

(Selesai)

Kamis, 02 April 2020

Suara Kita : Anies Baswedan Nyapres Lewat PDI ?

 Gambar : Partai Demokrasi Indonesia 1973

Jika Anies Baswedan masuk radar capres PDI-P, tentu sejatinya PDI-P ingin mengulang kesuksesan pencapresan Jokowi di tahun 2014. Akan tetapi ada pihak yang menentang pencapresan Anies lewat PDI-P, siapakah ?

Ahok belum tentu menentangnya, Megawati apalagi, bahkan Prabowo tidak keberatan anak asuhnya itu dicapreskan partai banteng tersebut. Tapi, ada pihak yang paling keras menentang pencapresan Anies di PDI-P' siapa lagi kalau bukan FPI.

FPI tidak suka kalau Anies Baswedan nyapres lewat parpol penguasa, mereka berpendapat lebih afdhol kalau nyapres lewat parpol oposisi. Tapi, bisa jadi faktor hubungan Megawati-Prabowo yang kembali terjalin setelah putus di tahun 2013 lalu akan menjadi modal kuat untuk menang.

Bagi Anies Baswedan, kini untuk menang saja butuh dukungan parpol penguasa. Bisa jadi Anies akan jadi kutu loncat yang selalu mencari aman agar tetap mendulang suara untuk menang. FPI menilai apa yang dilakukan Anies adalah idealisme pribadi, bukan idealisme yang dibangun saat nyalon gubernur dulu.

FPI tentu tidak sudi Anies nyapres lewat PDI-P, karena menurut mereka (FPI) Anies akan jadi sosok berbahaya karena sudah jadi kader PDI-P. Tentu Anies Baswedan akan kembali waras setelah diobok-obok selama bertahun-tahun jadi boneka oposisi non partai.

PDI-P tentu akan mempertimbangkan soal Anies Baswedan, sudah jelas sosok satu ini hanya cari kendaraan politik baru untuk memperkuat posisinya dalam percaturan politik.
Sisi liberal Anies Baswedan terlihat jika PDI-P mau menerimanya sebagai capres, lalu bagaimana dengan Ahok ?

Ahok tentu akan dikaryakan sebagai menteri, sebab bisa jadi Ahok cuma opsi kedua jika Anies tidak jadi nyapres di PDI-P. Gerindra yang sudah rukun lagi dengan PDI-P tentu akan menjadi mitra solid yang tidak terkalahkan.

Anies Baswedan tahu betul dirinya memang jadi jagoan, akan tetapi ada ancaman serius jika dirinya benar-benar mengkhianati kelompok oposisi non partai (FPI, GNPF & PA 212).
Selama kelompok itu masih ada, Anies tidak akan di-izinkan bermain dua kaki dengan PDI-P. Sebab, Kelompok yang mengusung Anies sebagai capres adalah oposisi non partai.
FPI tentu tidak terima jika PDI-P memasang Anies Baswedan sebagai capres, karena FPI sangat berharap banyak pada Gubernur DKI tersebut.

Namun, jika Anies tetap pada idealisme pribadinya lalu mencampakkan FPI beserta PA 212 nya' maka akan ada malapetaka hebat yang siap melanda karir politiknya.
Tentu setelah Anies masuk kelompok Soekarnois, maka FPI dan PA 212 sudah mempersiapkan lawan berat untuknya' bukan Sandiaga Uno mantan rekan duetnya atau

Hidayat Nur Wahid yang dulu getol mengusungnya di Pilkada.
Ya betul, siapa lagi kalau bukan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Ulama terkenal ini adalah lawan berat Anies jika kelak benar-benar terjadi pengkhianatan di kubu PA 212.

Anies Baswedan yang dibesarkan kubu FPI, GNPF dan PA 212 tiba-tiba berkhianat lantas menjadi kader moncong putih' maka lawan beratnya adalah Habib Rizieq Shihab.

Jelas, sang Habib akan dipulangkan dulu demi menjadi lawan sepadan Anies. Mengingat pengkhianatan masih mewarnai panggung politik negeri ini sampai kapan pun.
Dan semua itu karena idealisme pribadi, bukan keinginan umat yang (Tidak) waras seperti FPI tadi.

(Selesai)

Suara Kita : Nostalgia Masa Muda

 Foto : Hilman Noverli, Mantan Tersangka Pelecehan Seksual

Pengalaman masa remaja yang sulit terulang untuk masa-masa mendatang dan hanya menjadi cerita kenangan untuk bahan candaan.
Sudah pasti pengalaman itu sangatlah berharga di masa tua kelak, karena setelah beberapa tahun lamanya pasti akan terkenang semua peristiwa itu.

Mulai dari yang paling lucu hingga yang paling menjengkelkan. Bahkan semua bermula dari segala keteledoran lalu berujung penyesalan yang tiada arti.
Cinta masa remaja merupakan pengalaman yang paling banyak dikisahkan oleh mereka-mereka atas keinginan untuk membuka lorong waktu menuju masa lalu.

Persaingan juga jadi bahan pembicaraan semasa muda, bersaing untuk menjadi yang terbaik dan menjadi pujaan banyak orang' terutama wanita.

Tapi, seiring bergantinya zaman malah kita sendiri dilupakan oleh mereka. Padahal dulu kita adalah idola, tapi sekarang sudah bukan lagi. Suasana juga berganti dari masa sulit menjadi masa bahagia berkat perjuangan yang tidak kenal lelah.

Saat masih remaja, emosi dan penalaran masih belum mencapai kesempurnaan. Kesabaran tidak bisa ditahan dan pemahaman akan kesalahan yang diperbuat menjadi titik koreksi betapa arogannya kita di masa muda.

Kecerobohan kita juga menjadi bahan pembicaran banyak orang, terutama para guru-guru di sekolah. Bolos di jam-jam kerja menjadi pemandangan paling membuat masyarakat gerah. Mereka yang kongkow di warung sambil minum es teh dan makan soto babat, ada yang mengasingkan diri ke kolong jembatan hanya karena ingin menghabiskan sebungkus rokok tanpa menghiraukan asap mencemari lingkungan, bahkan ada yang iseng mencuri pakaian dalam wanita karena mempercayai mitos dapat membuat kaya raya.

Nah... Itulah momen-momen gila masa muda yang pernah saya atau kalian alami waktu itu.
Cuma waktu berputar begitu cepat, betapa menyesalnya kita saat kenyataan yang pahit harus ditemui. Kenyataan itu adalah mahalnya biaya hidup dan sulitnya mendapat lapangan pekerjaan guna menghidupi keluarga.

Menikah dengan modal uang yang dibobok dari celengan, tinggal di rumah kontrakan dekat comberan dan utang menumpuk tiap hari. Itulah realita yang harus kita alami saat ini, disaat dunia masih sibuk memperebutkan sumber daya alam seperti minyak bumi, gas dan uranium' kita masih sibuk memperbaiki kualitas hidup agar dihormati orang sekitar rumah, khususnya tetangga.

Sedih rasanya kalau kita melihat tetangga bisa hidup mewah dan bergelimang harta layaknya bangsawan kerajaan. Sedangkan kita hidup secara nomaden, kesana-kemari bolak-balik cari tempat tinggal yang layak.

Cari beras saja sudah susah apalagi cari rumah ?
Banyak tawaran untuk tinggal di rumah dengan kredit murah tapi sayangnya lokasinya jauh dari kota dan kurang bersahabat nilai jualnya.

Mau tinggal di gunung, udara dingin dan agak sepi lalu dipenuhi hutan-hutan. Sedangkan kalau dinggal di sana mau kerja apa ?

Cari kayu di hutan atau berburu hewan untuk disantap bersama keluarga ?
Jelas, semua itu mungkin hanya gambaran dalam dongeng manusia purba yang kerjanya cuma berburu saja.

(Selesai)

Jumat, 20 Maret 2020

Suara Kita : Isu Kudeta Ditengah Wabah Virus

Gambar : Onta Arab

Mau tidak mau kita harus mewaspadai hal semacam ini.
Sebab ada beberapa kemungkinan yang sebetulnya cuma sebatas isu belaka, salah satunya adalah isu kudeta pada saat mewabahnya virus dari negeri tiongkok. Tidak hanya sampai disitu, isu kudeta bermunculan akibat hasutan kelompok-kelompok islamis radikalis yang didukung oleh partai politik oposisi.

Ketidaktahuan kita sebagai rakyat membuat mereka (Kelompok Islamis Radikalis) makin menggila mengacak-acak pemerintahan lewat beberapa aksi-aksi kemanusiaan yang sejatinya ditunggangi.
Elit-elit politik turut merasakan tekanan dari kelompok yang dijuluki kadal gurun tersebut' tak ayal kita cuma bisa geleng-geleng kepala menyaksikan kebodohan mereka.

Kelompok islamis radikalis itu terakhir kali membuat sensasi ketika terjadinya Tragedi Kemanusiaan Di India yang didalangi oleh Kaum Fundamentalis Hindu. Nah, kelompok islamis ini muncul menyuarakan dukungan untuk membela sesama muslim di negeri Bollywood tersebut.

Seolah diam saja, pemerintah RI percayakan semua ini kepada PBB yang turut mengecam aksi tersebut. Kelompok islamis radikalis ini membakar bendera India dan memboikot film-film Bollywood yang tayang ditelevisi dan internet. Dubes India Untuk RI menyayangkan aksi gila kelompok non partisan yang tidak terafiliasi dengan parpol itu sebagai ekstremisme fanatik.

Balik lagi ke permasalahan, Virus dari negeri Tiongkok yang sedang melanda penjuru dunia turut dijadikan alat transaksi politik yang laris manis. Banyak figur-figur populer yang memanfaatkan peristiwa ini sebagai cara untuk menaikan rasa kepercayaan rakyat.

Ditambah aroma persaingan antar elit politik demi merebut tahta makin terlihat jelas batang hidungnya. Tidak segan-segan ayat dan dalil pun diobral dengan kalimat-kalimat yang indah bagai puisi karya pujangga terkenal. Celakanya lagi banyak yang bernafsu merebut kekuasaan dengan cara yang tidak sah' mereka sebut ini sebagai revolusi bernafas agama.

Kudeta, itulah sebutan politisnya...
Marak gerakan-gerakan non partisan yang ingin bernafsu merebut kekuasaan sambil jualan ayat dan dalil sebagai bagian dari jihad. Contohnya seperti mereka itu tadi, demonstrasi dan boikot merajalela dimana-mana bahkan ditunggangi oleh orang yang kebelet ingin jadi orang nomor satu !

Kita sudah tahu siapa dia, jelas-jelas dia merasa diuntungkan atas maraknya gerakan-gerakan non partisan yang menuntut perubahan dasar negara dan hukum negara atas nama penegakkan syariat.
Nyatanya kaum non partisan itu malah bertindak tidak seperti yang mereka dengungkan belakangan ini. Kekerasan yang menjadi senjata untuk merebut kekuasaan adalah kekuatan nyata yang amat perlu diwaspadai.

Coba pikir, jika kudeta terjadi disaat keadaan negara sedang lesu akibat serbuan virus ?
Sudah pasti perang saudara tidak bisa dihindari meski sudah dilakukan mediasi. Ini tentu akan membahayakan rakyat yang tidak hanya saudara seiman saja' saudara yang berbeda keimanan turut menjadi korban betapa besarnya resiko perang saudara ini.

Mencuatnya isu kudeta tidak lepas dari dampak psikologis yang dialami oleh para kaum fundamentalis yang sejatinya adalah gerombolan preman-preman munafik. Kebanyakan mereka itu yang sering mengaku-ngaku sebagai hamba Tuhan katanya.

Kemana-mana pakai sorban, jubah putih, berjenggot dan berdahi hitam agar terlihat beriman dan bertakwa sebagai hamba Tuhan yang sebenarnya. Padahal tidak begitu juga, mereka cuma fanatik terhadap ajaran sekte yang mendarah daging didalam keluarga mereka. Masa iya cuma karena hal semacam itu mereka rela jadi pahlawan yang mati konyol demi junjungannya yang kini masih berada di negeri orang ?

Jangan percaya mereka, kita tidak boleh mengikuti kemauan mereka yang seyogyanya harus dihindari demi mempertahankan kedaulatan negara dan keselamatan rakyat. Mungkin banyak-banyaklah menyadari kekeliruan yang membuat kita jadi kolot terhadap situasi saat ini.

Tidak usah buru-buru mendengungkan revolusi atas nama membela Tuhan !
Tuhan Tak Perlu Dibela, itu kata K.H. Abdurrahman Wahid' Mantan Presiden RI Ke 4.
Yang namanya musibah itu datang tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi sama sekali, apalagi disangkut pautkan dengan politik.

Mewabahnya virus adalah kesalahan manusia itu sendiri, tidak ada kaitannya dengan politik apalagi persaingan antar penganut kepercayaan dan penganut sektarian. Kudeta bukan solusi yang tepat, solusinya adalah menyadari kebodohan diri sendiri atas gagalnya menyikapi musibah secara cerdas.

Berhentilah mendengungkan perubahan sistem pemerintahan, kita bersyukur dilahirkan sebagai rakyat republik yang pemimpinnya berasal dari rakyat dan tidak berasal dari kaum ningrat.
Ayo merajut kebersamaan dalam perbedaan jangan jadikan persaingan antar sekte sebagai bagian dari peperangan. Ada kalanya coba menengok sejarah hancurnya pemerintahan negara-negara di masa lalu akibat ambisi yang tidak terkendali dari pelaku-pelakunya.

Mungkin mereka butuh vaksinasi agar kebrutalan mereka bisa dikendalikan meski harus dalam pengawasan dokter rumah sakit jiwa. Maka jadilah orang yang berguna dan bisa bekerja untuk rakyat, jangan cuma minta dilayani tapi juga mampu melayani.

(SELESAI)


Senin, 10 Februari 2020

Suara Kita : Habib Hanif Al Atthos, Calon Wakil Gubernur DKI 2022-2027

 Gambar : Lambang Propinsi DKI Jakarta


Bagi Anies Baswedan, memenangkan Pilkada 2022 adalah mutlak dilakukan karena demi mengamankan tiket menuju Pilpres 2024.
Akan tetapi, tidak semudah itu memenangkan Pilkada 2022. Sebab bisa jadi Anies Baswedan harus mencari rekan duetnya untuk Cawagub DKI periode kedua.
Ada beberapa nama calon Cawagub yang akan menjadi tandem Anies Baswedan di

Pilkada 2022 nanti. Salah satu nomor terkuat berdasarkan spekulasi adalah munculnya nama baru' kemungkinan Cawagub DKI 2020 yang akan mendampingi Anies Baswedan adalah menantu Habib Rizieq Shihab yakni Habib Hanif Al Atthos.

Habib Hanif Al Atthos tentu bukan nama asing lagi bagi para militan laskar FPI. Selama Habib Rizieq Shihab mengasingkan diri di Mekkah, Arab Saudi' Habib Hanif Al Atthos dipercaya memimpin FPI untuk sementara waktu.

Ulama muda yang satu ini terhitung merupakan salah satu Habib muda dari marga Al Atthos dan konon masih memiliki ikatan dengan marga-marga Habaib ternama seperti marga Smith, marga Al Habsyi dan marga Shihab sendiri.

Tidak ada cara lain, untuk memenangkan Pilkada DKI 2022 nanti Anies Baswedan akan memilih Cawagub DKI dari kalangan ulama. Sebab, bagi Anies Baswedan menjadikan ulama sebagai magnet politik diyakini akan mendompleng suara dalam pencoblosan nanti.

Teori semacam ini cukup masuk akal karena kehadiran ulama menjadi kekuatan terbesar demi memuluskan langkah. Meski potensi Habib Hanif Al Atthos menjadi Cawagub terbuka lebar, bukan berarti sang Habib menerima pinangan itu begitu saja.

Sebab, Habib Hanif Al Atthos merupakan menantu kesayangan Habib Rizieq Shihab yang dipercaya sebagai PLT Imam Besar FPI selagi mertuanya itu dalam pengasingan di Arab Saudi.

FPI jelas akan mendukung Habib Hanif Al Atthos menjadi Cawagub dengan dukungan 95% kekuatan dari kelompok PA 212 dibawah arahan Novel Bamukmin.
Bahkan enterpreneur keturunan Arab sekelas Haikal Hassan Barras akan memberikan sumbangan finansial untuk memperkuat koalisi dalam pencalonan Habib Hanif sebagai rekan kerja Anies.

Ditambah mantan Direktur Lapindo Brantas, Yusuf Martak akan membuka pintu dukungannya untuk mempermulus jalan Habib Hanif agar dijadikan Cawagub DKI.
Seperti biasa, Politik Identitas kembali dipakai untuk kepentingan menggelembungkan suara. Bisa jadi inilah yang ditakutkan oleh semua warga DKI, sebab Anies Baswedan akan menghalalkan segala cara demi mempertahankan kekuasaannya di DKI walaupun harus menggadaikan agama atas nama kekuasaan.

Kalau pun Tuhan mengizinkan, DKI Jakarta pasti akan dipimpin oleh Anies Baswedan lagi, tetapi periode keduanya tidak akan selesai karena bisa jadi meski terpilih dan memimpin lagi' Anies Baswedan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya akibat kasus Lem Aibon dan Banjir yang maha parah dibanding era Ahok, Foke & Bang Yos.

OK sajalah, Ahok dan Foke serta Bang Yos memiliki kualitas kepemimpinan yang baik karena tahu situasi dan kondisi. Sedangkan Anies yang notabene orang Kampus justru tidak mahir melakukan hal seperti mereka bertiga dahulu.

Bisa jadi Anies Baswedan akan diperiksa KPK sebab sampai hari ini KPK masih berusaha mengumpulkan data untuk dievaluasi mengenai kinerja Kepala Daerah yang akan dijadikan tersangka.

Kalau kinerjanya baik, maka KPK tidak akan menangkapnya tetapi kalau buruk kinerjanya maka tidak ada kata kompromi lagi' justru siap-siap diciduk dalam keadaan tertawa tetapi menangis.

(Selesai)

Minggu, 25 Agustus 2019

Suara Kita : Antara Pegawai Kantoran dan Penyanyi Dangdut

Tidak ada pekerjaan tanpa resiko, itulah yang harus dihadapi semua orang ketika sibuk mengais nafkah untuk masa depan diri sendiri beserta keluarga.
Tetapi tahukah anda, mengapa perbedaan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain dapat menimbulkan gesekan sumbu pendek ?

Jelas ada, semua ini menyangkut masa depan dari pekerja-pekerja di luar sana.
Bayaran kadang tidak sebanding dengan hasil kerja yang bagus, apalagi ketika sudah dijual untuk masyarakat' apakah laku dibeli ?

Semua tergantung kualitas dari bahan baku yang dibuat menjadi produk matang siap pasaran.
Tidak hanya menjual atau membeli, tenaga juga diperlukan untuk mendorong produksi lebih banyak lagi karena permintaan.

Seorang Pegawai Kantoran hidup di rumah mewah dengan fasilitas yang canggih.
Seperti halnya seorang raja yang berkuasa diatas segala-galanya, mereka bergelimang harta dan tidak merasa kekurangan apa pun termasuk kekurangan pangan.

Bila kita sorot gaya hidup mereka, ternyata amat kontras dengan kehidupan seorang penyanyi dangdut yang memiliki suara merdu. Meski terkenal dan punya banyak penggemar, mereka hidup dengan kemampuan finansial yang tidak mencukupi. Mau beli bedak dan gincu untuk mempercantik diri sebelum pentas saja sudah susah apalagi untuk beli makanan pokok sekaliber beras ?

Bayaranlah yang membuat mereka susah memperoleh kedua benda itu, meski berbentuk kecil' bedak dan gincu amatlah penting bagi mereka. Kalau mereka tidak bersolek sebelum bernyanyi melantunkan lagu-lagu melayu, otomatis penonton akan mengritik dan mengejeknya karena tidak cantik.

Ditambah bentuk tubuh yang ideal jadi syarat mutlak untuk mendapat predikat cantik.
Diet dan menjaga pola makan merupakan cara satu-satunya untuk tetap awet langsing agar jangan sampai berurusan dengan dokter.

Kalau sampai berurusan dengan dokter, itu artinya mereka harus operasi sedot lemak agar cepat langsing sehingga sesuai dengan bentuk tubuh idaman. Tetapi, operasi sedot lemak yang biayanya ratusan juta itu tidak mampu mereka lakukan karena bayaran mereka cuma ratusan ribu.

Sedangkan bagi Pegawai Kantoran yang berbadan gemuk, operasi sedot lemak tidaklah begitu penting karena gemuk bukan halangan untuk menjadi seorang abdi negara. Baginya, memperbesar ukuran perut adalah suatu prestasi yang bagus karena gemuk adalah lambang kesuksesan.

Memperbesar ukuran perut juga tidak bagus, karena bisa mengganggu penampilan dan mendatangkan masalah resiko kesehatan. Contohnya bisa terkena obesitas (Kelebihan Berat Badan), bukan hanya bobotnya yang naik tapi juga faktor-faktor ini bisa mendatangkan segala macam penyakit yang berujung pada kematian.

Meski digaji besar, Pegawai Kantoran tidak boleh sembarangan menggunakan uangnya untuk kepentingan yang tidak berguna, Apalagi kalau sampai digunakan untuk bersenang-senang hanya karena alasan merayakan kesuksesan. Bahasa gaulnya disebut foya-foya dan berleha-leha hingga pada akhirnya terjerumus pada dunia hitam.

Kalau sudah terjerumus dunia hitam, bisa saja berkenalan dengan minuman keras dan obat-obatan terlarang. Itulah sebabnya mengapa walau sudah sukses dan hidup enak, kesehatan adalah prioritas utama dalam kehidupan ini. Untuk bekerja siang malam, kita butuh tenaga yang dihasilkan dari kesehatan diri. Kalau sampai jatuh sakit, bisa libur bekerja dan tidak mendapat bayaran' sayangnya banyak yang tidak menyadari bahwa kalau sampai sakit hingga tidak bisa bekerja lagi maka terpaksa dipensiunkan meski masih tergolong muda.

Bagi penyanyi dangdut sendiri, pensiun adalah suatu kata yang jarang disandang oleh mereka.
Sebab, seorang seniman akan tetap bekerja seumur hidupnya tanpa pensiun sama sekali.
Itu artinya sampai mati mereka akan tetap berkarya walaupun hasil karyanya tidak digemari oleh masyarakat lagi semisal waktu muda dulu.

Penyanyi Dangdut di zaman ini harus muda dan energik, ditambah penampilan jadi kekuatan daya tarik bagi pendengar lagunya. Sebab, bernyanyi tanpa diimbangi dengan tampilan diri yang oke' itu bisa mempersulit datangnya popularitas.

(Bersambung)

Rabu, 24 Juli 2019

Suara Kita : Pokoknya Endang

Gambar : Ria Gosex

Pokoknya ENDANG booo...

Itulah ucapan sering dilontarkan bagi para lelaki berpenampilan seperti wanita alias BENCONG.
Istilah ENDANG pertama kali ditemukan pada awal era 2000an, dimana istilah ini muncul dalam sebuah iklan televisi.

Iklan televisi itu merupakan iklan permen kunyah bermerek STT 2000 yang diproduksi oleh PT Siantar Top Surabaya.

Kontan saja istilah ENDANG menjadi viral di zaman itu walau belum ada media sosial dan gadget-gadget canggih seperti hari ini. Iklan ini dibintangi oleh seorang lelaki berambut cepak dan berbadan kurus, namun sayangnya tingkah lakunya lemah gemulai bagaikan wanita.

Kuat dugaan lelaki yang jadi bintang iklan tersebut adalah seorang BANCI atau BENCONG.

Sampai-sampai sangking populernya sebutan ENDANG yang melejit lewat iklan permen STT 2000, banyak wanita yang merasa tersinggung akibat omongan pemeran dalam iklan tersebut.

Sampai suatu ketika iklan permen STT 2000 tidak lagi tayang pada tahun 2002 lantaran banyaknya pengaduan masyarakat. Efeknya juga pada penjualan produk permen STT 2000 tersebut anjlok hingga tidak laku di pasaran.

Terhitung sejak awal tahun 2003, permen STT 2000 tidak lagi diproduksi karena turunnya angka penjualan dan efek dari dihentikannya iklan televisi yang terkenal lewat slogan ENDANG nya itu.

(Selesai)

Senin, 04 Februari 2019

Suara Kita : SEJAK KAPAN BIDUAN DANGDUT BERPAKAIAN SEXY ?

 Foto : Nita Thalia bergoyang memakai busana seksi

Pakaian Sexy, sudah terlintas dalam pikiran kita bahwa jenis busana ini lekat dengan keterbukaan pemakainya' terutama bagi wanita.
Di dunia ini banyak wanita mengenakan pakaian sexy untuk menambah daya tarik dan sudah pasti kemudahan memperoleh keuntungan. Tidak terkecuali di dunia seni, Pakaian Sexy adalah busana wajib yang sulit dipisahkan. Lucunya, para pemakai busana tersebut tidak menyadari bahwa mereka telah terjebak dalam arus kehidupan yang sesat.

Di dunia musik Dangdut, Pakaian Sexy sudah menjadi kesan negatif dan kerap dijadikan kambing hitam atas maraknya pelecehan seksual hingga pemerkosaan.
Aneh tapi nyata, itulah kondisi terakhir zaman ini yang lebih mengutamakan kualitas luarnya dibanding dalamnya. Mau tidak mau kita hanya bisa menerima walaupun ini bertentangan dengan ajaran agama.

Hanya karena uang, seorang wanita berani menjadi penyanyi dangdut dan nekat berpakaian sexy agar mudah mencapai popularitas. Mereka melakukan itu dalam keadaan sadar, namun bathin mereka menjerit ingin melepas Pakaian Sexy yang membalut tubuhnya.

Demonstrasi dan Pencekalan terhadap Pakaian Sexy yang dikenakan para Biduanita Melayu sering menimbulkan perpecahan. Ada yang bilang itu bagian dari seni, ada pula yang bilang itu bagian dari teori konspirasi.

Teori Konspirasi mengenai Pakaian Sexy itu dimaknai sebagai penurunan moral dari pemakainya. Dimana seorang wanita yang sejatinya adalah sosok pemalu dan pandai menjaga perasaan justru berubah menjadi sosok blak-blakan hingga tanpa neko-neko mengumbar bagian vitalnya.

Lemahnya pendidikan karakter dan agama menyebabkan wanita yang berprofesi sebagai penyanyi menjadi tidak baik. Alangkah malang nasib pemakainya kalau kehormatan sudah terjual demi selembar kertas merah bertuliskan angka. Biduanita jelas tidak mau seenaknya disalahkan oleh para pembencinya, Para Biduanita dengan penuh perasaan mengatakan bahwa "Kami Bekerja Siang dan Malam Mencari Uang Demi Mewujudkan Mimpi".

Mimpi apakah itu ?
Sudah jelas ingin menjadi orang kaya dan memiliki banyak aset untuk jadi bahan pujian.
Hampir setiap hari kita lihat pemandangan menyedihkan di Panggung Konser, wanita-wanita tidak berdosa harus menelan pil pahit karena dilecehkan secara hormonal.
Alih-alih ingin mendapat bayaran besar, rasa malu dipertaruhkan.

Rasa cinta terhadap harta semakin membuatnya jatuh ke dalam jurang kenistaan. Tapi, tahukah anda... Sejak kapan biduan dangdut berpakaian sexy ?
Hal ini dimulai pada era 90an dimana musik Dangdut mulai mengalami evolusi. Irama musik Rock yang menyatu ke dalam lagu Dangdut justru membuka pintu lebar bagi cara menyajikan penampilan penyanyinya.

Sepanjang sejarah musik Dangdut berkembang, Biduanita Dangdut yang tadinya hanya memakai gaun lengan panjang dengan gaya rambut bersanggul akhirnya mulai jenuh. Bahkan gaya biduan tersebut menyebabkan mereka dicap kampungan, karena kesan itulah timbul sebuah ide untuk mengubah kesan kampungan pada musik Dangdut.
Pakaian Sexy menjadi solusi yang ampuh untuk menarik hati penonton, pada awalnya para biduanita itu ragu bahkan takut dengan apa yang terjadi nanti.
Tapi, lama-lama mereka mulai terbiasa dan akhirnya menjadi keperluan wajib' sayang di sayang apa yang mereka lakukan itu sudah mencoreng nama baik diri sendiri secara visual (penglihatan).

Tuduhan bermacam-macam dari berbagai kalangan, terutama dari kaum yang anti seni. Mereka suka sekali mencari kesalahan Biduanita Dangdut agar hidupnya hancur ditelan nasib.
Gilanya, para pembenci Biduanita Dangdut itu dengan keji mengatakan bahwa supremasi wanita murahan harus dihentikan tanpa kompromi. Inilah yang membuat ketidaknyamanan kian melebar kemana-mana, ujung-ujungnya pencekalan menjadi senjata pembunuh rejeki yang ampuh.
Air mata sulit dibendung, niat hati ingin memperbaiki hidup dengan bekerja justru menjadi petaka bagi pekerja seni. Maraknya kasus berbau seks yang melibatkan Biduanita Dangdut kian menguak betapa besarnya nafsu syahwat tidak bisa diredam hanya dengan peraturan tertulis.

Pakaian Sexy memiliki pengaruh cukup besar bagi industri musik, tetapi Pakaian Sexy yang dikenakan belum tentu menjamin dapat bayaran tinggi.
Yang paling memprihatinkan adalah kecenderungan masyarakat untuk memusuhi seniman terutama Biduanita Dangdut. Lantaran tingkah laku dan ulahnya diatas panggung sering mengundang kebencian. Ada yang bilang sok cantik, sok berpengalaman dan ada yang bilang sok mengerti seluk beluk musik walaupun jadi penyanyi karena terpaksa.

Bagi masyarakat Pakaian Sexy adalah wujud kemunduran moral yang sudah kritis. Menurut pengamat dunia psikologis, Pakaian Sexy kerap dikambing hitamkan atas kasus kejahatan yang dilakukan oleh pemakainya dan orang yang melihatnya.
Pemerkosaan, Prostitusi, Eksploitasi dan Bisnis Busana adalah sarana dalam peningkatan popularitas Pakaian Sexy.

Tidak hanya itu, pandangan anak muda hari ini berbeda dengan tempo dulu yang mana ketika itu moral begitu dijunjung tinggi kedudukannya.
Moral dalam bahasa agama disebut ahlak, karena ahlak terletak pada inti otak manusia' psikologis manusia dikendalikan oleh ahlak. Agama berperan vital dalam mengatasi kecenderungan gaya berpakaian anak muda.

Katanya takut ketinggalan zaman, justru inilah penyesatan budaya yang terjadi akibat merebaknya Pakaian Sexy karena ulah para Biduanita Dangdut.
Otomatis, citra keluarga si biduanita sering dikotori dengan ocehan tidak sedap dari ibu-ibu arisan dan ibu-ibu pengajian.

Entah seberapa parahnya efek dari Pakaian Sexy itu ?
Yang jelas tidak ada kata terlambat untuk menekan angka penyalahgunaan Pakaian Sexy. Dan alangkah baiknya, peliharalah rasa malu demi memperoleh keselamatan.
Menurut Agama, Pakaian Sexy hanya boleh dikenakan untuk menyenangkan muhrimnya (Suami). Sebab, kunci kesetiaan dan kokohnya hubungan suci ada pada hal semacam itu.

Entah siapa yang memulai ?
Tapi baiknya kita cermati pandangan orang konservatif mengenai Pakaian Sexy yang dipakai para Biduanita Dangdut.
Kata mereka (Kaum Konservatif), pakaian model begitu sebaiknya tidak usah dibuat dan dijual. Karena hal itu bisa menyebabkan perubahan pola pikir anak perempuan yang dahulu pemalu kini jadi lebih terbuka (Vulgar).

Celakanya, Kaum Konservatif tersebut mengatakan bahwa para Biduanita Dangdut yang berpakaian terbuka itu sudah dianggap sebagai pengikut iblis.
Sungguh vonis yang merendahkan, itulah pandangan kaum-kaum sok tahu seperti mereka (Kaum Konservatif). Mereka hanya menilai dari luarnya saja tanpa menanyakan lebih dulu kepada pemakainya. Bagi orang yang menyukai seni, Pakaian Sexy adalah sebuah keindahan murni dari sisi visual. Namun, itu cuma sekedar penilaian dari orang-orang yang segolongan (Seniman).

Kali ini kita harus berani berjudi dengan waktu, apakah yang akan terjadi bila musik Dangdut tetap di-identik-kan dengan Pakaian Sexy...?
Mungkin atau Bisa Jadi, Musik hanyalah suara sumbang dari mulut orang yang tidak betah lapar dan Pakaian Sexy cuma sekedar sampah-sampah berserakan yang baunya lebih busuk daripada bangkai.
(Selesai)

Minggu, 14 Oktober 2018

Suara Kita : 7 Tipe Wanita yang cocok dijadikan pasangan menurut selera Pria

Di zaman sekarang ini banyak pria yang kebingungan mencari pacar yang bisa menyesuaikan diri dengan perilaku dan gaya hidup kita sebagai kaum adam.
Sayangnya banyak wanita yang tidak mau tahu mengenai selera pria, bahkan terkesan apatis dengan apa pun hal mengenai gaya hidup pria.

Kali ini kita akan memberitahu untuk para pria yang masih berpegang teguh dengan gaya hidupnya, bagaimana caranya memilih wanita yang cocok dijadikan pacar/istri.
Mulai dari perilaku, selera makan, kendaraan, pakaian yang digemari, kegiatan yang disukai dan tipe wajah yang digandrungi.

01. WANITA YANG SUKA MENONTON SEPAK BOLA

 Foto : Intan Saumadina

Wanita yang satu ini benar-benar gemar menonton sepak bola dan tahu betul seluk beluk tentang olahraga si kulit bundar. Meski suka menonton, tapi cuma sekedar pakai kaos bola saja itu sudah cukup. Bahkan sebagian besar pria lebih menyukai wanita yang suka pakai kaos bola dibanding memakai cadar atau burqa !

Percaya atau tidak, anda harus berani melakukan ini (Khususnya Wanita), jangan ragu-ragu untuk mengganti kebiasaan anda yang hobinya bergosip kini harus dihentikan karena berdosa, maka menonton sepakbola adalah cara yang tepat untuk melunturkan keburukan itu.

02. WANITA YANG MENYAYANGI BINATANG

 Foto : Wanita dan Kucing

Kalau yang satu ini anda mungkin harus cari di kelompok/komunitas pecinta hewan, misalnya komunitas pecinta reptil atau komunitas pecinta kucing. Kalian tahu sendiri bahwa kucing lebih menarik untuk dipelihara oleh wanita, karena kucing itu hewan peliharaan yang paling manja dan lucu dari berbagai segi.

Kalau pun dia mencintai reptil, entah itu ular atau biawak mungkin anda harus pilih-pilih...
Sebab, kalau sampai dia memelihara ular yang membahayakan' tentu nyawa anda jadi taruhannya dan mungkin siap-siap adaptasi dengan dunia seperti itu.

03.  WANITA YANG SUKA BERTAMASYA

Foto : Angie Ang
Ngomong-omong soal tamasya, mungkin wanita yang seperti ini memang tidak pernah melewatkan masa-masa mudanya untuk bertamasya meski uang tidak cukup. Terlebih dia bahagia dengan apa yang selama ini dia lakukan. Meski cuma jalan-jalan ke Pantai atau menyaksikan keindahan panorama bukit-bukit hijau di pegunungan' itu tidak jadi soal.

Walau masih muda, jangan terlalu sibuk kerja' lama-lama bisa kacau pikiranmu kalau tidak istrirahat.
Cobalah anda mencari sensasi dengan mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang biaya tiketnya murah dan memiliki fasilitas' setidaknya ada warung leseha untuk makan siang. Semua pria tentu setuju kalau wanita yang suka bertamasya itu memang asyik untuk diajak menjalin hubugan.

04. WANITA YANG MENCINTAI SENI

Foto : Wanita Yang Sedang Bernyanyi

Seni, adalah keindahan ciptaan manusia yang wajib dilestarikan agar bisa dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya. Wanita memang keram menjadi objek aktivitas seni, ada yang jadi penyanyi dan ada yang jadi penari. Kalau kedua bakat tersebut bergabung menjadi satu, maka dia akan menjelma menjadi sosok yang menggoda dan tentu punya prestasi.

Wanita bisa juga menjadi pelukis, sebab mereka sangat teliti dan tidak salah pilih warna' karena warna yang cocok akan membuat lukisan memiliki nilai jual tinggi. Renungka sejenak, banyak wanita pegiat seni yang punya andil besar menggaungkan kebudayaan Indonesia' mereka patut didukung dan mendapat apresiasi. Kalian tidak akan rugi kalau menjadi kekasih mereka karena kalian juga menyukai seni kan ?

05. WANITA YANG BERMORAL

 Foto : Anastasia Praditha

Moral katanya cuma sekedar cerita dalam kitab sastra, tapi patut menjadi pegangan hidup agar mendapat kesan positif dari orang lain. Terutama wanita, moral perul dijaga dan jangan sampai menjadi figur yang suka membuat keonaran serta kegaduhan dimana-mana.

Punya moral bukan berarti harus merubah penampilan, sebab penampilan belum tentu mencerminkan perilaku seseorang. Mungkin kalian sedang sebal dengan kelakuan Hj. Neno Warisman yang katanya sok alim dan beragama, nyatanya malah menjadi pencetus gerakan pemberontakan menjelang Pemilu. Wanita semacam itu tidak pantas dimuliakan sebab penampilan tertutup belum tentu mencerminkan moral yang baik.

Tidak sedikit wanita-wanita berpakaian seksi melakukan aksi sosial untuk menolong korban bencana, dan tidak sedikit pula wanita berpakaian tertutup tapi punya sifat pelit/bakhil terhadap sesama' karena moral itu tidak ada hubungannya dengan kulit pembungkus kepala.

06. WANITA YANG SENANG MEMAKAI JAKET KULIT & SEPATU BOOTS

 Foto : Happy Goeritman

Apa kesan kalian dengan wanita yang memakai jaket kulit ?
Kesan itu sudah pasti semakin cantik dan sulit lepas pandangan, apalagi mereka juga kerap berpose di depan kamera sambil menatap tajam' bukannya benci justru malah semakin dimabuk kepayang karena sisi liar seorang wanita ada pada pakaian yang dikenakkannya tanpa terkecuali jaket kulit.

 Foto : Maya Susanti

Tidak lengkap rasanya kalau pakai jaket kulit kalau tidak dikombinasikan dengan Sepatu Boots' karena sepatu yang satu ini memang cenderung radikal untuk kaki wanita. Tetapi, Sepatu Boots bukan cuma sekedar alas kaki yang biasa dipakai tentara, polisi dan pembalap saja.
Warna tidak jadi soal, yang penting nyaman dipakai sekaligus melindungi kaki dari tajamnya paku dan pecahan kaca yang berserakan di jalanan.

Foto : Angie Ang

Sepatu Boots mungkin menjadi alternatif selain Sepatu High Heels, karena itu banyak wanita memakai sepatu berbahan kulit ini untuk memperkejam penampilan tetapi tetap menawan dihadapan semua orang. Coba sekali-kali naik motor bersama pasangan sambil memakai jaket kulit dan sepatu boots, anda tentu akan terlihat berbeda bahkan dianggap sebagai suatu keharusan karena kedua barang itu merupakan piranti wajib untuk keselamatan berkendara.

07. WANITA YANG SUDAH SIAP MENJADI ISTRI & IBU

 Foto : Nitia Anisa

Wah... inilah yang menjadi uraian pamungkas dalam pertemuan kali ini' sebab ini adalah metamorfosa terakhir dari seorang wanita yang masih gadis berubah menjadi wanita yang siap menjadi istri & ibu. Kalian sebagai pria tentu harus menjadi suami yang baik untuk mereka dan tentu konsistensi pendewasaan menjadi kunci sukses mengarungi bahtera rumah tangga.

Kadang kita melihat sendiri kehidupan orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita hingga sekarang, betapa sabarnya mereka diterpa angin fitnah dan badai skandal yang bertubi-tubi menggoyahkan iman. Namun, kalau kita mau cerdas menyikapi, sudah pasti akan dilewati dengan mudah tanpa bertele-tele.

Hidup ini hanyalah kepingan yang terasing dilautan, memaksa kita memendam kepedihan.
Hidup ini hanyalah kepingan yang terasing dilautan, memaksa kita merubah jadi tawa.

Itulah penggalan lagu yang dinyanyikan Pas Band, grup musik asal Bandung' Jawa Barat mengenai jatuh bangun kehidupan manusia terkadang membuat kita terpaksa berpura-pura hanya demi gengsi semata-mata.

Wanita yang menjadi istri itu tandanya punya mental kuat dan kesiapan dini yang matang, hal ini merupakan kriteria agar kokohnya hubungan keluarga bisa berjalan hingga mau memisahkan.

Inilah yang cukup disampaikan, semoga ada manfaatnya dan jangan lupa optimis !!!

(Selesai)